Side Story 1

69 5 0
                                    

~Happy Reading~





1.Balas dendam

Inseop punya pengalaman aneh.

Inseop bertemu Fred dua hari yang lalu dalam perjalanan ke supermarket untuk membeli jeruk.

Saat kenangan buruk masa lalu muncul dalam pikirannya dan ia tengah mempertimbangkan untuk kembali, Fred menemukannya.

Reaksi Fred pada saat berikutnya benar-benar di luar dugaan.

Tiba-tiba dia mulai berjalan ke arah berlawanan dari jalan yang tadi dia lalui, wajahnya pucat seolah-olah dia telah melihat hantu.

Apakah dia melihat sesuatu yang salah? Apakah dia melihat sesuatu yang berbeda? Inseop memiringkan kepalanya dan membiarkannya pergi.

Inseop pikir ia tak perlu khawatir karena dia bukanlah seseorang yang memiliki kenangan baik padanya.

Tetapi ketika Inseop pergi ke gereja bersama ayahnya pagi ini dan bertemu Melinda, dia benar-benar berpikir ada yang aneh.

Begitu dia melakukan kontak mata dengan Inseop, dia bangkit dari tempat duduknya dengan kaget seperti habis terbakar api dan melarikan diri.

Pasti ada yang aneh. Inseop merasa tidak nyaman, tetapi dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya, jadi dia memutuskan untuk membiarkannya saja.

Tapi sekarang, barusan, Sandra, Kelly, dan Rachel datang ke rumah dan ingin meminta maaf kepada Jenn y.

Ketika ditanya di mana kuburannya, Inseop dengan jelas menyadari bahwa sesuatu telah terjadi.

Bahkan saat mereka mendengarkan penjelasan tentang lokasi kuburan Jenny, mereka tampak ketakutan dan bahkan tidak bisa melakukan kontak mata dengan Inseop.

Begitu Inseop selesai berbicara, Rachel menusuk rusuk Sandra dan mereka bertiga serentak berteriak, “Maafkan kami,” lalu menghilang.

“Aneh sekali. Maksudku, seperti ada yang aneh.”

Inseop bergumam sambil berjalan ke restoran tempat dia membuat janji makan malam dengan Lee Wooyeon.

Hal ini terjadi bukan hanya sekali, tetapi tiga kali, jadi pasti ada sesuatu yang terjadi.

Ketika Inseop tiba di restoran, pelayan bertanya siapa yang dia cari. Inseop menyebutkan nama Inggris Lee Wooyeon.

Pelayan itu membimbingnya ke tempat duduk teras. Lee Wooyeon, yang datang lebih dulu dan sedang membaca buku, tampak seperti baru saja keluar dari lukisan.

Rambutnya yang hitam menonjol di balik kemeja abu-abu yang dikenakannya. Matanya yang sedikit tertunduk tampak dipenuhi dengan emosi yang mendalam.

Para wanita yang duduk di dekatnya menatapnya dengan pandangan yang jelas.

“Maaf, aku terlambat.”

Saat Inseop mengatakan itu, Lee Wooyeon mengangkat kepalanya dan tersenyum. Senyum yang indah.

“Aku juga baru saja sampai di sini.”

Love History Caused by Willful Negligence [ TERJEMAHAN ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang