Part 1

2K 141 4
                                    

         

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  
   
  

Yo salken nama gue Yuma Rikko, sering di panggil Yuma, namanya kayak orang Jepang ya? Gatau gue, padahal bonyok gada yang keturunan Jepang tapi nama anaknya...yaudahlah bomat males mikir. Gue sekarang kelas 12 alias 3 SMA anjay bentar lagi lulus, emak pasti bangga punya anak pinter kayak gue awokawok. FYI gue anaknya introvert parah, kecuali sama keluarga atau bestie gue. Hobi gue makan, turu, baca novel, simpel ya iyalah kalo ada yang gampang kenapa harus nyari yang susah bah.

Oh iya semalem gue baru selesai baca novel judulnya 'Love for Yumi' hasil rekomendasi temen gue, ceritanya yaa kayak cerita romance pada umumnya sih tapi yang bikin gue salfok ini nama adek protagonis cewe nya mirip sama nama gue. Trus antagonis cewe namanya mirip bendahara kelas gue namanya Samantha, orangnya galak kalo nagih uang kas apalagi pas pms waduh bahaya, kelas auto jadi kebun binatang.

Sekarang gue lagi di kelas, ngantuk mau turu semalem begadang bacain tu novel ampe tamat, capek juga abis naik tangga soalnya kelas gue di lantai 3, hahh andaikan sekolah ada lift, gue gausah capek capek naik turun tangga.
  
   

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ


Keadaan kelas masih sepi karena Yuma datang agak terlalu pagi.

"Hoamm...turu bentar ah, masih ada waktu sebelum bel masuk...", Yuma melipat kedua tangannya diatas meja dan menaruh kepala diatas lipatan tangannya.

Saat Yuma sedang asyik menyelami alam mimpi tiba tiba di kagetkan dengan gebrakan meja dan suara mirip toa masjid. "Woy Yumek!! Lu dah baca novel yang kemaren gue rekomen? Gimana menurut lo? Ceritanya bagus ga? Si Rey brengshake bat yakan? Endingnya mendingan si Louis sama Samantha atau sama Yumi atau sama dua duanya? Eh btw author yang nulis novelnya ternyata ganteng loh anjir-"

"Stop anyink nanya satu satu napa, kalo lu nanya nya begitu gimana gue mau jawab coba!", Yuma mengkesal. Ya iyalah mana ada orang yang ga kesel lagi enak enak turu mimpi indah malah digangguin.

"Ehehe maap terlalu eksiden gue", yang menjadi pelaku hanya menampilkan senyum pepsodent nya tanpa dosa.

"Excited dongo, bisa darting gue lama lama ngadepin elu, fel", Yuma menatap datar bestie sekaligus tetangga sebelah rumahnya, Felicia Juniar.

"Hehe typo dikit ga ngaruh, jadi gimana?", Felicia duduk di kursi samping Yuma yang kebetulan kosong.

"B aja, klise kayak cerita romansa lainnya", jawab Yuma dengan 10L. Lemas Lelah Letih Lesu Loyo Lunglay Lemot Lola Lambat Lemah satu paket. Felicia menatap datar Yuma yang kembali membenamkan kepalanya.

"Ish puki bukan itu jawaban yang gue mau, misalnya elo bilang 'protagonis cewe nya cantik manis' atau 'antagonis cewenya kasian ya' gitu lohh", ucap Felicia dramatis sambil memperagakan nya. Yuma malah mengabaikannya, lebih memilih untuk tidur dan melanjutkan mimpi yang terpotong.

"Anak babyik, gue lagi ngomong malah dicuekin jingan awas aja lu gue do'ain semoga lu masuk ke dalem tu novel", Felicia kembali ke kursinya dengan perasaan kesal meninggalkan Yuma yang turu dan tidak mendengar sumpah serapah Felicia.

DING DONG!! DING DONG!!

Bel masuk berbunyi, murid murid segera memasuki kelas dan duduk di tempatnya masing masing. Yuma membuka mata dengan sangat sangat terpaksa.

'Ya kamisama, gue ada dosa apa sampe ga dibolehin turu, sebentar doang kok yaelah!!💢', batin Yuma berteriak meronta ronta.

(Dosa lu banyak, tobat kau deck) -Author

Yuma menghela nafas lelah, bangun dari tidur dan meregangkan badan yang terasa kaku. Tak lama guru masuk ke kelas sambil membawa buku paket matematika dan membagikannya ke siswa siswa dibantu oleh ketua kelas.

"Selamat pagi anak anak, hari ini kita belajar matematika materi baru tentang peluang kejadian majemuk, buka buku matematika halaman 86", sang guru menulis beberapa contoh soal di papan tulis.

Bagaimana keadaan Yuma saat ini? Oh tentu t̶i̶d̶a̶k̶ baik baik saja, Yuma dengan setengah kesadaran mendengarkan penjelasan guru walaupun matanya tertutup tapi otak dan pendengarannya masih tajam jadi saat guru bertanya kepadanya, Yuma bisa menjawabnya meski setengah jiwanya sedang bersemedi hadeh ada ada saja.

KRINGGGG KRINGGGGG !!!!!

Finally jam istirahat!

"Baik anak anak, pelajarannya sampai disini, jangan lupa kerjakan pr yang bapak berikan", bapak guru berjalan keluar kelas.
"Baik Pak", ucap para murid serentak.

Yuma bangkit dari kursinya dan berjalan keluar kelas menuju kantin, cacing cacing di dalam perutnya minta di isi katanya.

"Yum! Mau kemana?", teriak Felicia.
"Kantin", jawab Yuma malas, lanjut jalan.
"Ikot!!", Felicia belari keluar kelas menyusul Yuma.

Saat sampai di tangga, Yuma yang masih mengantuk turun dengan langkah gontai tidak sadar bahwa sebelah tali sepatunya lepas. Yuma menginjak tali sepatu itu dan tersandung lalu terjatuh dengan tidak elit menggelinding dari tangga lantai 3 ke lantai 2. Cairan merah keluar dari kepala Yuma dan membentuk genangan, Yuma dengan kesadaran yang mulai menipis sayup sayup mendengar suara ricuh murid murid dan teriakan Felicia yang memanggil namanya. Perlahan mata Yuma tertutup dan tak sadarkan diri, Yuma meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit karena kehilangan terlalu banyak darah.

Loading...

Processing Data...

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Completed!

DING!

"Shh kepala gue...sakit bat gila...", Yuma memegang kepalanya, memfokuskan pandangannya yang buram.

"Lah gue dimana ini?!"

     
    
     
 

... TBC ...

Transmigrasi menjadi Adik ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang