BAB 1- Ini nyata❔

101 41 18
                                    

~Happy readinggg~





Kedua mata seorang lelaki mulai terbuka secara perlahan, kelopak matanya terasa berat untuk dibuka, hal pertama yang terlihat di pandangannya adalah langit kelam, yang sedikit tertutup oleh dedaunan pohon yang sudah layu. Lelaki itu mengerjapkan kedua matanya beberapa kali, kemudian tubuh lelaki itu bergerak perlahan, kini dia dalam posisi duduk sembari mengusap pelan bagian mata miliknya.

"Ini... Ini di mana?!" gumam lelaki itu dalam kebingungan, berusaha mencerna dimana dia berada saat ini.

Lelaki itu menggerakkan kedua bola mata hitamnya ke sekeliling arah, tempat di mana dia berada saat ini cukup gelap, hanya sedikit cahaya yang mampu menembus kegelapan di dalam hutan itu. Di sekelilingnya terdapat banyak pohon yang tumbuh, namun semuanya sudah dalam keadaan layu, tampak tak ada kehidupan, menambahkan kesan angker yang menyelimuti tempat itu, lebih tepatnya kini dia berada di dalam hutan gelap, dengan banyak akar-akar besar yang menjalar di sekelilingnya. Hutan tempat dia saat ini, berbeda, suram, kelam, daun-daunnya juga hanya tersisa beberapa lembar yang menggantung layu.

Dan ternyata tidak hanya dia yang berada di dalam hutan belantara itu, kedua bola mata hitam miliknya melihat keenam temannya yang juga berada di tempat yang sama. Namun masih berbaring tak sadarkan diri. Sky, lelaki itu berniat untuk membangunkan mereka semua, dia mengeluarkan suara yang cukup kuat, untuk membangunkan keenam temannya. Entah mengapa Sky merasa merinding berada di tempat itu, dia bangkit dari duduknya, untuk berdiri.

"Ini dimana?" tanya Faris dengan perkataan yang sama seperti Sky, dia adalah yang pertama terbangun saat dibangunkan oleh Sky, kini, keenam temannya sudah mulai terbangun, mereka menunjukkan raut wajah bingung, setelah kedua bola mata mereka melihat sekitar.

Mereka semua bertanya-tanya, bagaimana bisa mereka berada di dalam hutan itu.

"Tadi kita ada di rumah Aryan, kenapa tiba-tiba di sini?!" kharyl, lelaki itu benar-benar bingung.

"Kita mungkin masih mimpi," ujar Aryan membalas perkataan Kharyl.

"Gak, ini beneran di hutan," balas Arzen, jujur lelaki itu masih bingung dengan keadaan saat ini, tapi setelah terus melihat di Sekitarnya, tempat ini memang hutan, tempat yang di penuhi dengan pohon-pohon yang berdiri di sekelilingnya. Namun pohon-pohon yang berada di dalam hutan ini, dalam kondisi yang sangat buruk, hampir tidak ada dedaunan, hanya beberapa, pohonnya layu, rumput-rumput di sekitar mereka juga layu, tempat ini hanya sedikit yang terkena oleh sinar matahari yang berada di angkasa. Juga, tidak ada tanda kehidupan.

"Cahaya ..." ujar Arlan secara tiba-tiba, laki berkacamata itu sedikit menunduk, sedang memikirkan sesuatu yang sangat serius.
"Suara ... " sambungnya.

"Kenapa lo?" tanya Zevan yang tengah heran apa maksud dari yang dikatakan oleh Arlan. Kini, Sky, Arzen, Faris, Kharyl dan Aryan, mengalihkan pandangannya ke arah Arlan, yang dimana ke-enam lelaki itu juga penasaran apa maksud dari ucapannya itu.

"Kita ... Dalam game." Mendengar perkataan dari Arlan, ke-enam lelaki itu tidak percaya, bagaimana bisa mereka masuk ke dalam game? tidak mungkin bukan?

"Lo gak ingat? Kejadian tadi? Tiba-tiba, PlayStation milik aryan bersuara kan? Saat kita semua berkumpul, suara itu mengatakan '7 orang terpilih telah ditemukan', lalu cahaya muncul yang membuat kita tidak sadarkan diri, dan saat membuka mata, kita berada di dalam hutan, Layar waktu itu juga dalam game kan? Lalu apa lagi? Jika kita bukan masuk ke dalam game," jelas Arlan.

Setelah mendengar perkataan dari Arlan, seketika mereka semua terdiam. Apa benar mereka masuk ke dalam dunia game? Itulah yang ada di dalam pikiran mereka.
Di tengah-tengah keheningan, salah satu di antara mereka semua, melihat sebuah buku yang tergeletak di tempat yang sama dengan mereka, buku itu berada di dekat akar besar, sedikit tertutupi oleh rumput-rumput panjang yang layu.

604.800 detikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang