Namjoon 💙

131 16 2
                                    


.
.
.
.

💙💙💙💙💙

.
.
.
.













"Hyung, tolong anterin aku"

Jimin sudah bersiap siap memakai bajunya dengan rapi, membawa tas selempangnya turun dari tangga lantai atas. Namjoon yang kelihatan terburu-buru tidak menghiraukan Jimin yang tengah memintainya tolong.

"Hyung" Panggil Jimin lagi. Dengan begitu Namjoon menoleh kepada Jimin.

"Iya?" Namjoon.

"Ayo anterin aku"

Namjoon melihat jam di pergelangan tangannya dan melotot.

"Aduh, maaf ya aku gak bisa anterin kamu say, aku udah telat nih. Bye aku pergi dulu"

Namjoon pergi tergesa-gesa menuju luar rumah. Sebelum pergi ia sempat mengecup pucuk kepala Jimin. Jimin terheran melihat suaminya itu, sepertinya sibuk sekali sampai tidak bisa mengantarkan dirinya pergi. Jimin tidak pergi ke sekolah ataupun bekerja, ia tinggal duduk manis saja sudah dilayani bak princess, ia hanya akan pergi ke acara penggalangan dana bagi anak-anak terlantar saat ini.

Jimin melihat jam di hpnya dan mencebik.

"Yaudah naik taksi aja deh. Hyung nyebelin"

Jimin pergi keteras sambil memesan taksi online. Ia kesal, Satu-satunya orang dirumahnya saat ini cuma Namjoon tapi malah tak bisa mengantarnya.

"Dengan Jimin nuna?" Tanya si sopir.

"Hih, aku ini cowok"

"Oh, maafkan saya. Mari masuk"
Sang sopir membukakan pintu untuk Jimin lalu Jimin masuk ke kursi penumpang dibelakang.

"Kuy jalan" Seru si driver.

Jimin senyam senyum dibelakang melihat tingkah kocak si driver. Ini murni karena Jimin merasa ini lucu kok, bukan karena ia naksir bapak taksolnya, tenang aja.

.
.
.



"Diberkatilah anak-anakku yang suci dan mulia di hadapan Tuhan Yang Agung. Dengan sumpah dan janji yang kalian ucapkan dihadapan Tuhan dan para saksi, saya sebagai perantara pernikahan kalian telah menyatakan bahwa kalian sudah sah menjadi pasangan. Silakan saling berbagi kasih sayang. Cium pengantin anda"

Dagu kecil nan mungil itu diraih dan didekatkan padanya, bibir mereka saling menempel satu sama lain. Hanya kecupan ringan dihadapan saksi sebagai simbol ke legalan mereka dalam mengarungi rumah tangga kedepannya.

Jimin si pria mungil dengan riasan wajah cantiknya mengedip malu2 apalagi saat matanya melihat kearah sang suami pertama yang amat mencintainya. Ia duduk di barisan depan bersama orang tuanya. Dulu ia ingat saat Seokjin akan menciumnya didepan publik ia malu, lalu Seokjin hanya menciumnya dikening saja. Ah andai saja dia lebih berani waktu itu. Maklum sih masih SMA dulu.

Tapi Seokjin adalah orang yang pengertian. Yang penting setelah itu mereka mulai berani saling terbuka satu sama lain karena ternyata Jimin nyaman dengannya





.




Jimin dan Namjoon melangsungan pernikahan saat semua orang merestuinya termasuk SeokJin, pria yang sudah jadi suaminya saat ia baru saja akan lulus SMA.

Ia bertemu dengan Namjoon kala sedang menjalani masa orientasi dikampusnya, Namjoon adalah seorang mahasiswa tingkat akhir.

Namjoon yang suka melihat keramaian matanya langsung saja tertarik melihat kemungilan Jimin dan mulai menyukainya tanpa tau bahwa si mungil itu sudah bersuami 3 bulan yang lalu.

6 SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang