Pangku

247 22 6
                                    

Seorang pria terlihat berjalan menghampir mereka berdua
" Sore tuan, nyonya sudah menunggu di dalam " Katanya

" Pak roy "

" Iya tuan "

" Jangan lupa pesanku kemarin " Ucap jay, terlihat laki-laki bernama pak roy itu mengangguk

" Semua permintaan tuan muda sudah kami persiapkan " Balasnya.

" Bagus " Ucap kak jay, aku yang sedari tadi tak tau mereka membicarakan tentang apa pun hanya bisa diam.

" Eehhh " Pekik ku, tiba-tiba tanganku ditarik begitu saja. Tentu saja membuatku kaget.

" Mari pak " Aku menoleh sekedar untuk mengucapkan kata pada laki-laki yang bernama pak roy itu sebelum pergi.

" Isshh engga sopan tau main tinggal pergi gitu aja " Gerutuku

" Mereka juga engga akan marah, jadi kamu tenang aja " Saut kak jay dengan santainya. Namun sebelum aku bersiap menimpali perkataanya dia tiba-tiba menghentikan langkahnya.

" Kenapa berhenti " Kataku, sorot matanya terlihat aneh. Kedua tanganku dia genggam. Tentu malah membuatku makin heran. Kenapa?ada apa?

" Jelasin dulu " Ucapnya

" Jelasin apa? "Sungguh sorot matanya tak seperti biasanya yang teduh, tatapannya kini terlihat aneh. Kenapa aku tiba-tiba jadi takut begini.

" Eeehh jauh jauh " Panikku, saat bandan nya kian merapat.

" Jelasin dulu kenapa kamu bersikap aneh hari ini " Katanya.

" Aneh gimana "

" Auuuww kok dicubit sih hidung saya " Adu ku karena dengan seenaknya hidung mancungku di cubit olehnya.

" Saya ga tau salah saya dimana sampai sampai kamu selalu diem. ngehindarin saya? "

" Maaf, saya engga suka kamu bersikap seperti itu ke saya " Imbunya.

Grepp

Aku kaget dengan pelukan dadakan yang kak jay beri, Tapi tak lama aku tersadar dan mengingat tentang dia yang sudah menyiapkan segala perlengkapanku, apalagi soal benda keramat milikku. Sungguh memalukan.

" kak " gumamku

" Iya " Terasa kedua tangannya melonggar.

" Beneran kakak yang nyiapin baju-baju saya? " Kataku, terdengar sedikit aneh pasti untuknya perntanyaanku.

" Iya, kenapa emang " Balasnya sambil menatapku dengan raut wajah yang kini terlihat bingung.

" Jadi kakak juga yang siapain itunya saya……"

" Itu? Itu apa? Coba bicara yang jelas "

" Itu lho benda keramat punya saya "

" Benda keramat apa sih? "

" Aaa kakak itu lho~" Nah kan malah kelepasan merengek. Bodoh kau jungwon. Rutukku.

" Itu apa sayang, yang spesifik jelasinya "

" Itu lho yang di pakai didalam baju " Ucapku dengan pelan.

" Iissh kok dicubit sih " Ringisku, kasian banget sih hidungku. Lagi-lagi dicubit.

" Kalau itu bukan saya, kamu mau saya yang nyiapin? " Kedua mataku membulat. Yang bener aja. Ga mau lah.

" Isshh ya engga lah, lha terus siapa yang nyiapin. Katanya~ "

" Sunoo yang nyiapin. Masa saya siapain itu yang begituan " Ucap kak jay.

" Tunggu, jangan bilang cuma gara-gara itu kamu jadi aneh ke saya " Mampus, ketahuan kan. Mau ngomong apa nih. Malu banget.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUNGA MILIK ETHAN || JAYWON ✅🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang