Bab 12

2.4K 225 0
                                    

Setelah Luka pergi, Dary kembali fokus pada bukunya. Namun, pikirannya tidak sepenuhnya bisa tenang.

Ia tahu bahwa Evelin tidak akan diam saja setelah apa yang terjadi hari ini. “Aku harus memastikan bahwa langkahku selanjutnya lebih taktis,” pikirnya. Sementara itu, Pio kembali berbicara dalam pikirannya.

Tuan, saya mendeteksi bahwa Evelin mungkin akan mencoba sesuatu yang lebih drastis. Dia tidak akan membiarkan geng The Shadow sepenuhnya jatuh ke tangan Anda,” kata Pio dengan nada serius.

Dary menghela napas pelan. “Ya, aku sudah memperkirakan itu. Kita harus selalu selangkah lebih cepat. Tapi pertanyaannya sekarang adalah, apa langkah berikutnya?”

Pio terdiam sejenak, kemudian berbicara lagi, “Saya sarankan Anda meningkatkan interaksi dengan Luka. Menjaga hubungannya tetap berkembang akan memperkuat posisi Anda.”

Dary mengangguk. “Baik, kita lanjutkan dengan pendekatan perlahan.”

___



Di tempat lain, Evelin bergegas kembali ke kelas dengan hati yang masih membara.

Rencananya memberi informasi palsu kepada Luka memang berhasil untuk saat ini, namun ia tahu itu hanya langkah awal.

Ia harus segera bertindak lebih jauh untuk memastikan Dary tidak terus mencuri perhatiannya.

Kalau aku biarkan ini terlalu lama, mereka akan melupakan aku. Aku harus bertindak cepat,” pikir Evelin.

Saat ia kembali ke bangku kelas, temannya, Clara, langsung menghampiri.

“Evelin, kamu baik-baik saja? Kamu kelihatan agak kesal,” tanya Clara dengan cemas.

Evelin memaksakan senyum kecil. “Aku baik-baik saja, Clara. Hanya... ada sedikit masalah yang harus kuselesaikan.”

Clara mengerutkan kening, tidak yakin dengan jawaban Evelin. “Kamu bisa ceritakan padaku, kamu tahu? Aku akan mendengarkan.”

Evelin menggeleng pelan. “Nggak, aku akan urus ini sendiri. Lagipula, ini bukan masalah besar.”

Clara mengangguk, meskipun masih ada kekhawatiran di wajahnya. “Kalau begitu, semoga semuanya cepat selesai.”

Evelin hanya mengangguk, namun dalam pikirannya, ia sudah merencanakan langkah berikutnya.

“Aku harus buat sesuatu yang benar-benar besar... sesuatu yang tidak bisa diabaikan oleh siapapun, termasuk Dary.”



___





Sore itu, setelah pulang sekolah, Evelin segera membuka laptopnya di kamar.

Ia mencari-cari cara untuk menjatuhkan Dary, terutama dengan cara membuat dirinya lebih berharga di mata geng The Shadow. Saat sedang mencari-cari, tiba-tiba sebuah ide muncul di kepalanya.

“Kalau aku bisa menjatuhkan geng saingan sebelum mereka menyerang The Shadow... aku bisa menjadi pahlawan bagi mereka,” gumam Evelin sambil tersenyum penuh semangat.

Ia kemudian mulai merancang rencana. Ia akan membuat jebakan bagi geng dari Westhill High dan memastikan bahwa geng The Shadow melihatnya sebagai penyelamat. Dengan begitu, posisinya akan aman, dan Dary tidak akan bisa melakukan apa-apa.


___



Sementara itu, Dary sedang bersantai di rumah. Pio terus memberikan pembaruan tentang aktivitas Evelin melalui informasi yang ia dapat dari jaringan AI-nya.

“Tuan, Evelin sedang merencanakan sesuatu yang melibatkan geng Westhill. Dia mungkin akan mencoba menjerat mereka agar terlihat baik di mata Luka,” kata Pio.

Dary menghela napas panjang. “Tentu saja. Dia akan mencoba bermain licik. Tapi kita tidak bisa membiarkan itu terjadi.”

Pio berbicara lagi, “Sebaiknya kita awasi gerakannya lebih dekat. Saya dapat menyusup ke sistem mereka dan melihat lebih banyak detail tentang apa yang sedang ia rencanakan.”

Dary tersenyum tipis. “Bagus. Lakukan itu, Pio. Aku ingin tahu setiap langkah yang akan ia ambil.”

Pio segera memproses perintah tersebut, dan tidak lama kemudian ia kembali dengan informasi.

“Tuan, rencananya adalah menjebak geng Westhill agar terlihat menyerang The Shadow.

Evelin akan mengatur sebuah insiden yang tampak seperti serangan dari geng itu, sehingga geng The Shadow merasa perlu untuk bertindak lebih cepat.”

Dary mengerutkan kening. “Itu licik, tapi bisa berhasil. Jika dia melakukannya dengan benar, Luka pasti akan percaya padanya. Kita harus mencegah ini sebelum rencana itu terwujud.”

Pio memberikan saran, “Saya bisa membuat gangguan pada sistem yang ia gunakan untuk berkomunikasi dengan geng Westhill, sehingga rencana tersebut tidak bisa dijalankan dengan mulus.”

Dary mengangguk, merasa senang dengan kemajuan yang mereka buat. “Lakukan itu, Pio. Kita harus membuat Evelin gagal.”


___




Keesokan harinya, Evelin sudah bersiap-siap dengan rencana besarnya.

Ia berjalan menuju halaman sekolah dengan percaya diri, berpikir bahwa semua akan berjalan sesuai rencananya.

Namun, tiba-tiba teleponnya bergetar. Pesan dari salah satu kontaknya di Westhill masuk dengan nada yang membuatnya panik.

“Maaf, Evelin. Rencana tidak bisa dilanjutkan. Ada sesuatu yang aneh dengan sistem komunikasi kami.”

Evelin menatap layar dengan perasaan marah. “Apa maksudnya ini? Mengapa tiba-tiba semuanya berantakan?” pikirnya dengan frustrasi.

Sementara itu, dari sudut lapangan, Dary mengamati Evelin dari kejauhan. Ia melihat ekspresi kecewa di wajah Evelin dan tahu bahwa rencananya berhasil.

“Permainan ini akan lebih seru dari yang kuduga,” gumam Dary sambil tersenyum kecil.

Pio berbicara lagi dalam pikirannya, “Tuan, Evelin akan terus mencoba. Tapi kita akan selalu ada di depannya. Kita sudah satu langkah lebih maju.”

Dary mengangguk. “Ya, kita akan terus begitu. Biarkan Evelin berpikir bahwa dia bisa mengontrol permainan ini, sementara kita yang sebenarnya
memegang kendali.”







VOTE VOTE VOTE YA GAYSSSS☺☺☺
😚





Transmigrasi DaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang