WELCOME TO THE WINNER
LETS VOTE GUYS!
Mari apresiasi karya orang lain dengan memberikan dukungan berupa Vote, Komentar, dan Follow
SELAMAT MEMBACA
--------------oo--------------"Bersihkan ini semua!"
Jimin dan Jungkook kompak menganggukkan kepalanya patuh. Lantas mereka berdua segera menjalankan tugas mereka masing-masing. Jika Jimin mulai melangkah keluar dari ruangan, maka lain dengan Jungkook yang meraih tubuh Han Deeyong dan menyeretnya mendekati Lee Heebae yang tergeletak didepan pintu.
Ia kemudian menyandarkan dua mayat itu pada dinding yang ada disamping pintu dan kedua menggesek-gesekkan telapak tangannya untuk membersihkannya dari beberapa percikan darah yang mengenai telapak tangannya.
CEKLEK
Pintu itu kembali terbuka yang sontak membuat atensi Jungkook dan Taehyung kompak menatap ke arah pintu ruangan itu yang memunculkan sosok Jimin dengan enam orang laki-laki berpakaian serba hitam di belakangnya.
"Bereskan bangkai-bangkai ini!"
"Baik tuan." Keenam laki-laki itu mengangguk paham dan menjawab dengan serentak perintah yang diberikan oleh Taehyung. Maka empat dari mereka dengan segera dan cekatan membawa dua tubuh tersebut untuk dibawa keluar dari ruangan dan dibawa ke tempat terakhir dimana mereka akan dikubur tanpa diketahui oleh orang luar. Lalu dua lainnya segera membersihkan sisa darah yang ada dilantai untuk menghilangkan jejak dan membuat ruangan itu kembali bersih.
"Ada yang ingin aku bicarakan sebentar." Seru Jimin yang membuat Taehyung dan Jungkook dengan kompak menoleh ke arahnya.
Taehyung mengangguk "Sure, kita bicara di ruang pertemuan!"
Jungkook dan Jimin lantas berjalan mengekor dibelakang Taehyung ketika ketua mereka berdua itu telah mulai melangkah menuju sudut ruangan dimana disana terdapat sebuah pintu berwarna hitam. Setelah pintu itu terbuka dengan kode akses yang baru saja dimasukkan oleh Taehyung, hal pertama yang terlihat adalah interior ruangan yang memiliki nuansa soft dengan warna dinding serta seluruh interior yang memiliki warna soft young grey.
Didalamnya terdapat sebuah meja berbentuk segi empat dengan dikelilingi dua sofa panjang di dua sisi, dan dua single sofa di dua sisi pendek dari meja tersebut. Ada juga beberapa rak buku yang berisikan buku-buku penting dan juga satu meja di sudut ruangan yang menyimpan beberapa berkas penting diatasnya.
Dengan tangan yang membuka kancing jasnya, laki-laki Kim itu melangkah mendekati single sofa dan mendudukkan dirinya disana. Kakinya kanannya ia naikkan ke atas kaki kirinya serta punggungnya ia sandarkan pada sofa. Matanya menatap Jimin dan Jungkook yang masih berdiri di depannya.
Tangannya yang terletak di pinggiran sofa pun menunjuk ke arah sofa panjang yang ada didekatnya. Dan seperti biasa, kode itu di pahami oleh Jimin dan Jungkook yang kemudian mengambil duduk di sofa panjang itu.
"Kau ingin bicara apa?"
"Tentang gadis bernama Veronica."
Sontak ucapan Jimin itu mampu membuat atensi Taehyung berubah tiga ratus enam puluh derajat yang semula menatap lurus ke depan kini berganti memusatkan pandangannya pada Jimin "Kau sudah mendapatkannya?"
Jimin tersenyum bangga sembari menyerahkan sebuah kertas di atas meja tepat dihadapan Taehyung "Siapkan uang lima ratus jutanya tuan!" Serunya yang kemudian mengangkat kakinya ikut menyilangkannya sama seperti Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WINNER (Two of Main Pioner) VSOO STORY
Misterio / Suspenso"Kita lihat, siapa yang akan menjadi pemenang? Kau atau aku." Taehyung. Jisoo tersenyum miring "Menang atas apa? Balas dendam atau rasa?" Dua orang yang begitu berbeda secara kepribadian dipertemukan dengan rasa benci yang sama-sama dirasakan keduan...