"Pagi mom, dad?."sapa Rosè saat sampai di meja makan dan mendapati kedua orang tua nya di sana. Manson dan Clare.v
"Pagi juga sayang. Yuk sarapan."ajak Clare mommy Rosè.
"Pagi cantik nya daddy."ucap Manson mengusap sayang rambut anak nya.
Rosè segara duduk di sebarang Clare mommy dan mereka langsung memulai sarapan nya.
"Gimana sekolah kamu sayang?."tanya Manson disela makan nya.
"Kek biasa dad, baik-baik aja."jawab Rosè.
"Masa kek bias aja sih sayang, nggak ada kegiatan club atau apa gitu?. Masa putri mommy gak aktif di sekolah sih sayang."protes Clare.
"Hahahaha, kan masih tigkan pendaftaran club nya sebulan lagi mom?."beritahu Rosè.
"Oh iya?, mommy lupa, hehehe."tawa Clare.
"Oh iya, mom dad. Nanti pulang sekolah aku mau kerumah teman ya?. Ada tugas kelompok."izin Rosè.
"Jennie?."tebak Manson.
"Nggak dad. Di rumah Jisoo."jelas Rosè.
"Cowok?."cetus Manson.
"Iya dad, bareng Jennie kok. Dia sekelompok sama Jennie. Trus teman sekelompok aku Rio teman Jisoo. Jadi kita sepakat ngerjain bareng-bareng di rumah Jisoo."jelas Rosè panjang lebar.
"Oww, iya boleh sayang. Pulang nya nanti biar daddy jemput sepulang kantor."izin Manson.
"Makasig dad. Nanti kalau dah sampe di rumah Jisoo aku sharelock."ucap Rosè.
.
.
.
.Sedangkan di rumah Rio juga sedang izin pada Marco dan Chiptip. Mommy daddy nya.
"Kamu jangan aneh-aneh di sana."peringat Marco.
"Aneh-aneh gimana sih dad. Orang kita mau kerja kelompok lo."protes Rio.
"Iya, kan bareng perempuan."celetuk Marco lagi.
"Aku gak mungkin gitu dad!."perotes Rio tidak suka dan kesal.
"Udah-udah. Jangan di godain lagi anak nya ih. Kamu kerja kelompok nya baik-baik ya. Ingat perempuan itu harus di hargai dan di jaga."nasehat Chiptip mommy Rio melerai perdebatan ayah anak itu.
"Iya mom, Rio tau kok mom. Ya udah Rio betangkat dulu."pamit Rio segera berlaru ke parkiran menaiki motor nya ke sekolah.
.
.
.
.
."Langsung berangkat?."tanya Rio saat dia melihat Jennie dan Rosè datang ke parkiran sekolah.
"Gas aja sih, kita nebeng ya. Soal nya kita tadi di antar ke sekolah."ucap Jennie minta di tumpangkan.
"Ya bisa-bisa aja sih, tapi kan kita bawak motor. Emang gak apa-apa?."tanya Jisoo di angguki Rio.
"Gak papa, jangan ngebut tapi."saut Rosè di angguki Jennie.
"Aman mah kalagu itu."saut Rio menyodotkan jaket nya pada Rosè.
"Ha?."Rosè menyerngit bingung.
"Paka jaket buat nutupin paha kamu kan pakek rok. Kamu bareng aku."jelas Rio.
"Oh, thanks."Rosè mengambil jaket itu dan segera mengikat nya di pinggang.
"Kamu juga nih."Jisoo juga menyorokan jaket nya.
"Thanks, Ji."saut nya dengan cepat mengikatkan jaket di pinghang dan langsung duduk di boncengan Jisoo begitu Juga Rosè langusung duduk di motor Rio.
"Tunggu!."tiba-tiba June muncul menghalangi motor Rio