Prolog

0 0 0
                                    

Happy Reading

"MONYETT!"

"ELU NOH KERA!"

"Kesel banget gue anjing!"

Ranan Adjmaja berteriak kesal dihadapan kawan-kawannya. Dua cowok yang sedang bermain kartu remi itu sudah tidak heran lagi, jika Ranan tiba-tiba datang dengan mengabsen isi kebun binatang.

"Napa lagi sih lu?" cowok berambut kribo, Gaga menatap jengah ke Ranan.

"Lu tau Hido? bisa-bisanya dia megang pundaknya Pinkan! gue patahin aja apa ya tangannya?!" sungut Ranan.

"Megang doang bukan meluk elah." timpal Dopan, cowok yang diam-diam menukar kartu reminya.

"Tangan lu yang gue patahin." murka Ranan.

"Lagian lu berlebihan banget sih Nan, orang cuma dipegang doang."

"Gue aja gak pernah megang pundaknya, jangankan pundak, tangan Pinkan yang mulus itu gak pernah gue pegang loh?"

"Lebay."

"Makanya confess, sok-sokan mau matahin tangan orang, confess aja susah." cibir Dopan.

"Anjing ah." Ranan menjambak pelan rambut Dopan, bukan karena emosi tapi gemas. Pasalnya apa yang diucapkan kawannya itu benar adanya.

Ranan sangat sulit untuk menyatakan perasaannya kepada cewek itu. Mungkin karena Pinkan salah satu cewek tercantik di SMA Panjiwasta. Karena hal itu Ranan menjadi minder.

Padahal Ranan sendiri cukup terkenal karena dia sering mengikuti perlombaan pramuka yang diadakan sekolahnya. Tapi memang, Pinkan jauh lebih terkenal karena cewek cantik itu salah satu duta sekolah.

"Apa gue langsung bawa Ibu aja ke rumah Pinkan. Sekalian nentuin adat apa ya." lontar Ranan.

"Pan, cek keningnya. Beku kagak? kalo beku ntar gue minta Ibu Siti ngerebus Ranan." pinta Gaga.

Dopan mengangguk dan menyentuh kening Ranan, cowok itu semakin larut dalam haluannya. Efek suka sepihak memang menyeramkan.

"Waduh agak panas ini Ga. Gimana?"

"Bawain es batu sebaskom Pan, buruan, gawat ini." heboh Gaga.

"Lu pada lagi ngebahas apasih? kok bawa es batu segala?" tanya Ranan sambil menatap dua sahabat secara bergantian.

"Dahlah gue capek. Lu tau gak sih capek?" Gaga sepertinya sudah mengibarkan bendera putih.

"Lu dari tadi duduk-duduk doang disini, capek apaan lu?" tanya Ranan kebingungan.

"Capek sama kelakuan aneh lu tuh! pake nanya lagi!"

"Lah gue kagak ngapa-ngapain dah?"

"PINKAN INI RANANNYA BAWA BALIK BURU, KITA UDAH GAK SANGGUP!" teriak Dopan kepada cewek berkuncir kepang yang sedang berjalan ke arah warkop kecil yang Ranan dan kawan-kawan singgahi.

Ranan yang melihat sahabat cantiknya berjalan kearahnya, dia dengan sigap berdiri dan memasang muka layaknya anggota TNI. Hal itu membuat kedua temannya menatap jijik kepadanya.

"Udah selesai?" tanya Ranan ketika Pinkan sudah berdiri di hadapannya.

"Udah sih. Hai Dopan, Hai Gaga." sapa Pinkan sambil tersenyum. Gigi gingsul yang mencuat membuat cewek ini sangat terlihat manis di mata Ranan.

"Hai Pinkan, sibuk amat keknya." timpal Dopan.

"Iya nih gue lagi sibuk buat persiapan fashion show."

"Widih fashion show Miss Universe?"

"Bego, fashion show acara hari batik lah." sahut Ranan.

"Kok lu tau?" Pinkan kembali menatap cowok yang lebih tinggi darinya.

"Hehe denger dari anak-anak tadi."

"Padahal belum ada pengumuman tau."

"Yah... gatau anak-anak yang bilang kok." kikuk Ranan sambil menggosok tengkuknya.

"Yaudah yuk, ke parkiran. Jangan disini banyak kumannya soalnya." ajak Ranan agar topik mengenai Ranan yang tau semua jadwal Pinkan itu tidak dilanjutkan.

"Dih kuman kok ngatain kuman." balas Dopan sambil ketawa kencang.

"Pin jauh-jauh dah, sebelah lu kuman tuh."

"BANGSAT! awas lu kalo minta traktir gue. Bayar sendiri. Ayo Pin." Ranan dan Pinkan meninggalkan area warkop sebelah sekolah dan menuju ke parkiran belakang sekolah.

Sudah menjadi rutinitas Ranan untuk mengantar jemput Pinkan. Karena cewek itu tidak bisa menaiki kendaraan roda dua tersebut, sehingga Ranan dengan senang hati menawarkan dirinya sebagai ojek Pinkan setiap harinya.

"Nan." ucap lembut Pinkan.

"Iya sorry kelepasan, mereka tuh pantes digituin."

"Iya tapi jangan kasar juga. Nanti gak enak didengar orang kan?" saran Pinkan sembari menunjukkan senyum manisnya.

"Iya maaf, gue usahain gak ngomong kasar ya."

"Good. Yuk pulang."

"Gimana gue gak makin jatuh cinta sama lu Pin, udah sopannya kebangetan. Gue nikahin sekarang juga lu. Eh tapi gue mapan, ntar dulu deh hehe." -Ranan Adjmaja.

tbc, vote & comment yaa!! thanks.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look After YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang