sekolah

46 35 1
                                    

Hello, balik lagi nich, tidak bosan mengingatkan untuk memencet bintang nya ya kakak kakak, aku maksa loh, canda say😁😁, yuk ramaikan.

Yang mau follback dan feedback bisa langsung kirim pesan ke aku ya.

Pagi hari menyongsong, matahari tak lagi malu malu menampakkan sinarnya.

Jihan, gadis itu dengan bangga berdiri di depan cermin, memakai seragam kebangsaan khas sma altair.

" acha, gue cocok kagak pake baju ini" tanya jihan.

"Cocok, gue suka banget, bagus banget sumpah" jawab acha, matanya berbinar melihat tubuhnya di pantulan cermin.

" kuy lah ke bawah, ketemu tante" ajak jihan.

Acha mengangguk, berjalan membuntuti jihan keluar dari kamar.

" tante, abang mana?" tanya jihan, saat sampai di meja makan, mendudukan bokongnya di atas kursi.

" tuh" ucap lily, menunjuk rey yang sedang berjalan menuju meja makan.

" bang pinjem motor ya bang" ucap jihan.

" hmm" jawab rey, malas menanggapi.

" sama mobil juga ya" ucap jihan lagi.

" ck, banyak maunya lo" ucap rey kesal.

" ihh, jadi orang jangan medit medit, nanti cepet koitt, badannya melilit, kuburannya sempit" ucap jihan, memasang raut wajah yang menyebalkan.

" minta gue dempal ni bocah" ucap rey bertambah kesal.

Saat jihan ingin menjawab, " udah udah pusing mama nih denger kalian brantem terus, rey kamu gak usah pelit pelit, motor sama mobil kamu gak cuma satu kan" ucap lily.

"Iya iya" ucap rey mengalah.

Jihan hanya cekikikan saja, melihat muka rey yang tampak tak terima.

" tapi hari ini kalian berangkat bareng dulu ya, rey kan jihan belum tau jalannya" ucap lily, sembari melotot ke arah rey, karena ada penolakan dari gelagat rey.

" ish yaudah cepetan" ucap rey, lantas pergi menuju ruang depan, menunggu 2 bocah piyik beban itu.

****

" ini nasi uduknya kris" ucap bu tri, salah satu penjual di kantin sekolah.

" ini nasi uduknya kris" ucap bu tri, salah satu penjual di kantin sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" iya buk, makasih" ucap kristal sembari tersenyum.

" yaudah ibu kesana dulu ya, di nikmatin sarapannya" ucap bu tri lalu pergi.

Kristal mengangguk, " duarrr", kristal terlonjak kaget saat ada tangan yang menyentuh pundak nya, dan mengagetkannya, untung saja dirinya sedang tidak mengunyah, jika iya, habislah sudah tenggorokannya itu terbakar oleh pedasnya sambal nasi uduk.

Jihan gadis itu hanya tersenyum kikuk merasa tak enak melihat kristal yang terkejut seperti itu.

" sorry kris, kaget banget ya?" ucap jihan.

Kristal hanya tersenyum menanggapi, "no problem" ucap kristal.

" oh iya sini duduk" lanjut kristal, sembari menggeser tubuhnya agar jihan dan acha bisa terduduk.

Mereka berdua terduduk di samping kristal, " lo gak sarapan di rumah kris?" tanya acha.

" nggak, lagi males " jawab kristal.

Mereka berdua mengangguk, paham.

10 menit mereka mengobrol ringan, sampai suara bel berbunyi.

" ayok, kalian kelas ipa2 kan, kita sekelas yuk bareng" ucap kristal.

" hayuk" ucap jihan dan acha bersamaan.

Berjalan beriringan menuju kelas mereka yang berada di lantai 2.

" lo duduk sendiri?" tanya jihan.

Kristal mengangguk, "sebenernya ada, tapi sekarang dia udah pindah sekolah" jawabnya.

"Oo gitu, gue duduk di samping lo ya, acha lo duduk belakang kita ya" ucap jihan, yang di dapati anggukan dari acha.

" lo jadi sampai kapan di jakarta" tanya kristal sembari menunggu guru masuk.

" gak tau mungkin sampe gue lulus, atau ya gue nanti kuliah di jakarta nemenin lo" ucap jihan.

Kristal hanya bisa tersenyum mendengar ucapan jihan tadi, "kenapa lo mau nemenin gue?" tanya kristal lagi.

Kini jihan yang balik tersenyum, tadi malam dia sempat bertanya tanya tentang kristal pada rey, dari A sampai Z ia tanya.

Jadi dia sedikit tahu tentang kristal, ia begitu heran, mengapa gadis secantik dan sebaik kristal bisa di bully seperti itu, makanya rey setuju jika dirinya bersekolah di sana.

" karena lo baik, lo seru, lo hebat" jawab jihan.

" kenapa lo bisa bilang gitu, sedang kita baru kenal, bahkan baru bertemu sekali" tanya kristal.

" karena tubuh lo yang nunjukin kek gitu, kris lo berhak bahagia, jangan peduli apa kata orang, be yourself girl, kita temen, kita sahabat oke, kalo ada yang nyakitin lo gue berdiri di garda terdepan" ucap jihan.

Ada serpihan semangat yang di rasakan oleh kristal, belum pernah ia memiliki teman setulus jihan, kecuali rey.

" nanti kita bareng bareng terus ya, sampe kita ngelempar topi toga bareng bareng, bahkan kita punya keluarga masing masing, kalo perlu selamanya" ucap jihan, begitu tulus ucapannya itu.

Kristal mengangguk, air matanya meluruh, bahagia sekali rasanya dia bisa bertemu dan berteman dengan jihan, begitupun dengan acha.

" makasih udah mau nerima gue jadi teman bahkan sahabat lo, makasih banget, janji ya kita sama sama terus" ucap kristal.

Jihan tersenyum, mengangguk semangat, " ih sayang banget sama kalian" ucap jihan, memeluk ke 2 sahabat nya itu erat.

" kita juga sayang sama jihan" ucap acha dan kristal bersamaan.

Setelah acara pelukan bak teletubies itu, tak lama guru masuk, seisi kelas lantas terduduk di bangku masing masing, menghadap ke depan.

" bahagia terus kris, jangan sampe enggak, lo hebat kok " ucap jihan dalam hati.

Dirinya memang tidak terlalu kenal dengan kristal, namun entah mengapa sejak pertama kali pertemuan itu membuat jihan yakin kristal orang yang baik.




Sedikit ya part ini, sorry ye bray, soalnya ada masalah sama wp nya.

Sampe sini dulu okeh, jangan lupa vote, dan comentnyaaaa, aku maksa, woke👌🏻👌🏻👌🏻.

Luv luv seng seng qoh

🩵🩵💙🩵🩵

about kristalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang