13.

220 9 0
                                    

DI RUMAH SAKIT!

"Silahkan masuk pak" ucap dokter bicara pada Jay dan Brama

Jay dan Brama tersenyum kompak.

"Ada keluhan apa ya kalo boleh tau?" Tanya dokter pada Brama

"Dok,sudah semingguan ini saya pusing,mual,sakit kepala,terus bawaan nya lemes juga" ucap Brama.

"Maaf pak,bisa keluar dulu sebentar" ucap dokter pada Jay.

"Bisa dok,tentu" balas Jay.

30 MENIT KEMUDIAN!

"Silahkan masuk kembali pak" ucap dokter pada Jay.

"Baik dok... Suami saya kenapa dok? tanya Jay penasaran.

"Pak Jay,suami anda baik baik saja.tapi saya curiga ke hal lain,coba bapak ke ruang USG untuk penegakan diagnosanya"

"Baik dokter... Terimakasih"

Jay bergegas menuntun Brama ke ruang USG.

                                   ........

Jay dan Brama kini berada di ruang USG.

"Permisi dok" ucap Jay

"Iya,ada apa? Silahkan duduk dulu" ucap dokter ramah.

"Tadi dokter yang memeriksa suami saya menyuruh saya untuk membawanya ke ruang USG" ucap Jay.

"Ohhh okeee kita segera periksa ya"

Jay sedang menunggu Brama di periksa,15 menit sudah berlalu.dokter akhirnya keluar dari tempat USG bersama Brama.

Belum sempat dokter berbicara dia sudah di dahului Jay karena saking penasarannya.

"Ada apa dok? Penyakit serius ya? Gapapa kan dok?" Jay terlihat sangat panik.

Dokter tersenyum lalu memberikan surat hasil diagnosa.

"Di buka di rumah aja ya pak" ucap dokter sambil tersenyum.

MALAM HARINYA!!!

Semuanya sudah berkumpul di rumah Jay dan Brama bahkan ada kedua orang tua Jay dan juga Brama.

Mereka semua merasa cemas padahal kata dokter tidak ada yang perlu di khawatirkan.

"Jay buka ya Romo,ibuk,pak,Bu" ujar Jay sedikit gugup.

"I-iya nak" jawab mereka bersamaan.

Jay melihat hasil USG terlebih dahulu sebelum membacanya,tapi tiba-tiba jay teriak.

"HA! Kenapa? Ada apaa nak!?" Tanya kedua org tua secara bersamaan.

"Hasil urinenya..." Jawab Jay.

"Kenapa hasil urinenya!!!" Orang tua Brama menenangkan ibuk gendis yang lemas seperti hampir pingsan.

"Tes kehamilannya positif" ujar Jay bersemangat.

"Lohhhh.... Ehhhhhh...." Ucap Romo dan ibuk Jay bersamaan.

"Kamu Ndak salah baca kan Jay?" tanya ibuk gendis.

"Coba baca en lagi Nang,sek pelan-pelan" ujar Romo.

tiba-tiba ibuk Brama yang tidak lain adalah delia menjelaskan sesuatu.

"I-ibukkk?" Brama terkejut.

"Jadi Nang,dulu itu nak kamu terlahir dengan kondisi ambiguous genitalia" ucap Delia ibuk Brama.

"Maksudnya gimana buk?" Tanya Brama masih bingung.

"Berkelamin ganda" jawab Jay.

"Jadi,setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik,dokter mengatakan fisik dan hormon kamu lebih condong ke pria,jadi dokter menyarankan untuk operasi kelamin kamu" ujar Delia.

"Ingat selama ini kamu harus suntuk hormon kan? Ujar bapak Brama.
"Nah itu untuk menjaga kesehatan psikologis dan membantu pubertas kamu" jelas bapak Brama lagi.

"Tapi saat kamu menginjak usia 18 tahun,dokter sempat memeriksa kamu lagi,dokter bilang ada rahim di perut kamu Nang" ucap Delia.

"Maafkan bapak ibuk Ndak jujur sama kamu Nang" ujar bapak Brama.

Brama terharu berada di posisi ini.

"Ndak papa pak buk,Brama merasa ini anugrah,itu berarti Brama istimewa,tapi aku takut mas jay bakal ninggalin aku" ucap Brama menahan tangis.

"Dek,mas gak akan pernah ninggalin kamu kecuali mas udah gak ada di dunia ini" ujar Jay meyakinkan.

"Mas justru berterimakasih sama kamu dek,ini hadiah paling indah yang pernah mas terima" ujar Jay sambil menangis bahagia.

Jay mencium Brama lembut,air mata mereka mengalir di pipi,bahkan semua yang ada di ruangan ikut menangis.

"Hore bukkk,Romo bakal punya cucu langsung dari menantu kesayangan" ucap Romo Jay memecah kesedihan.

Kini semua kesedihan beralih menjadi tawa bahagia.

Tentang kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang