21. Awal mula

67 8 0
                                    

Note: chapter kali ini isinya flashback, jadi format hurufnya aku normalin aja ya, seperti biasa yang italic itu kalimat batin atau istilah.

Happy Reading

-✿-

Hari ini Nadi mulai memasuki jenjang SMA seperti siswa baru pada umumnya. Seminggu pertama ia mengikuti masa pengenalan (MPLS) dan berkenalan dengan teman baru.

Nadi biasanya tidak mudah bersosialisasi dengan orang baru. Namun ada seseorang yang terus berusaha mendekati nya pada akhirnya Nadi pun berteman dengan Avyan.

Mereka berdua selalu asik dengan dunia mereka, walau banyak yang ingin berteman tapi akhirnya mereka hanya berdua kemanapun itu.

Di mata Avy seorang Nadi adalah anak yang ceria, terkadang oversharing, rasa ingin tahu yang besar dan banyak bicara.

Nadi sering menceritakan tentang Dika kepada Avy, bahkan terkadang kalau Dika sedang pulang Nadi sering mengajak Avy ikut bergabung lalu mereka jalan-jalan bertiga, dan mereka bertiga sering merepotkan bundanya Nadi kalau sedang bermain di rumah Nadi.

Tapi walau begitu bundanya tetap menjaga ketiga anak itu, terutama Dika anak dari kakak kandung sang bunda yaitu papanya Dika.

Namun, karena disibukkan oleh tugas kuliah dan sebagainya akhirnya Dika pun tidak pernah pulang lagi dan berkunjung ke rumahnya.

Dan saat itulah semua mimpi buruk Nadi di mulai.

-✿-

Keluarga besar Dika dan Nadi adalah keluarga dokter, hampir semuanya adalah lulusan kedokteran kecuali satu orang yaitu Yaksa Ancala yang memilih jalur nya sendiri sebagai pencinta fotografi.

Bukan tanpa alasan Yaksa memilih jalur yang berbeda, itu semua karena Yaksa tahu sang adik Dikara menyukai musik bahkan bisa bermain beberapa alat musik, Yaksa tau sang adik ingin menekuni bidang itu.

Namun tidak untuk sang kepala keluarga yang tidak bisa di bantah, untuk menghindari Dika terkena amukan sang papa akhirnya Yaksa mengatakan pada papa nya bahwa dirinya akan memfokuskan diri di bidang yang berbeda.

Tentu itu mendapatkan respon negatif dari orang tua Yaksa dan Dika. Sejak itu juga Dika membenci Yaksa yang menurut nya seenaknya memutuskan tanpa memikirkan dirinya padahal Yaksa tahu jelas apa kegemaran Dika. Karena Yaksa yang tidak mau memasuki dunia kesehatan. Rumah sakit milik kakek mereka yang seharusnya jatuh ke keluarga Dika di alihkan untuk sang bibi bungsu Dika. Yang tidak lain adalah bundanya Zaidan dan Nadi.

Namun Dika tidak memperdulikan itu karena tidak melihat hal buruk yang terjadi. Namun ternyata tidak, karena itu sejak saat itu Dika hanya fokus pada sekolah nya sampai ia berhasil memasuki universitas yang memiliki FK terbaik. Awalnya Dika masih sering pulang untuk menjenguk Nadi mengajak nya jalan-jalan dsb.

Tapi setelah satu semester kesibukan nya semakin banyak dan tidak lagi sempat pulang. Papa nya Dika akhirnya mendapatkan celah untuk mengusik keluarga Danudara terutama Nadi dan bundanya.

Tidak ikhlas dengan warisan yang jatuh ketangan adik bungsunya dan putra bungsu keluarga itu yang di kiranya akan menjadi penghalang kesuksesan Dika. Akhirnya segala macam percobaan untuk mencelakai keluarga itu pun semakin menjadi.

Nadi sering mendapatkan perundungan di sekolah dan Avy pun terkadang kena getahnya karena sering menolong Nadi. Surat-surat ancaman dan sampah yang selalu ada di loker miliknya setiap pagi. Serta penculikan yang di dalangi oleh paman nya sendiri.

IGNOSCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang