02

17 3 0
                                    

"Apa maksudnya ada wilayah yang disebut 'Tanah Mati', Duke?" Tanya Gheesyra setelah sampai di kediaman Duke dari Barat.

Beberapa hari setelah perbincangan dengan Kaisar Davin Oberon, Gheesyra memutuskan untuk bergegas mengunjungi wilayah Barat bersama dengan Arcelia dan Ayuverda yang menemaninya.

Sesampainya disana, mereka memulai penyelidikan dengan mencari rumor yang beredar diantara kalangan bangsawan.

Ada banyak bangsawan yang sudah muak dengan ketidakpastian Kaisar terhadap wabah penyakit menular, mereka berkata bahwa Wilayah Barat selalu dilupakan oleh Baginda Kaisar.

Selain itu, para bangsawan juga mengatakan tentang 'Tanah Mati' yang mereka percaya sebagai sumber dari segala bencana yang menimpa mereka.

Duke Stephen Altman sebagai pemimpin wilayah Barat menghela nafasnya, "Izinkan saya untuk memberikan arahan kepada pelayan, saya belum menjamu kalian dengan baik."

"Kalian datang, langsung bertanya. Saya sudah menjawab pertanyaan kalian sampai langit yang cerah menjadi gelap. Setidaknya, isilah perut kalian lalu beristirahatlah sejenak, besok kita akan melanjutkan pembicaraan ini, ya?" Bujuknya.

Stephen membaca surat yang dikirimkan 'secara rahasia' oleh Kaisar Oberon yang berisikan terkait utusan 'rahasia' akan dikirimkan oleh Kaisar untuk melakukan penyelidikan.

"Kita tidak berada dalam kondisi bisa bersantai, Duke." Bantah Arcelia, ia lebih mengkhawatirkan Gheesyra yang terpaksa menikah dengan Cessare jika gagal membantu wilayah Barat.

"Kalian seperti sedang dikejar monster.." Lirih Stephen, "Setidaknya.. biarkan aku istirahat sejenak, pinggangku sudah rapuh karena aku sudah tua, boleh ya?"

"Monster? Putra Mahkota lebih menyeramkan daripada Monster." Batin Arcelia, ia bergidik ngeri.

Gheesyra mengangguk pasrah, "Baiklah. Terimakasih atas kerjasamanya, Duke. Kedepannya, mohon kerjasamanya yang lebih maksimal lagi.."

"Ada baiknya kalian juga beristirahat dulu, aku akan meminta pelayan menyiapkan makan malam dan kamar untuk kalian tidur." Meskipun dibuat lelah, Stephen tetap menghormati tamunya, "Mau kamar terpisah atau?"

"Ah maaf, aku melihat kalian sangat dekat, mungkin mau tidur satu kamar bersama?"

Stephen kembali bicara, "Ada satu kamar tamu yang cukup besar. Itu kamar tamu yang sangat sangat spesial."

"Tolong siapkan kamar yang sangat sangat spesial itu, Duke. Terimakasih"

.
.

Ketiga serangkai itu sudah selesai makan malam dan membersihkan diri, mereka dengan pakaian tidur tidak bersiap untuk tidur, melainkan bersiap untuk menyusun ulang semua kejadian yang sudah terjadi hanya dalam satu hari.

Ayuverda terdiam melihat kertas kosong yang ada diatas meja, "Apa yang harus kita laporkan?" Pertanyaannya membuat Gheesyra dan Arcelia ikut berpikir.

"Pertama-tama, kita harus menjelaskan tentang wilayah yang disebut Tanah Mati itu, kemudian memberikan dugaan adanya sangkut paut dengan sihir.." Ucap Gheesyra yang merasa aneh mendengar ada tanah yang mati hanya di satu wilayah, sedangkan wilayah lainnya aman.

Saat makan malam, Stephen menjelaskan tentang asal usul pembicaraan tentang 'Tanah Mati' tersebut.

Sebelumnya ada sebuah wilayah yang memiliki tanah sangat subur di desa Alangshe, rakyat disana tidak pernah kekurangan bahan makanan karena memiliki tanah yang subur untuk bercocok tanam.

Secara tiba-tiba tanah tersebut mati, tidak, lebih tepatnya, semua tanaman yang mereka rawat, mati. Tidak ada hasil panen, tidak ada makanan, dan secara tiba-tiba beberapa dari mereka menderita batuk-batuk berdarah, demam, mual, sakit perut yang menyakitkan hingga kematian.

Begitulah asal mula tanah subur itu mendapatkan julukan 'Tanah Mati'. Sangat aneh, Gheesyra sangat yakin ada sihir hitam dibaliknya.

"Tuliskan juga tentang gejala penyakit menular itu, sertakan catatan dokter yang dititipkan tadi." Ucap Gheesyra memberikan arahan, "Oh! Tolong tuliskan juga adanya dugaan keterikatan antar Tanah Mati dengan penyakit menular."

"Bukankah Kaisar bilang.. beritanya sampai terlambat, artinya sesuatu yang buruk mungkin terjadi sebelumnya? Apa perlu menulis adanya pengkhianatan?" Ayuverda bertanya.

"Maksudnya, ada orang yang sengaja menutupinya? hanya ada sedikit orang yang berani melakukannya, jika benar.. kaisar pasti akan menemukannya dengan cepat, kan?" Arcelia merasa tidak yakin dengan pendapatnya.

Gheesyra menghela nafas, "Jangan ditulis di laporan, kita tidak tau apa-apa tentang itu, mari tutup mata sejenak tentang itu."

"Seperti kaisar yang memintaku menikah dengan Cessare setelah mengetahui sisi lain darinya, aku khawatir akan terjadi lagi hal buruk yang serupa, nantinya."

Ayuverda mengangguk setuju, "Lalu apa rencana mu?"

"Terkait dugaan sihir, ajukan pada Kaisar untuk mengirim Pangeran Asher atau Pangeran Dante, kesini. Selain itu, besok kita akan pergi ke menara sihir terdekat untuk memantau kondisi terbarunya." Ucap Gheesyra

"Kamu curiga, menara sihir berkaitan dengan ini?" Tanya Arcelia penasaran.

Gheesyra mengangguk pelan, "Entahlah, ini semakin menarik.."

.
.

Sementara itu, di istana kekaisaran Oberon. Pangeran keenam dari Oberon tertawa membaca surat yang dikirimkan dari wilayah Barat, "Beraninya gadis bangsawan biasa meminta kedatangan seorang Pangeran dari Oberon hanya melalu surat?"

"Hahhhh.. dasar Gheesyra."

"Hmmm.. apakah aku harus membawakannya sesuatu juga? Apa yang gadis itu suka ya?"

ALIAGO THE PRINCE OF OBERONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang