18.

222 17 1
                                    

Malam harinya Brama dan Jay tengah duduk di ruang tamu bersama anak mereka Mio.

Mengingat siang tadi Brama tiba-tiba rindu pada bapak dan ibuknya,Brama berniat berbicara kepada Jay suaminya.

Mengingat siang tadi Brama tiba-tiba rindu pada bapak dan ibuknya,Brama berniat berbicara kepada Jay suaminya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas... Adek mau ngomong" ucap Brama.

Jay yang sedari tadi duduk sambil menggendong Mio pun menoleh ke arah Brama.

"Mau ngomong apa dek,kok kayanya serius banget... Ngomong aja sayang" jawab Jay lembut sekali.

Lumayan lama Brama menatap Jay sebelum berbicara,karena Brama belum membuka suaranya akhirnya Jay beranjak duduk lebih dekat,sambil sesekali mengelus rambut milik Brama.

"Kenapa sayanggg... Mau ngomong apa?"
"Ngomong aja dek,gapapa gak usah takut" ujar Jay begitu halus kepada Brama.

Tiba-tiba Jay melihat mata Brama mulai berkaca-kaca dan seperti hendak menangis,dengan cepat Jay memeluknya,mereka bertiga berpelukan.

Air mata Brama seolah  tidak terbendung lagi,Jay terus mengelus punggung Brama pria manis yang sangat di cintai nya,membuat Brama sedikit lebih tenang agar Brama mau berbicara.

"Masss... Adek rindu ibuk sama bapak di desa" ucap Brama sambil masih tersedu-sedu dalam pelukan Jay.

Mio yang melihat papi nya menangis kemudian memegang wajah papi nya seakan paham keadaan.

"Lohhh dek,kamu rindu bapak ibuk... Kenapa gak bilang dari kemaren sayang" ucap Jay masih mengelus Brama.

"Adek gak berani bilang mas,takut ganggu kerjaan mas di kantor" balas Brama.

"Ya ampun sayangkuuu... Kantor itu punya mas,kapanpun mas mau libur tentu bisa dek,apalagi buat kamu,mas pasti bisa"
"Besok kita temui bapak ibuk ya sayang,adek jangan nangis... Nantik Mio ikut nangis lohh"

Jay yang sudah tahu alasan kenapa Brama gelisah sedari tadi siang pun kini ikut lega.

Jay berniat mengajak Brama dan Mio anaknya menumui eyang dan uti mereka satu lagi dengan secepatnya.

Agar pria manis nya tidak bersedih terlalu lama karena menahan rindu pada orang tuanya.

Semenjak ada Brama di hidup Jay,apapun yang Jay miliki pasti akan di berikan nya pada Brama dengan percuma.

Apalagi sekarang ini kebahagiaan mereka bertambah karena adanya seorang bayi laki-laki tampan bernama Mio.

Brama sudah berhenti menangis dan kini Brama tengah menggendong Mio di pangkuannya sambil bersandar di bahu besar milik Jay.

Jay tidak berhenti menciumi rambut milik Brama,seolah memberi ketenangan dan janji bahwa Jay akan mengajak Brama bertemu bapak dan ibunya besok pagi.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang