"Ragamu boleh saja lelah, tapi semangatmu jangan pernah menyerah"
-nadhira-
***
"Gue keluar dulu ya. " ucap Zara dengan wajah cemberut. Dengan mengenakan pakaian sederhana dan jaket hitam berkilau, ia membuka pintu ruangan nadhira menuju ke luar karena ada urusan penting.
Kemana ia akan pergi pagi-pagi seperti ini.
Mengenai kondisi nadhira, mungkin lusa ia akan pulang dan keluar dari rumah sakit.Curiga dengan gerak-gerik Zara, celine mengikuti pergerakan gadis itu, dengan menggunakan hoodie putih bermotif yang juga menutup kepalanya, dengan rambut dikepang, ia bersembunyi dibalik pakaiannya yang besar.
Zara mengendarai motornya melaju ke arah selatan, begitu pula dengan celine, Gadis itu melajukan motornya ke arah kemana Zara pergi.
Motor Zara terhenti di bendungan sungai yang diam, dengan banyak sekali sampah yang menerjang,Gadis itu turun dari motornya, kemudian berjalan ke arah seorang gadis tomboy di pinggir jembatan. Melihat gerak-gerik Zara yang mencurigakan, celine bersembunyi sembari mengeluarkan kamera kecil yang amat berguna.
"Jadi, siap buat nyerahin kalung itu? " Ucap Zara menyodorkan sebuah pistol hitam ke arah gadis yang ia tuju.
Gadis itu terbelalak terkejut, "L-lo siapa?"
Zara tersenyum miring sambil melepas ikatan rambutnya, "masa lo ga tau siapa gue?? " Tanyanya lagi.
Gadis itu mundur pelan-pelan agar tidak tertembak bilamana Zara melepaskan tekanannya. Gadis itu menarik kalungnya sambil mengangkat tangan tanda menyerah.
Zara mengeluarkan ponselnya, lalu membuka kamera, "lo yang mulai duluan, atau gue yang mulai duluan? " Balas Zara dengan tangan kanan memegang pistol dan tangan kiri masih saja merekam wajah gadis didepannya.
Dengan seluruh monolog Zara, gadis kurang ajar itu tertawa mengejek, "haha.. Gadis kecil yang bodoh! Masih saja mengharapkan kalung ini," gadis itu berlari menjatuhkan liontin biru yang semula ia pegang rapat-rapat, alhasil kalung itu terjatuh dan menghilang selamanya.
Dengan cepat, Zara menyodorkan pistol dan mengancam akan menembakkan nya.
"MAU CERITA ATAU MAU MATI??" Teriaknya seolah mengancam gadis tomboy di depannya.
Karena sudah tak berdaya, gadis tomboy itu mengangkat kedua tangannya sambil berlutut dihadapan Zara, berharap agar tak ditembak.
Zara masih saja menyodorkan pistol itu supaya berjaga-jaga, meskipun umurnya masih terbilang cukup remaja, ia tak segan-segan melindungi dirinya dari kejahatan semacam ini.
"Oke gue ngaku. Gue yang ngambil kalung milik lo 7 tahun yang lalu,Saat lo mati suri,haha sayangnya kalung itu sudah ilang, jadi congratulations! " ucap gadis didepan Zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
AL-GHARETH || GUS AND MY HUSBAND (ON GOING)
Teen Fiction(ROMANTIC STORY) || FOLLOW SEBELUM MEMBACA! ✨ CERITA INI ASLI DARI PEMIKIRAN KU SENDIRI, JIKA ADA KEMIRIPAN MAKA, ITU TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN✨➡📖 𝙈𝙚𝙨𝙠𝙞𝙥𝙪𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙞 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙚𝙢𝙪 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙥𝙖𝙨𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣, 𝙨�...