Side Story 2

61 4 1
                                    

~Happy Reading~






2. Moto suatu perusahaan

Manajer Cha mendecak lidahnya dan menggelengkan kepalanya saat membaca artikel surat kabar itu.

“Apakah kamu sudah melihat ini? Artikel ini.”

“Apa itu?”

CEO Kim, yang sedang membetulkan dasinya, mengalihkan pandangannya ke surat kabar dan berkata, “Ada apa, ada apa?”

“Sepasang suami istri mengadopsi seorang anak, dan anak itu benar-benar aneh. Orang tuanya adalah pembunuh, jadi mereka menyerahkan anak itu untuk diadopsi tepat setelah dia lahir.”

“Dia dikirim, tetapi dia akhirnya membunuh kedua orang tua angkatnya.”

“Ugh, apa ini? Apakah ini benar-benar terjadi di negara kita? Ini tidak terjadi di negara asing.”

“Baca surat kabar itu.”

“Ugh, aku tidak menyukainya.”

CEO Kim meringis dan menggigil.

“Seperti yang diharapkan, kau tidak seharusnya menerima binatang berbulu hitam dengan sembarangan.”

“......Entah kenapa, aku merasa ingin menjadikan itu sebagai motto perusahaan kita.”

“Mengapa.”

Manajer Cha memukul dadanya mendengar jawaban kasar CEO Kim. Pada saat yang sama, pintu terbuka lebar dan Lee Wooyeon bergegas masuk.

“Sial, sudah kubilang jangan jadwalkan apa pun untuk makan malam nanti! Siapa yang menjadwalkan sesuatu untukmu?”

Manajer Cha merasakan firasat aneh saat melihat Lee Wooyeon tiba-tiba menerobos masuk dan mengumpatnya.

“Aku menontonnya karena itu adalah siaran penting.”

“Itu siaran penting dan aku tidak akan pergi.”

“Apa? Apakah kamu akan membatalkan siarannya sekarang?”

“Sudah kubilang dengan jelas, kosongkan jadwalku mulai malam ini dan seterusnya seharian ini.”

“Hei, penampilanmu sekarang tidak seperti dulu lagi. Apakah kamu akan terus melakukan ini?”

Serangkaian kejadian telah merusak citra Lee Wooyeon sebagai orang yang jujur, baik hati, dan lembut.

Meski banyak yang percaya padanya, namun anti-fansnya malah meningkat drastis dibanding sebelumnya. Konon katanya, kalau orang kaya bangkrut dalam tiga tahun, dia akan hancur.

Ada banyak sutradara yang mengiriminya ucapan cinta, mengatakan bahwa matanya telah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

CEO Kim berpikir jika segala sesuatunya terus berjalan sesuai keinginannya, hanya masalah waktu sebelum orang gila itu menunjukkan warna aslinya.

“Baiklah. Citra dan penampilan, aku harus ke bandara sekarang.”

“Bandara? Kenapa kamu pergi ke bandara?”

Love History Caused by Willful Negligence [ TERJEMAHAN ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang