Prolog

32 5 0
                                    

⚠️ : Khusus untuk prolog menggunakan alur mundur, harap berhati-hati saat membacanya. Selamat membaca.

...

Pernikahan dengan salah satu pangeran dari Oberon benar-benar tidak bisa terhindarkan, sesuai dengan ucapan Lein, ibunya Gheesyra sebelum meninggal.

Gheesyra sudah melakukan upaya-upaya yang bisa dilakukannya untuk mencegah pernikahan tersebut, tetapi obsesi Kaisar sudah terlalu besar, entah apa yang didapatkan setelah berhasil mengikat Gheesyra dengan tali pernikahan.

"Sebagai hadiah, pilihlah salah satu Pangeran dari Oberon untuk menjadi pendamping mu." Satu kalimat yang berhasil membuat Gheesyra mematung, terasa seperti ada sambaran petir, terdiam tidak berkutik didepan banyak bangsawan yang hadir di perta, kondisinya terdesak.

Seluruh bangsawan mengetahuinya, hadiah dari kaisar tidak bisa ditolak, seberapapun buruknya itu.

Akhirnya pernikahan itu tetap saja terjadi, Gheesyra memejamkan matanya, air matanya menetes untuk sepersekian detik, teringat dengan ibunya dan seluruh kenangan dari masa-masa remajanya yang bebas itu.

Gheesyra menatap kaisar penuh amarah, "Kalau begitu, aku pilih Pangeran Ketiga dari Oberon!"

Toh, yang penting bukan Putra Mahkota, kan?

Tapi Pangeran Ketiga dari Oberon? Seluruh bangsawan bahkan tercekat hanya dengan mendengar gelar itu, sedangkan sang Pangeran Ketiga hanya terdiam tidak bereaksi apapun.

Tidak seperti saudaranya yang lain, mereka semua dekat dengan Gheesyra, mengincar gadis itu untuk mendapatkan hati kaisar. Saat Pangeran lain sibuk mengejar Gheesyra, si Pangeran Ketiga itu justru sibuk bolak-balik medan perang ditemani oleh pedangnya yang selalu berlumuran darah.

.
.

Teringat pesan terakhir ibunya kepada Gheesyra saat usianya menginjak 17 tahun, "Putriku"

"Anak gadisku yang cantik,"

"Permataku,"

Lien Caspian, Duchess Caspian, sekaligus seorang ibu untuk Gheesyra dan Kian, tatapan matanya semakin hari semakin sayu.

"Pernikahan dengan anggota keluarga kaisar mungkin tidak bisa terelakkan lagi, Yang Mulia sangat menginginkanmu, nak."

Hanya Lien yang sangat memahami perasaan Gheesyra, rasa tidak suka karena tidak dapat memilih pasangannya sendiri, selain para pangeran dari Oberon.

"Teruslah, selalu, terbangkan sayapmu untuk meraih apapun yang kamu inginkan. Jangan pernah berhenti karena sebuah guncangan."

"Doaku, selalu setiap malam, kamu akan bertemu dengan laki-laki yang menjaga kamu. Baik sekarang maupun nanti, aku akan terus meminta untuk kebahagian anak-anakku, termasuk kamu."

"Percayalah, akan ada saatnya kamu akan mengerti segalanya, teruslah berjalan tanpa ragu."

Gheesyra mendengarkan dan mengingat seluruh kalimat yang diberikan ibunya untuk yang terakhir, setelah itu ibunya menghembuskan nafas terakhir.

.
.

Kaisar Davin Thazias Oberon adalah seseorang yang memimpin kekaisaran Oberon, ia memiliki 8 anak laki-laki dan tidak memiliki anak perempuan.

Suatu hari saat rapat bulanan para mentri yang bertugas untuk kekaisaran, setelah selesai rapat, Davin bertemu dengan Gheesyra untuk pertama kalinya, pada usia Gheesyra masih 6 tahun.

Mereka berbincang sedikit, Davin menyukai Gheesyra yang sudah memahami tata krama dasar sejak kecil. Selain itu, Gheesyra menyenangkan saat diajak berbicara. Sejak saat itu, Davin terobsesi untuk menjadikan Gheesyra sebagai anaknya lewat jalur pernikahan.

Tapi .. anaknya yang mana? dia kan memiliki 8 anak laki-laki, siapa anak yang beruntung itu?

Siapa anak yang bisa mendapatkan Gheesyra? apakah Putra Mahkota? atau Pangeran biasa? atau tidak ada satupun yang berhasil mendapatkan Gheesyra?

.
.

"Gheesyra,"

"Ya?" Sang empu menoleh dan mendapati ayahnya ada disana.

"Jika ada Pangeran dari Oberon yang membuatmu terpikat, beritahu ayah."

Gheesyra menatap ayahnya sambil menukikkan alisnya, "Aku masih berusia 8 tahun, ayah. Berhentilah."

"Benar, kamu masih terlalu kecil.." Duke Caspian menghembuskan nafasnya kasar, "Yang Mulia Kaisar selalu menanyakan kabarmu, ia selalu mengungkit pernikahan ketika sedang membicarakanmu."

"Ini kode keras." Ucapnya yakin, tatapan matanya lurus kedepan,  "Bahkan Yang Mulia juga menyebutkan tentang pertunangan dengan Putra Mahkota, ia menginginkan kamu menduduki posisi Putri Mahkota."

"Jika bertunangan dengan Putra Mahk-"

"Ayah! Aku. Masih. Delapan. Tahun!" Ucap Gheesyra dengan penuh penekanan disetiap kata-katanya.

ALIAGO THE PRINCE OF OBERONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang