Ch. 3 - Couch Talk

382 53 15
                                    

"Hey, Kim Hyeyoon,"

"Wuihh, Kim Hyeyoon,"

Hyeyoon memutar bola matanya mendengar seruan heboh dua pria yang saat ini sedang terhubung pada panggilan video grup di ponselnya.

"Apa sih?" Hyeyoon melekatkan ponselnya pada magnetic wireless charging holder miliknya yang ia letakkan di atas meja dapur. Hari itu masih sekitar jam 3 sore. Hari ini adalah hari janji makan malamnya dengan Wooseok. Hyeyoon sedang membereskan meja makan dan dapurnya sebelum ia berencana siap-siap, dan berdandan. Hyeyoon tersenyum geli sendiri setiap mengingat kalau ini adalah pertama kalinya dia fine dining dengan Wooseok. Sampai-sampai pria itu memberinya gaun dan sepatu.

Hongsi tiba-tiba menggeliat di sekitar kaki Hyeyoon mencari perhatian.

"Hai...," Hyeyoon menggendong Hongsi dan baru ingat kalau dia belum mengisi ulang wadah makan Hongsi. "Lapar ya?" Hyeyoon menciumi Hongsi yang di balas kucing itu dengan menggeliat dan menggosok-gosokkan kepalanya di leher Hyeyoon.

Perhatiaan Hyeyoon yang teralihkan sejenak dari panggilan video ke Hongsi langsung mendapat protes dari dua laki-laki yang ribut memanggil-manggil Hyeyoon.

"Kalian ada apa sih tiba-tiba video call?" Hyeyoon meletakkan Hongsi di lantai dan mengisi ulang wadah makannya dengan cemilan kucing kesukaan Hongsi.

"Kau benar-benar sedang dekat dengan Hyung itu, eh, Kim Hyeyoon?" kali ini Jaewook berseru dengan nada sedikit menggoda. Rowoon yang terlihat sambil mengerjakan sesuatu juga di meja kerjanya, hanya melirik sekilas.

Hyeyoon kemudian berdiri tepat di depan ponselnya, mulai fokus pada panggilan video. "Apa maksudnya?"

"Semua judul artikelmu yang keluar hari ini menyebut nama Byeon Wooseok," Jaewook tergelak, "Kalian dijodoh-jodohkan ya?"

Oh, artikel event perhiasan kemarin. "Yaa..." Hyeyoon menggantungkan kata-katanya. Ia meraih kursi dari meja makan dan meletakkannya di depan meja dapur. Sambil duduk, perempuan itu mengedikkan bahunya cuek. "Dekat sih," katanya.

"Jangan sampai ketahuan saja, Hyeyoon, nanti kau yang repot," Roowon tiba-tiba menyeletuk. "Reporter sepertinya sudah mengendus kalian ada hubungan, sampai rilis berita judulnya begitu," Hyeyoon menaikkan sebelah alisnya mendengar komentar Rowoon.

"Tapi menurutku, karena dramanya masih tayang, jadi masih dianggap wajar sih, selama belum tamat, bisa saja ini dianggap bagian dari hype ketenaran dramanya. Justru bagus, dong," Jaewook menimpali tidak ingin kalah.

"Ya, kau pikir saja. Kuduga, setelah ini pasti akan ada artikel keluar yang menuliskan dugaan kalian cinta lokasi," balas Roowon, nadanya masih terdengar santai, meski agak sengit.

Mendengar teori itu, Jaewook mengibaskan tangannya, "darimana kau bisa tau? Kau kenal dengan wartawan yang mau menulis artikel seperti itu? "

Menghela napas pelan, Hyeyoon geleng-geleng kepala mendengar dua bocah ini malah berdebat masalah artikel tentang dirinya.

"Hei, kan artikelnya tentang aku, kenapa malah kalian yang berdebat?" Hyeyoon terkekeh-kekeh sendiri. Geli melihat dua temannya adu argumen.

"Benar juga," Jaewook ikut tertawa. Sebelum melanjutkan, "kapan kau akan kenalkan Wooseok Hyung dengan kami?" meski terdengar ringan, ekspresi Jaewook yang jelas-jelas menggoda Hyeyoon akhirnya membuat Hyeyoon tersenyum geli.

Tidak ingin langsung menjawab, Hyeyoon mengedikkan bahunya cuek, "nanti saja, kalau sudah resmi jadian,"

Mendengar kalimat Hyeyoon dua orang pria dewasa itu langsung ribut seperti anak SD. Sahut-sahutan menggoda Hyeyoon dan Rowoon yang paling kencang tertawa terbahak-bahak. "Eh, sepertinya si kecil satu ini serius, kalau kau mencari laki-laki jangkung, kenapa dulu tidak mau denganku saja?" katanya.

Next to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang