𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝟏𝟏 - 𝐇𝐚𝐬𝐢𝐥 𝐓𝐞𝐬𝐭𝐩𝐚𝐜𝐤

231 26 0
                                    

Mendapatkan sebuah testpack dari Faisal tentu membuatnya bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendapatkan sebuah testpack dari Faisal tentu membuatnya bingung. Ayu bahkan berpikir jika suaminya sudah menginginkan keturunan darinya.

"Dicoba ya dek..." ucap Faisal lembut.

"Mas Fais sampun pengen punya anak ya?" tanya Ayu polos.

"Emang sampeyan nggak pengen, punya anak dari mas?"

"Ihhh mas... maksud Ayu..." ucapannya terhenti karena tiba-tiba Faisal mengecup bibirnya.

"Dicoba ya dek..." Faisal mengatakannya kembali.

Ayu pun mengangguk, dan membawa testpack tersebut ke kamar mandi. Faisal yang sedang menunggu di luar pun turut deg deg an menunggu hasilnya. Sudah sepuluh menit Ayu di dalam, namun tidak kunjung keluar. Rasa khawatir Faisal semakin menyeruak.

Tok... tok... tok...

"Dek... kok lama? Sampeyan aman kan?" tanya Faisal sembari mengetuk pintu.

Panggilan Faisal tidak mendapat respon dari Ayu, jelas saja membuatnya semakin gelisah.

Tok... tok... tok...

"Dek... mas masuk ya?" Faisal kembali mengetuk pintu dan memanggilnya.

Ceklek...

Ayu mengulurkan testpack pada Faisal sembari tersenyum namun matanya tampak basah.

Ayu mengulurkan testpack pada Faisal sembari tersenyum namun matanya tampak basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benda kecil itu menunjukkan dua garis berwarna merah. Seketika Faisal memeluk tubuh sang istri dan menciumi punggung kepala Ayu.

Keduanya kehabisan kata-kata, tidak tahu lagi bagaimana cara mengungkapkan kebahagiaan itu.

"Mas... ibu harus tahu." ucap Ayu sedikit merenggangkan pelukan Faisal.

"Ya dek... tapi sesok ya? Soale sampeyan iki harus istirahat."

"Kan isih jam 7 mas... ibu paling belum tidur."

"Dek... sesok ya? Tadi kan mas wis nuruti sampeyan sing pengen duren. Saiki sampeyan sing kudu¹ manut² mas. Mas nggak pengen sampeyan kecapekan."

𝗬𝗼𝘂 𝗮𝗿𝗲 𝗠𝘆 𝗛𝗲𝗿𝗼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang