Sesaat sebelum berangkat, Wooseok mendekat ke arah Hyeyoon sambil memerhatikan Hyeyoon yang tampil cantik sekali sore itu dari atas sampai bawah. Warna gaun yang ia berikan cocok sekali dengan tone kulitnya yang putih. Wooseok bangga dalam hati, pilihannya tidak salah.
"Oppa bagaimana bisa tahu ukuran bajuku? Ini pas sekali, seperti khusus dijahit buatku," Hyeyoon berseru lucu, dan Wooseok hanya tersenyum-senyum melihatnya.
"Aku kan sudah sering memelukmu," Wooseok berkata pelan, "Jadi aku memperkirakan ukurannya dengan ini," Wooseok mencontohkan tangannya dengan membuat gerakan seolah sedang memeluk angin.
Melihat Wooseok memperagakan gerakan memeluk, Hyeyoon hanya bisa mengerjapkan matanya sambil tersipu. "Oh ya, baiklah," Hyeyoon bersemu merah dan Wooseok tergelak.
"Ayo deh, berangkat sekarang saja? Tidak masalah kan lebih cepat?" ajak Wooseok saat dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.
Hyeyoon mengangguk dan mengambil tas tangannya. Sesaat sebelum mereka berangkat, Hyeyoon masih sempat memperhatikan Wooseok yang menggunakan kemeja coklat dengan blazer luaran warna gading. Warnanya sederhana, dan senada dengan warna gaun Hyeyoon malam ini.
"Sudah selesai memandangnya?" Wooseok sadar Hyeyoon memperhatikan outfit nya, pria itu malah senang menggoda Hyeyoon yang tersenyum salah tingkah.
"Aku suka lupa kalau Oppa model profesional, selera fashion model memang beda ya," Hyeyoon berkata jujur, mengakui Wooseok pintar memilih style baju. "Mungkin kapan-kapan aku akan minta pendapat Oppa untuk memilihkan bajuku di beberapa acara penting,"
Mereka sudah keluar dari apartment Hyeyoon dan berjalan beriringan menuju lantai bawah. "Boleh saja," Wooseok mempersilakan Hyeyoon melangkah lebih dulu ke dalam lift baru pria itu mengikuti dari belakang.
* * *
Perjalanan yang ditempuh sampai mereka tiba di tempat tujuan kurang lebih 35 menit. Lumayan jauh dari area apartment Hyeyoon. Wooseok mengajaknya ke sebuah Restoran elit di sebuah hotel bintang lima. Hyeyoon sempat tercengang karena tidak mengira akan di ajak ke tempat seperti ini.
Sambil berjalan menuju ruangan yang dipesan oleh Wooseok, Hyeyoon menarik lengan blazer Wooseok sehingga pria itu yang tadinya berjalan sedikit di depan Hyeyoon menunduk, "Oppa, apa tempat ini tidak terlalu mahal?" bisik Hyeyoon tampak sedikit khawatir.
Mendengar pertanyaan Hyeyoon, Wooseok malah meraih tangan Hyeyoon untuk menggandeng lengannya. "Sekali-sekali," balas Wooseok sama berbisik.
Mereka di antar oleh salah seorang pegawai restoran. Setelah tiba di satu ruangan, mereka disilakan untuk masuk. Ruangan VIP itu sengaja Wooseok pesan untuk makan malam mereka kali ini.
Memasuki ruangan dengan meja di tengah-tengah, Hyeyoon langsung terpesona. Bagaimana tidak? Jendela ruangan VIP ini menyuguhkan pemandangan dari lantai 81 yang menghadap langsung ke Sungai Han. Ditambah dengan gemerlap lampu jalanan dan gedung-gedung tinggi di sekitar area hotel. Hyeyoon tidak bisa menahan decakan kagum. Baru kali ini memang dia mendatangi tempat seperti ini.
"Oppa, kau tahu darimana ada tempat dengan pemandangan sebagus ini?" Hyeyoon masih terpana. Sementara Wooseok tersenyum dan meminta pegawai restoran untuk meninggalkan mereka berdua dan menyiapkan makanan yang sudah dipesan sebelumnya.
"Dari seorang kenalan," jawab Wooseok yang berjalan mendekati Hyeyoon berdiri dekat jendela. "Kau suka tempatnya?" Wooseok bertanya dan Hyeyoon langsung mendongak ke arah Wooseok.
"Tempatnya bagus, tapi pasti mahal sekali," Hyeyoon berbisik, "jangan sering-sering mengajakku ke tempat ini, Oppa. Makan di cafe sekitaran gangnam saja sudah cukup kok, ini hebat, tapi sayang uangnya kalau sering-sering,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Next to You
Hayran Kurgu"Aku tertarik padamu, Kim Hyeyoon," Mendengar itu, Hyeyoon diam. Beranikah gadis itu memulai? Karena jika sudah dimulai, maka tidak ada jalan kembali. Apapun yang akan terjadi, biarlah terjadi nanti. Yang jelas, jantungnya berdebar ketika pria tingg...