"Eh lu siapa?!"
"Halo, aku Yuma! Akhirnya kita bertemu", ucap sang pemuda dengan bicara yang terkesan lucu.
"Yuma? Maksudnya Yumasaki?", tanya Yuma R memastikan.
(Disini kita manggilnya Yuma S sama Yuma R ya buat bedain mereka)
Yuma S menganggukkan kepala, beralih memandang hamparan padang rumput yang luas.
"Lu...kenapa baru muncul sekarang ogeb, untung alur ceritanya gak berantakan!", Yuma R menerjang Yuma S dan mencubit pipinya sampai sang empu kesakitan.
"Aaaaa hepahi hepahiiii ahihhh (lepasin lepasinnn sakittt)", Yuma S menepuk nepuk tangan Yuma R yang masih sentiasa mencubit pipinya dengan gemas?
Yuma R melepaskan cubitan nya dan duduk di depan Yuma S.
"Pokoknya gue gamau tau, gue harus balik ke dunia asal gue", ancam Yuma R.Yuma S yang mendengar ancaman Yuma R mulai berkeringat dingin, takut menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya pada tubuh asli Yuma R.
"A-anuu...itu...emmm...""Anu apaan? Ngomong yang bener cepet jelasin!", Yuma R menaikkan nada bicaranya lantaran kesal karena Yuma S yang terlihat ragu untuk menceritakannya padanya.
"Ituu...sebenernya tubuh kamu sudah dimakamkan atau bahasa kasarnya bisa dibilang dikubur menjadi ubi- maksudku sudah tidak bernyawa", jelas Yuma S dengan hati hati agar tidak membuat Yuma R marah.
"WHAT?! WTF gue udah mokad? Seriously bro?", Yuma R berteriak terkejut- selebihnya shik shak shok.
Yuma S menganggukkan kepala dengan cepat sambil mengangkat jarinya membentuk peace✌🏻 yang menandakan bahwa ia tidak berbohong sama sekali.
Yuma R terdiam sejenak, tubuh terasa lemas seperti jelly, tidak sanggup menghadapi kenyataan s̶e̶p̶a̶h̶i̶t̶ ̶t̶o̶p̶i̶ ̶m̶i̶r̶i̶n̶g̶.
Yuma S menepuk nepuk pelan pundak Yuma R lalu berkata " Yang sabar yah", sambil tersenyum kecil.
"Sabar ndasmu sabar! Gue gabisa balik cok aelah panteq pukimay ****!!"
Yuma R frustasi mengoceh panjang x lebar x tinggi menyebutkan berbagai macam isi kebun binatang tanpa di filter.(Toksik sekali kau dek🗿) -Author
Yuma S merasa telinganya mulai memanas karena tidak tahan dengan segala keluh kesah Yuma R pun menyumpal mulutnya Yuma R dengan apel yang ia dapat entah dari mana.
"Stop! Oke berenti, telinga aku panas dengerin kamu ngoceh ngoceh terus, udah mana gak di filter lagi ngomongnya"Yuma R pun mulai duduk dengan tenang dan kembali ke tempat ia duduk semula sambil mengunyah apel yang ada di mulutnya, rasanya hambar. Menatap hamparan padang rumput yang tidak berujung.
(Jadi di pohon itu tempat duo Yuma duduk ya) -Author
Tiba tiba Yuma R kembali membuka percakapan.
"Mau nanya?"Yuma S menoleh sambil memiringkan kepala.
"Hm? Mau tanya apa?""Badan gue kan udah di tanem jadi ubi trus jiwa gue pindah ke badan lo, nah berarti sekarang jiwa lo ada dimana?"
Yuma R berbicara tanpa menoleh, pandangannya masih terkunci menatap langit sambil memikirkan sesuatu.Yuma S mengikuti arah pandangan Yuma R, menghela nafas pelan.
"Sebenernya masih ada sedikit jejak jiwa aku di tubuh ini, makanya aku bisa berkomunikasi sama kamu lewat mimpi"Yuma S menunduk, tatapan matanya menjadi sayu.
"Tapi lama kelamaan jiwa aku semakin terkikis dan terpisah dari tubuh ini, suatu hari nanti aku akan bereinkarnasi dan pasti aku bakal ketemu sama kamu lagi", sambung Yuma S.Yuma R mengernyitkan dahinya, dia masih tidak paham apa maksud dari perkataan Yuma S.
"Trus nanti gimana caranya aku tau kalo itu kamu"Yuma S kembali bersemangat seperti semula dan menatap Yuma R dengan tatapan mata berbinar.
"Hei ayo kita bikin password!""Hah?!"
"Iyaa password, biar kamu tau kalo itu aku!", ucap Yuma S.
Yuma R menghela nafas kasar.
"Haish terserah kau sajalah"Sejenak Yuma S berpikir keras hingga kepalanya berasap dan tak lama muncul imajiner lampu menyala diatas kepalanya.
"Oke password nya 'menurut kamu reinkarnasi sama transmigrasi itu nyata ga?'", ucap Yuma S.Yuma R yang tampak ingin protes namun sudah di potong terlebih dahulu oleh Yuma S.
"Eits gaboleh nolak, kan katanya terserah aku", Yuma S tersenyum pepsodent.Yuma R hanya bisa pasrah, menyetujui ide yang diusulkan oleh Yuma S.
"Ya ya ya, terserah", Yuma R mendengus kesal.
Yuma S tersenyum cerah s̶e̶c̶e̶r̶a̶h̶ ̶h̶a̶r̶a̶p̶a̶n̶ ̶o̶r̶t̶u̶. Berdiri dan mengulurkan tangan ke Yuma R lalu diterima oleh sang empu.
"Waktunya sudah habis, kau harus kembali, kalau tidak nanti terlambat bangun, oh iya dunia ini bukanlah dunia novel seperti yang kamu pikirkan, melainkan dunia nyata jadi mungkin akan ada perubahan atau ada sesuatu yang berubah, intinya jalani hidupmu dengan aman damai dan tentram di kehidupan kali ini ya", jelas Yuma S.
Yuma R mengangguk pelan mencoba mencerna beberapa kalimat yang dilontarkan Yuma S, lalu berjalan ke sebuah pintu bercat putih polos dengan tangan yang masih digandeng oleh Yuma S.
Saat sampai di depan pintu, Yuma R berucap.
"Satu pertanyaan lagi...bagaimana kau bisa meninggal?"Yuma S pun menjawab, "Aku terkena demam tinggi dan overdosis".
Yuma R mengangguk paham, membuka knop pintu dan memasuki pintu tersebut tanpa menoleh ke belakang.
Yuma S melambaikan tangannya, "Sampai jumpa lagi~". Namun Yuma R tidak mendengar nya dan pintu putih yang tadinya terbuka perlahan tertutup. Lalu wujud Yuma S perlahan juga ikut menghilang dan menjadi serpihan pasir yang terbang tertiup angin.
ㅤㅤㅤㅤ
➳༻❀✿❀༺➳ㅤㅤ
Kringgg!!!Suara alarm berbunyi, Yuma meraba meja di sebelah kasur dan mematikan alarm itu. Membuka mata dan memfokuskan pengelihatan nya, duduk bersandar di head stand kasur. Meregangkan badan.
"Hoamm~"
ㅤㅤ
... TBC ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi menjadi Adik Protagonis
Romance"wtf, gue transmigrasi jadi adeknya mc?!" Yuma Rikko meninggal karena terjatuh terpeleset di tangga sekolah, bertransmigrasi ke dalam novel yang baru selesai dia baca semalam dan menjadi adik dari protagonis wanita yang bernama Yumasaki Nara. Namun...