5 Selir #5

24 5 1
                                    

"Mereka bukannya tidak bisa berbicara, mereka tidak mau berbicara" ucap Kuroko,

TAP TAP TAP TAP

"yang mulia, hamba ke mari unt-" ucap Akashi hendak membicarkan alasan mereka yang sebenarnya

"Tetsuya~" pria berambut kelabu memasuki ruangan tanpa peringatan, oleh penjaga pintu.

"Hoshi, Shiroi, bagaimana kabar kalian?" ucap pria kedua dengan rambut hitam legam dengan wajah yang lebih dewasa dari pria berambut kelabu,

"!????"

"Chi-chihiro-sama? Shuzo-sama?" ucap kuroko begitu terkejut, bahkan kedua anaknya hampir bersuara, tetapi Chihiro menaruh jari telunjuknya di bibir pertanda 'diam'.

"Sungguh lancang, hmp!?

bagaimana penjaga menjalani tugasnya!?" ucap Akashi bangkit dari duduknya.

". . . ?" Seiji hanya diam melihat tingkah tou-sannya yang tampak murka dengan dua tamu yang tak di undang.

"diamlah!

Anda hanyalah seorang Selir Akashi-sama" ucap Kuroko meminum teh paginya.

Seiji yang mendengar itu sebenarnya tidak terima, bagaimanapun Akashi adalah keturuan seorang raja, dari kerajaan yang di taklukan.

kedua pria itu tersenyum dan Hoshi dan Shiroi pun langsung menghampiri keduanya, lalu memeluknya erat.

"karena mereka adalah Empress Empress ku, dan Tou-sama dari Hoshi dan Shiroi" ucap Kuroko menatap tajam Akashi.

"!!!!????"

"Ah hamba lupa memberi tahu,

Ku dengar, Istri istri kalian merenggut nyawa mereka dengan kedua tangan merek sendiri,

apa anda sudah mendengarnya?" ucap Shuzo mode berfikir,

"!!!????" Akashi yang mendengar itu semakin marah seolah hendak mengeluarkan pedang dari sarungnya tapi Seiji langsung menahan baju sang Akashi.

"Tou-sama-" wajah Seiji pucat pasi, sampai pada

"yang mulia~

Selir Midorima, Murasakibara, Aomine dan Kise-sama datang menghadap" ucap penjaga.

"biarkan mereka masuk" ucap Kuroko datar menyantap minumannya sedang Hoshi dan Shiroi sudah di pangku oleh Shuzo dan Chihiro.

BRUKKKK!!!

"YANG MULIA APA YANG ANDA LAKUKAN PADA MEREKA SSU!!!???" tampak wajah Kise ryouta merah membara dengan pedang di tangan dan air mata membara.

"BUKANKAH KAU SUDAH MEMAAFKAN MEREKA!!!" ucap Aomine menghunuskan pedangnya,

"Anda sungguh memuakkan nodayo!" midorima yang belum lama ini membuat kontrak dengan makhluk spirit tertinggi pelindung hutan membuat tiang tiang dari kayu kediaman Emperor bergemuruh seolah akan runtuh.

"Aku akan menceraikan kalian,

kemasi pakaian kalian dan anak kalian lalu pergilah dari kerajaanku,

kalau kalian ingin menghidupkan mereka,

aku akan minta pada kedua suamiku ini untuk membagikan air mata shiren pada kalian untuk menghidupkan pasangan kalian-" ucap Kuroko serius,

"OMONG KOSONG!

SIREN SUDAH LAMA PUNAH!" ucap Akashi seolah mendapat keberanian kembali akan amarahnya,

"iie, mereka tidak punah,

karena akupun di hidupkan kembali oleh mereka setelah aku meninggal karena melahirkan kedua pangeran" ucap Kuroko dengan mata mengkilat dingin menatap ke 5 selir mereka,

sedang kedua suami emeperor masih tersenyum bercanda dengan anak mereka,

". . ." Seiji yang bingung tampak pucat dan akan pingsan sewaktu waktu,

"berikan~

BERIKAN AIR MATA SHIREN ITU PADA KAMI!" ucap Murasakibara menghantam dinding pintu sampai hancur dalam sekali pukul.

". . ." lalu Kuroko menatap ke arah chihiro dan Chihiropun tersenyum.

"Setelah kalian kembali ke rumah kalian masing masing,

pergilan ke daerah timur pantai terdekat,

pada saat bintang terakhir terlihat sebelum fajar menjemput,

saat itu akan ada seekor female siren memberikan air matanya dan hanya pada saat bulan purnama ke 4 di musim ini" ucap chihiro,

karena dialah tuan naga air penguasa lautan yang melindungi seluruh lautan, dan shiren berada dalam perlindungannya, bukannya punah tapi berada dalam dasar laut yang tak tersentuh manusia.

.

.

di malam hari sebelum keberangkatan kereta kuda para mantan selir kuroko, tiba tiba ada yang mengetuk kamar kuroko

TOK TOK TOK~

seseorang membuka tanpa bertanya siapa yang menggangu malam sang emperor,

"????

se-selamat malam, ssu~" tampak Kou kecil yang merupakan anak dari selir Kuroko dengan pasangannya Kasamatsu-sama,

"tuan muda kecil,

ada apa di malam buta seperti ini berkunjung?" ucap Shuzo mempersilahkan Kou-sama kecil masuk tapi dengan ketakutan dia menggeleng,

"Empress, s-shuzo-sama,

apa emperor kuroko membenci kami?

karena itu kami di buang ssu??" ucap Kou kecil menahan air matanya,

"????

tentu saja tidak, tuan muda.

hamba yakin bahkan saat ini emperor oun tidur dengan tidak nyenyak memikirkan kalian akan pergi dari kerajaan ini~" ucap Shuzo sangat lembut sengusap kepala Kuo lembut.

"ka-kalau nanti Kou dan nii-sama yang lain berkunjung apakah di ijinkan ssu?" ucap Kuo seolah ketakutan,

"tentu saja" ucap Shuzo yang sangat suka dengan anak kecil dia pun memeluk kou kecil erat,

sebagaima naga gunung merapi, dia sangat jarang bertemu dengan manusia, karena banyak yang takut padanya,

karena itu saat tahu kuroko mengandung anaknya dia sangat senang bukan kepalang dan begitu over protectif meski pertemuannya dengan kuroko adalah setelah kuroko mengalami hal mengerikan sebab Haizaki Shogo.

.

.
"semoga dewa menyertai kalian" ucap Shuzo berbisik lembut bagai mantra penyelamat,

"te-terimakasih, Shuzo-sama" ucap Kou kecil akhirnya menyeka air matanya.

TBC

5 SELIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang