Bab 8: Semuanya begitu cepat

4 2 0
                                    

Hanya dalam kurun waktu satu bulan, akhirnya cincin pernikahan telah terselip di jari manis Danica

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya dalam kurun waktu satu bulan, akhirnya cincin pernikahan telah terselip di jari manis Danica.

Semuanya terjadi begitu cepat, bahkan dari keluarga Danica sama sekali tidak melakukan persiapan, semua acara pesta yang sedang berlangsung sekarang adalah perencanaan keluarga Damian yang menginginkan mereka segera melangsungkan pernikahan.

Entah susunan acara ke berapa, namun hari ini kedua belah pihak keluarga sedang melangungkan pesta keakraban. Semua anggota keluarga paling terdekat berada di pesta ini sedang menyaksikan cerita Panjang yang diceritakan Danica dengan narasi yang bagus, sedangkan di sampingnya, yang sekarang telah menjadi suaminya duduk menemani sambil tersenyum-senyum.

Disana Danica menceritakan semua hal tentang tujuannya menghadiri pesta minum teh, pakaiannya yang -katanya tidak sengaja tertumpahi anggur yang dibawa damian, lalu cerita panjang kencan mereka yang manis saat pendekatan. Danica sama sekali tidak menyinggung tujuan utamanya yang melakukan pernikahan ini sebagai salah satu ajang eksperimen untuk bukunya.

"... dan begitulah, semuanya terjadi dengan sangat cepat..." tutup Danica, dan disambut oleh tepuk tangan dan senyuman mengharukan.

"Sekarang ceritakan dari sudut pandang Tuan Reiner!" sahut Melisandra, dan masukannya didukung oleh hadirin lain yang sama-sama menyerukan permintaan yang sama.

"Um, sebenarnya tidak jauh beda dari yang sudah diceritakan istriku..." Damian menangkup tangan Danica yang diletakan pada kedua lutut istrinya itu sambil berbalasan tersenyum, "ya, semuanya berawal dari pesta minum the tersebut, aku ke acara tersebut benar-benar sedang mencari jodoh, dan ketika terjadi kejadian minuman yang tumpah itu, Theo menyuruhku untuk membantunya...

... dengan bodohnya, karena ruang ganti sedang penuh, aku membawa yang saat itu adalah calon istriku ke taman untuk membereskan kekacauan yang kubuat, dan setelah itu kami melakukan banyak percakapan, termasuk kami juga melakukan dansa berpasangan...

... aku tidak menyangka istriku ternyata menyukai kencan-kencan yang kurencanakan, kau mengatakan jika itu manis, namun saat itu menurutku aku sangat bertingkah canggung, aku bersyukur ternyata itu yang membuatnya yakin untuk menikah denganku, terima kasih sayang." Damian mencium tangan Danica dengan lembut.

Acara selanjutnya adalah makan besar, kedua keluarga sednag berbincang-bincang tentang topik mereka-mereka sendiri.

Danica dan Damian yang duduk berada di ujung meja -yang menunjukkan jika mereka adalah inti dari acara ini berlangsung, saling menyuapi kue pai yang terbuat dari anggur berwarna merah.

Tepat disamping dimana Danica duduk, disana berjajar jajaran keluarga Damian, dan tepat disampingnya adalah kakak perempuan Damian yang berumur lima tahun lebih tua daripada suaminya, dia Bernama Dina.

Ketika damian diajak berbincang dengan ibu Danica, pada saat itu Dina langsung mengajaknya berbincang.

"Danica, kau sangat cantik, Damian sangat beruntung bisa menemukan Wanita secantik kamu," puji Dina yang terdengar sangat tulus.

[EDITING] Rose, Rose, F**k The Waters | ~A M*rder Husband Plan [ORIGINAL JOCEID)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang