[00:25]

2.3K 164 25
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote and komen (◠‿◕)

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎

25. Pasar Malam

Azura terdiam memikirkan perkataan Jayden beberapa menit yang lalu, kini ia berjalan di lorong gedung fakultas seni sendirian.

Meskipun sudah sore tapi di sini masih ramai orang. Saat hendak memasuki lift, Azura malah bertemu dengan Reksa yang baru saja keluar dari lift.

Reksa yang kenal dengan Azura pun menyapa gadis itu, “Sedang apa kau di sini?”

Azura terdiam untuk berpikir sejenak, ia menggaruk tenguknya yang tak gatal. “Itu anu– aku baru menemui temanku di sini, Kak.”

“Ah begitu ... Kau sendirian?”

“Iya, kenapa Kak?”

Reksa menggeleng pelan, “Tidak, aku kira Manda sedang ikut bersamamu.”

“Jay!”

Azura tersentak saat Reksa tiba-tiba berteriak, ia mengikuti arah pandang Reksa dan menoleh ke belakang, seketika pandangannya bertemu dengan Jayden yang kini tengah melihat ke arahnya.

Dengan cepat ia membuang muka dan berpamitan pergi pada Reksa, lalu masuk ke dalam lift.

Setelah keluar dari fakultas seni, Azura langsung menuju parkiran untuk mengambil motornya yang terparkir di sana. Ia memilih untuk langsung pulang ke apartemennya.

Di pertengahan jalan, Azura memberhentikan motornya di depan alun-alun kota. “Loh ada pasar malam?”

“Kesempatan bagus ni, udah lama juga nggak healing sama mereka.” Azura menyalakan kembali motornya agar segera sampai di apartemen.

🎤🎤🎤

Malam harinya Azura sudah rapih dengan pakaian santainya, hanya memakai celana panjang berwarna hitam yang di padukan dengan kaos putih dan dibalut kardigan biru langit.

Sore tadi saat ia sudah sampai di apartemen, Azura langsung mengabari teman-temannya dan bermaksud untuk mengajak mereka untuk pergi ke pasar malam bersama-sama.

Azura keluar dari apartemennya menuju parkiran saat mengetahui jika Manda berada di parkiran bersama Naina. Ia membuka pintu mobil Manda dan duduk di kursi belakang.

“Loh kok cuma berdua? Sofia mana?” tanya Azura.

“Sofia pergi bersama Kanha ke sana,” jawab Manda seadanya.

“Kamu nggak sama Arsel juga, Man?”

Manda menoleh ke arah Azura, ia menggeleng pelan. “Arsel bilang dia lagi ada urusan lain, jadi dia nggak bisa nemenin.”

Azura menepuk-nepuk pundak Manda, “Jangan sedih kawan! Masih ada kita di sini, iya nggak, Nai?”

Azura mengangguk setuju, ia ikut menepuk pundak Manda beberapa kali, tak lama kemudian mobil Manda pergi dari sana.

🎤🎤🎤

Merek bertiga masuk ke pasar malam yang ramai itu, “Pasar malam kali ini lebih ramai dari sebelumnya.” Celetuk Naina sembari melihat ke sekitar.

“Enaknya kita ke mana dulu ni?” tanya Azura pada keduanya.

“Ke sana.” Tunjuk Manda pada sebuah permainan kora-kora kecil, sontak Naina dan Azura mengikuti arah pandang yang ditunjuk oleh Manda.

Thread of Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang