Chapter 4

554 99 5
                                    

Sudah semalaman Doyoung berjalan selepas ia berpisah dengan Jaehyun dan memilih tidak kembali ke kerajaan daratan

Merman itu agaknya sedikit menyesal sekarang, yang di pandanginya sejauh ini hanyalah hutan dan pepohonan yang rindang

Suara suara hewan malam hari dan geraman geraman serigala entah dari mana, Doyoung memeluk lututnya sendiri "Ibu, aku takut."

Ia kehausan, ia butuh air tapi kalau berhenti sekarang Doyoung mungkin akan berakhir jadi santapan Manusi serigala atau harimau liar

Tapi kakinya rasanya sudah tak bisa diajak berlari lagi, kalau saja ia bisa menahan egonya tadi harusnya ia kembali ke kerajaan daratan dan minta di pulangkan baik baik ke lautan

Doyoung menangis sesenggukan, ia duduk di bawah pohon ketakutan saat mendengar suara langkah kaki seseorang mendekat

Merman itu buru buru bangkit dan berlari dengan panik, air matanya yang berubah menjadi butir mutiara terus berjatuhan meninggalkan jejak

Doyoung terpeleset ketika menginjak bebatuan berlumut, pangeran lautan itu menjerit saat seekor harimau besar menggeram mengincar dirinya dari balik pohon yang di selimuti kegelapan

Doyoung menahan nafas ketika tubuhnya di sambar oleh sesuatu yang besar, Merman itu menengadah melihat sosok Naga besar membawanya terbang menjauh

Tangisan Doyoung mengencang saat merasakan kulitnya tak sengaja tergores kuku runcing sang Naga

Begitu tiba di halaman luas istana kerajaan, naga itu berubah kembali menjadi Jaehyun dengan wajahnya yang memerah. Marah

Sang Ratu berlari tergopoh-gopoh memeluk tubuh Doyoung yang gemetar, sementara Jaehyun tidak berkata apa apa memilih pergi dan mengabaikan sepenuhnya perasa aneh saat melihat matenya sendiri kacau balau seperti itu

"Tidak apa sayang, kamu aman sekarang." Doyoung menangis, memeluk sang ratu dengan wajah pucat. Ia kehilangan kesadaran saat sensasi pening menelan kesadarannya.

"Astaga." Sang ratu menatap rajanya yang menghela nafas kecil, Doyoung di bawa ke paviliunnya "Baginda, apakah keputusan kita membawanya kemari adalah salah?"

Sang raja menghela nafas lelah "Kita tau betul watak putra kita, tapi biar bagaimanapun ia tidak akan pernah bisa mengabaikan keinginannya tentang pasangan hidupnya. Biarkan saja semua berjalan seperti semestinya."

•••••••••••

Doyoung terbangun keesokan paginya dengan tubuh lemas sebab belum menyentuh air sejak kemarin, ia terbatuk kecil meraih gelas dengan tangan gemetar diatas nakas

Merman itu terdiam saat Jaehyun masuk begitu saja tanpa kata, ia memalingkan wajah "Ibunda memintaku membawakan ini."

Pangeran Naga itu menyimpan makanan dengan acuh, Doyoung meminun air hingga tandas

Jaehyun hendak pergi, namun sang pangeran berbalik lagi dan menatap tepat mata Doyoung yang berkaca kaca "Cih, merepotkan saja."

Doyoung memalingkan wajah dengan air mata menetes lagi lagi, ia pikir memiliki seorang mate akan menyenangkan. Kiranya, setelah ia bertemu Mate ia akan lebih bebas, ia akan merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya

Entah ia yang sial atau dewa dewa memang ingin mengujinya sampai ia mendapatkan mate yang begitu arogan, tidak menyukainya bahkan terkesan membencinya

Doyoung tidak tahu harus berbuat apa, bahkan setelah kejadian semalam raja dan ratu naga tampaknya tidak berniat memulangkannya ke lautan

Lagipula ia juga tak akan bisa melawan perintah ayahnya yang meminta ia untuk tinggal disana sampai setidaknya sang ayah yang menjemput kemari.

Doyoung menghela nafas, ia menerima pakaian yang di berikan seorang pelayan "Tunggu."

Unwanted Mate (JAEDO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang