Sheza sudah siap dengan riasan dan baju pengantin berwarna putih. Semua tampak sangat cantik dan menglingi.
"Aura pengantin emang beda ya. Ditambah lo pakai hijab gini, cantik banget sampai pangling gue." ucap Noura yang baru saja masuk ke tempat makeup Sheza.
Mendapat pujian bukannya senang, Sheza malah menangis keras. "Gue gak mau nikah, Raa!"
Sheza menggoyangkan tangan Noura seakan meminta bantuan "Pacar gue gimana, Ra. Dia nunggu gue di Paris."
Tangisan Sheza semakin jadi, untung saja MUA yang merias mahal. Jadi Makeup pengantin Sheza waterproof, dan awet sampai malam.
"Lho, lho, kok anak papa nangis?"
"Papaaa, She gak mau nikah."
"Kenapa gak mau? nikah kan enak yakan, ma?" Mama Sheza yang baru saja datang langsung mengangguk.
Tangisan Sheza semakin kencang setelah mendengar ucapan orang tua-Nya. Sheza benar-benar sudah putus asa, semua orang tidak ada yang membantu. Jika tidak mengingat kutukan malin kundang, Sheza sudah kabur ke Paris semalam lalu kawin lari dengan pacarnya.
Detik-detik akad nikah semakin dekat, jantung Sheza rasanya berdetak lebih kencang dari biasanya. Sheza berdoa semoga ada keajaiban yang membuat pernikahannya batal dilaksanakan.
Berbeda dengan Sheza yang masih belum bisa menerima pernikahan. Di dalam ballroom, Rafa sudah ikhlas menerima takdirnya untuk menikah dengan gadis pilihan kedua orang tuanya.
Dihadapan Rafa sudah duduk papa Sheza yang akan menjadi wali pernikahan. Jantung Rafa berdegup tidak karuan, dalam hati ia berdoa agar tidak salah mengucap akad yang sudah ia hafalkan semalaman.
Acara sudah dibuka oleh MC, ijab kabul yang menjadi bagian terpenting dalam acara itu tiba. Tangan Rafa rasanya sangat dingin dan bergetar ketika hendak menjabat tangan papa Sheza. Dengan yakin Rafa menjabat tangan papa Sheza.
"Bismillahirrahmanirrahim, ananda Rafa Harjuna Pradipta bin bapak Reno Pradipta, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya, Sheza Nameera Hadianto binti Syahrul Hadianto, dengan mas kawin berupa 193 gram logam mulia dan uang sebesar 2.024 euro, dibayar tunai."
"Bismillahirrahmanirrahim, saya terima nikah dan kawinnya Sheza Nameera Hadianto binti Syahrul Hadianto, dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai."
Berhasil.
Rafa berhasil mengucapkan ijab kabul dengan satu tarikan nafas. Kata "Sah" yang diucapkan saksi dan juga seluruh tamu, membuat Rafa bernapas lega. Dari tempat duduk, Rafa melihat bundanya menangis. Melihat itu tidak sadar air mata Rafa ikut menetes.Rafa adalah anak tunggal, yang selama hidupnya selalu bersama ayah dan bundanya. Hingga hari ini tiba, ia kini sudah menjadi seorang suami yang tidak akan serumah lagi dengan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trying in Destiny
RomanceSheza Nameera seorang desainer muda yang baru saja meniti karier, harus merelakan kehidupan bebasnya berubah dalam satu minggu. Menikah dengan pria asing, melepaskan cintanya, dan meninggalkan karirnya di Paris. "Kalau kamu belum bisa menerima saya...