"Hutan ini seperti labirin semakin kita mencoba untuk pergi maka akan semakin sulit untuk kita pergi dari sini"Rayyan Bimantara
***
Butuh waktu sekitar 3 jam untuk sampai jalan menuju rumah nenek mereka
"Dad ini udah jadi 00:30 lo yang benar aja daddy mau ninggalin kami di sini" ucap Vanila yang sudah mulai takut dengan suasana yang horor
"Abang kamu tau jalan, gak usah takut itung-itung biar kamu tidak terlalu manja Vanila" ucap Devano dengan seenaknya
"Maksud Daddy vanila manja gituh!" seru vanila tak Terima
"Udah van, ya udah om tapi om mau langsung pergi dari sini gak nganterin kita sampai pintu masuk desa gituh" ucap Alisa dengan sopan
"Mana berani dia" cibir Rayyan
"Hmm om bakal pulang duluan, yang pasti Kalian harus hati-hati, dan Rayyan abi jagain mereka" ucap Devano yang sudah memasuki mobil nya lagi
"Tampa di suruh juga kita jagain" ucap Abimanyu
Mobil itu kembali menyalahkan dan meninggalkan mereka berempat di tempat gelap itu hanya ada cahaya dari bulan dan Ponsel mereka saja
"Abang tau jalan nya kan jangan sampai kita nyasar" ucap Vanila yang menggenggam kuat tangan Alisa
"Gua tau, van koper lo biar gua yang bawa dan lo bi bawain koper kaka lo" ucap Rayyan di angguki oleh Abimanyu
Keempatnya mulai berjalan dengan Alisa dan Vanila di depan tentu nya di arahkan oleh Rayyan, sementara Rayyan dan Abimanyu berjalan di belakang mereka
Tidak ada suara apapaun di sana selain suara burung hantu jangkrik dan beberapa hewan lain nya
"Abang ko gini bener gak sihn ini jalan ke desa" ucap Vanila badan nya agak gemeteran karan udara yang dingin
"Bener ko, aku juga masih ingat walaupun sedikit" ucap Alisa
"Pergi kalian dari sini" suara berat itu gelas bukan suara salah satu dari mereka dan yang mendengar nya hanya Rayyan saja
"Kami tidak akan menggangu izinkan kami lewat" ucap Rayyan membuat mereka semua bertanya-tanya, namun mereka memilih diam karena itu akan membuat suasana lebih kacau lagi
"Kalo gua boleh tau desa nenek namanya apa bang" tanya Abimanyu yang memang tak tau apa-apa
"Mawar Berdarah" jawab Rayyan
"Ih ko serem namanya" ucap Vanila semakin ketakutan
"Udah jangan di basah, nanti aja pas udah sampe, kalo kamu takut peluk aja tuh poto suami kamu" ucap Alisa, dia melepaskan gantung kunci yang menggunakan poto Jay dan memberikan nya pada adik nya itu
"Mawar berdarah" gumam Abimanyu, dia pernah mendengar namun di mana dia sendiri lupa
"Jalan yang masih lama ya bang" ucap Vanila lagi, tampa di duga Abimanyu melepaskan jake nya yang tebal dan meletakkan nya di bahu Vanila
"Ko di ke guain nanti lo kedinginan gimana" ucap Vanila
"Lo adik gua ya kali gua biarin kedinginan" ucap Abimanyu, kini dia hanya menggunakan kaus oblong saja, Rayyan melakukan hal yang sama namun bukan pada Alisa karan Alisa menggunakan pakaian tebal dia melekatkan jaket nya pada Abimanyu
"Ko-"
"Lo adik gua" ucap Rayyan menyela
***
Rayyan rasa mereka sudah mengelilingi hutan selama satu jam namun entah kenapa mereka kembali ketitik dia mana Rayyan mendengar suara misterius itu
"Kita udah muter 5 kali lo" ucap vanila yang kini mulai leleh
"Itu warga kah?" gumama Abimanyu saat melihat di dekat air terjun ada seseorang menggunakan pakaian berwarna putih seperti gaun dan membawa bunga mawar namun sudah layu dan di penuhi oleh darah
Abimanyu mengedipkan mata nya beberapa kali, setelah itu dia kembali melihat pada arah tujuan nya tadi, namun orang itu sudah menghilang
"Gua capek bang" ucap vanila lagi dia sangat kelelahan
"Istirahat di pondok itu dulu bang" ucap Abimanyu, menunjukan sebuah gubuk yang ada di sampai air terjun
"Boleh sekalian gua mau bersihkan muka gua" ucap Alisa mereka semua berjalan kerahasiaan gubuk itu
Setelah selesai dengan membersihkan diri mereka semua masuk kedalam gubuk dan berbaring di sana
Namun saat Rayyan menoleh keluar dia melihat sesosok wanita yang sangat anggun Walaupun hanya telihat dari belakang saja orang itu bersenandung pelan namun menggunakan bahasa yang sama sekali tidak di mengerti oleh Rayyan
"Vieni qui vieni da me...."
"Vieni a conoscermi..."
"Vieni qui......vieni qui......"
"Vieni qui e incontrami......"
Begitulah nyanyiin yang di dengar oleh Rayyan kala yang lain telah tertidur pulas dia masih bisa mendengar suara itu sangat indah dan lembut walaupun terdengar menyeramkan juga karan ini di tengah-tengah hutan
"Suara itu indah" gumam Rayyan Abimanyu masih mendengar karan dia belum tidur saat itu, namun suara yang di dengar oleh Rayyan sama sekali tidak terdengar oleh Abimanyu
"Suara siapa yang indah suara Vanila mendengkur kah ah tidak mungkin" ucap Abimanyu dalam hati nya
***
Haloo Absen dulu kalian tau cerita ini dari mana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Nenek - Bimantara Family
Horror(Folow akun ini ya) Rayyan, Abimanyu, Alias dan Vanilla mereka berempat terjebak di kampung nenek mereka yang terletak di tengah hutan mereka sama, banyak ganguan mistis yang mereka Alamin selama tinggal di rumah nenek mereka Mulai dari Abimanyu y...