CHAPTER 8 ❄✨

10 3 0
                                    

"Mata boleh banjir, raga boleh lelah, tapi semangat tidak boleh merendah:]"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mata boleh banjir, raga boleh lelah, tapi semangat tidak boleh merendah:]"

- Al-ghareth-

***

Sore itu perasaan nadhira kembali bermutu, seusai algha dan kevin pulang, gadis itu hanya tersenyum memandangi pintu, sedangkan teman-teman nya masih meratapi masalah mereka.

Ia masih saja terbilang naksir berat pada algha, ia bahkan dapat luluh dengan kata-kata. Ia melamun berat memandangi pintu, sehingga Zara menepuk bahunya pelan.

"Dhir! Lagi liatin siapa? " tanyanya penasaran.

Nadhira segera bergelimang senyum, ia menoleh ke arah Zara sebentar, "engga.aku cuma iseng liat. Hehe.. "

Zara lega, ia pikir nadhira akan berubah menjadi pasien dengan jiwa yang telah berkurang, tapi hal itu syukur lah tak terjadi.

Nadhira merebahkan badannya kembali, ia masih teringat larangan algha bahwa dirinya tidak boleh duduk terlalu lama.

"Astaga hh.. Ngapain gue mikirin gus gus itu sih. Kan pacar gue doyoung treasure. "
Ucap gadis itu didalam hati sembari mengerutkan keningnya.

"Mending gue tidur dan mimpi in doyoung biru, wakakakakk. " batinnya lagi.

Nadhira menutup matanya pelan sambil menikmati dinginnya ruangan ber AC itu sembari membayangkan seluruh rasa yang ingin ia ungkapkan dalam bayangan mimpi. Seolah ia dapat menguasai pararel mimpi.

***

Malam hari terasa lebih nikmat, entah mengapa perasaan nadhira kembali memutar, sepertinya akan ada kejadian menarik untuk malam ini.

Tok tok tok..

Algha membuka pintu ruang inap itu dengan pelan, ia melirik ke arah nadhira yang terduduk di kasurnya dengan memakan makanan yang telah dipersunting untuk dirinya.

"Dhir.. Ada yang pengen ketemu kamu. " ucap algha spontan.

Nadhira meletakkan mangkuknya dan mengelap mulutnya yang comot penuh sisa makanan. Ia menoleh sebentar kepada siapa yang ingin menemuinya malam-malam begini?

Seorang gadis cantik berdiri didepannya, dengan mengenakan jaket hitam pendek serta setelan hitam yang membuatnya asing. Gadis itu mengeluarkan kalungnya yang dianggap mirip dengan gadis berduduk di kasur itu.

"K-kamu.. " nadhira mengeluarkan liontin biru miliknya yang sama persis dengan miliknya.

"A-adik.. Kamu adikku kan?? " tanya Dhira dengan air mata yang hampir meluncur di Teluk pipinya.

AL-GHARETH || GUS AND MY HUSBAND (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang