CR.3

88 15 4
                                    

Semenjak kerja kelompok itu, mereka berempat menjadi teman, mereka sering nongkrong bareng bahkan orangtua Rosè udah tau dengan Rio dan Jisoo dan tentu saja mereka mengijinkan mereka saling berteman, bahkan beberapa kali Rio mengantar Rosè pulang habis nongkrong.

"Kantin yok?."ajak Jisoo pasa Jennie dan Rosè.

"Bosan kantin muluk."keluh Jennie.

"Iya sih, makanan nya itu-itu aja. Tapi kita makan di mana kalau gak di kantin?."bingung Rio.

"Pesen aja gimana?."saran Rosè.

"Ok juga sih, tapi kalau ketahuan sama sekolah kan berabe. Kita kan mesti makan di kantin."beritahu Jisoo.

"Mm, cabuy aja gimana?."celetuk Rosè tiba-tiba.
Membuat Ketiga orang itu terbelalak kaget, sorang Rosè anak yang baik-baik dan rajin mengajak bolos?, sungguh di luar nalar.

"Hah, ini beneran Rosè temen aku kan?."kaget Jennie mengguncang bahu Rosè.

"Apaan sih, beneran aku lah."keluh Rosè mendorong Jennie.

"Tumben ngajak bolos?."tanya Rio bingung.

"Karena siap jam istirahat guru pada rapat."jelas Rosè.

"Tau dari mana?."curiga Jisoo.

"Nih, dari June. Dia kan anggota osis."tunjuk Rosè paesan June sepupu punya pada teman-teman nya.

"Ya udah, gas yuk!."semangat Jennie langsung berdiri dari duduk nya.

"Sama aku aja ya Rosè."ucap Rio menyerahkan jaket nya sperti biasa dengan pada gadis itu.

"Dih,, sama Rosè muluk. Sama aku lah sesekaki tukaran."protes Jennie.

"Dih ogah."tolak Rio mentah-mentah.

"Udah sama aku aja Jen,  kerena motor aku kok."ucap Jisoo menarik tangan Jennie keluar kelas, dan di ikuti Risè di belakang.

"Pulang jangan malam-malam Rosè."nasehat June saat mereka tak sengaja berpapasan di di koridor.

"Iya, gak malam kok paling paling lama pulamg jam tujuh."jawab Rosè.

"Titip Rosè, jaga baik-baik jangan sampai lecet."peringat June menatap Rio tegas. Dia akan selalau protektif pada sepupu kesayangan nya itu.

"Tenang aja bro, aman kok."jawab Rio yakin.

June mengangguk percaya, dan segera pergi dari hadapan mereka ntah kemana. Sedangkan Rio, Jisoo, Jennie, dan Rosè pergi nokgi-nong ki di cafe selayak nya anak muda pada umum nya.
.
.
.
.

Bremmmm

Motor Rio berhenti di depan pagar rumah Rosè. Dan gadis itu segera turun.

"Maksih banyak Rio, udah teraktir aku makan juga belanjaain aku."ucap Rosè senang menennteng tiga kantong belanjaan di tas nya.

"Sama-sama, masuk gih. Udah malem."Suruh Rio mengusap bahu gadis itu.

"Kamu juga pulang, aku masuk kalau kamu usah pergi."ucap Rosè.

"Ok, sampai ketemu di sekolah."pamit Rio melajukan motor nya untuk pulang, saat motot Rio sudah tak namapk di mata lagi baru lah Rose masuk ke dalam rumah nya.

"Udah pulang nak?. Udah makan malam?."tanya Clare melihat putri nya.

"Udah mom, mommy sama Daddy udah makan?."tanya Rose basa-basi duduk di sofa.

"Udah sayang, kelihatan nya habis belnja."ucap mommy Clare melihat Rose meletakan katong belanjaan nya di meja.

"Heheh, iya mom."kekeh Rosè.

MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang