5

2.5K 374 24
                                    

Warning, Typo bertebaran

Koreksi dikit kalau ada kesalahan yaa.



Bulan yang menerangi bumi telah bertukar menjadi matahari yang memulai menyinari dunia.

Saat dimana semua orang akan menjalankan aktivitas nya masing masing.

Tetapi berbeda dengan para Levander, karna tokoh utama kita yang masih tertidur dengan nyenyak nya tanpa ada tanda tanda untuk bangun.

"Ceklek"

Pintu kamar Alexy dibuka oleh Travis, terlihat lah Alexy yang tertidur dengan posisi yang kurang nyaman,yaitu hanya terlentang.

Travis dengan segera membangunkan putranya agar tidak merasa pegal pegal.

Baru memegang kepala alexy,ia dikagetkan dengan suhu anak itu yang meningkat.

"Al, bangun hey bangun nak" Panik Travis berusaha untuk membangunkan alexy, ia menepuk pelan pipi pemuda itu agar terbangun.

"Ughh, dingin" gumam Alexy, ia berusaha meringkuk tetapi terhalang oleh rantai yang menahannya.

Dengan segera, Travis langsung melepaskan rantai itu, ia segera keluar untuk memanggil bodyguard kepercayaan nya.

"THEO, CEPAT PANGGIL DOKTER KEMARI!!" Teriak Travis, ia kembali masuk ke kamar Alexy lalu memeluk tubuh yang lumayan panas itu.

Teriakan dari Travis mengundang rasa khawatir megan dan si kembar yang menunggu di meja makan.

Theo yang mendengar perintah sang Tuan segera menelpon dokter Frank, dokter pribadi keluarga Levander untuk segera datang.

Sementara Megan dan si kembar dengan segera berlari dari ruang makan menuju kamar Alexy.

"Mas, ada apa?!"

"Dad, ada apa?!"

Serentak mereka bertiga ketika masuk ke kamar Alexy dengan nafas yang memburu, tak sampai disitu, mereka kembali terkejut dengan wajah Alexy yang memerah di pelukan Travis.

"Abang!" Panik Vino yang langsung mendekat ke Travis dan Alexy, Megan dan Vano hanya diam sibuk mengatur nafas masing masing.

"Siall dimana dokternya, kenapa lama sekali!!" Vino sudah seperti orang gila yang mengamuk ngamuk. "Bersabarlah, tidak ada gunanya kau seperti itu!" Bentak Vano Kepada kembarannya.

"Bagaimana bisa aku sabar!"

Vano ingin membalas perkataan itu, tetapi memilih diam ketika sebuah tangan yang lembut menghentikan pergerakan nya tanda tidak usah dibalas.

Tak lama setelah itu bunyi langkah kaki yang sangat cepat mulai terdengar dan muncullah dokter Frank dengan nafas yang tidak teratur.

"Cepat bodoh, atau ku pecat kau" galak Vino melihat dokter itu yang bukannya segera memeriksa malah diam dulu di pintu kamar.

Dengan tergesa-gesa, dokter Frank memeriksa keadaan Alexy yang masih meringkuk di pelukan Travis mencari kehangatan.

Beberapa menit telah terlewat dimana kepanikan keluarga Levander terhadap putra sulung nya yang kini tengah di infus.

"Tuan muda hanya kelelahan, Tuan. Mungkin tuan muda melakukan suatu kegiatan yang membuatnya merasa sangat melelahkan dan juga tuan muda terkena dehidrasi yang memicu demamnya, oh ya saya sarankan agar demamnya cepat turun, lakukan metode skin to skin agar hawa panas nya tersalurkan dengan baik,Tuan" jelas dokter Frank panjang lebar.

Keluarga Levander hanya mengangguk mengerti. "Baiklah terima kasih, kau bisa pergi" usir Travis halus.

"Saya permisi Tuan, Nyonya" setelah mengucapkan itu, dokter Frank keluar dari kamar Alexy dengan Theo disampingnya.

Travis langsung membuka baju Alexy dan bajunya dibantu dengan Megan dan si kembar, ia akan menggunakan metode yang disarankan dokter Frank.

"Ughh jangan dibuka" lirih Alexy dengan mata yang setengah terpejam.

Yang lain hanya melihat badan Alexy yang seputih susu tanpa ada goresan sedikitpun, bahkan kulitnya juga lembut.

"Tidak apa apa, agar kau cepat sembuh" Megan menenangkan Alexy dengan mengelus punggung tanpa alas itu lembut.

Travis dan Alexy sudah telanjang dada, mereka saling memeluk. Lebih tepatnya hanya Travis yang memeluk tubuh panas Alexy.

Pipi Alexy memerah karna suhu demam yang lumayan tinggi membuat pemuda itu terlihat imut, bahkan tenggelam dalam pelukan Daddy nya.

Travis hanya diam tidak berbicara, tangan nya tergerak untuk mengelus pelan rambut Alexy yang lepek disebabkan oleh keringat.

Sementara Alexy membiarkan itu, ia bahkan tidak kuat untuk sekedar mengangkat tangan nya, biarkan saja ia menerima nya kali ini.

"Ahh iya, makan dulu ya Al" megan teringat kalau Alexy belum makan sama sekali. Ia segera beranjak keluar untuk mengambil makanan Alexy yang berada di meja makan.

Tapi sebelum itu, suara Travis menghentikan pergerakan Megan.

"Kita makan bersama sama di ruang makan" keluarga Levander sangat menjunjung tinggi kedisiplinan. Mereka tidak boleh memakan makanan selain di meja makan.

"Tapi mas, apa kau yakin keluar tanpa menggunakan baju?, apa Al juga akan nyaman?" Tanya Megan yang diangguki Kedua anak kembarnya.

"Tidak apa-apa, aku akan memakai selimut untuk menutupi tubuh ku dan tubuh bayi kecil ini" ucap Travis sambil menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut.

Hal itu membuat Alexy menjadi semakin tenggelam dalam pelukan Travis.

"Ayo" Travis menggendong Alexy ala koala lalu berjalan ke ruang makan, Megan dan sikembar hanya bisa pasrah mengikuti langkah Travis.

Mereka berjalan ke ruang makan diiringi dengan tatapan maid dan bodyguard yang keheranan, tumben sekali 1 keluarga itu akur. Apalagi sang Daddy dengan anak sulungnya yang saling memeluk tanpa mengunakan baju.

Akhirnya mereka sampai di meja makan, Travis duduk di kursi nya yang paling besar dengan Alexy yang masih dipeluknya.

Alexy tidak bisa untuk sekedar mengangkat kepala nya untuk menoleh, entah kenapa disaat demam ia pasti akan menjadi lemah dan ia tidak menyukai itu. Dan matanya juga perih ketika dibuka, sungguh Alexy tidak menyukai kondisi nya sekarang ini.

"Makan lah" suara berat Travis terdengar di telinga nya, semua keluarga nya langsung mengambil lauk pauk untuk dimakan.

Megan mengambil lauk makanan untuk suami dan anak sulungnya.

Travis mengelus pelan pipi Alexy yang memerah membuat pemuda itu membuka mata sayu nya. Travis mengarahkan suapan nasi ke mulut alexy.

Alexy diam, ia lapar tetapi tidak nafsu untuk menyentuh makanan. Ia perlahan membuka sedikit mulut nya.
Travis memaklumi saja, memang ketika seseorang sakit pasti akan kehilangan nafsu makannya.

Hanya sedikit makanan yang mampu masuk kedalam mulut Alexy. Karena pemuda itu yang kehilangan nafsu makan membuat nya enggan untuk mengunyah.

"Dikunyah nak, jangan di emut"ucap Megan yang melihat Alexy yang hanya mengemut makanan nya.

Alexy mengunyah dengan perlahan menuruti perkataan megan walau ia merasa tak nyaman dengan tenggorokan nya.

Akhirnya keluarga Levander memakan makanannya dengan Alexy yang sesekali disuapi oleh Travis.














































Gess maap up nya dikit dulu, lagi badmood 2 chap yang udah ku tulis malah ilang gak kesimpen, besok lagi yaw

Oh ya jangan lupa vote ama komen.
Ndak susah kok tinggal pencet bintang aje😘

Sekian terima gaji, sampai ketemu di chap berikutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alexy Kyler Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang