Jungkook 💜

68 10 5
                                    

.
.
.
.

💜💜💜💜💜

.
.
.
.













Jreengg...

Suara gonjrengan dari senar gitar yang dipetik asal-asalan membuat seorang pria paruh baya nampaknya sedikit kesal. Ia melihat putranya dari tadi merajuk terus entah apa maunya. Padahal anaknya itu memiliki badan kekar berotot bahkan kini sudah berani pasang tato seluruh lengan kanannya tapi kelakuan masih kayak anak TK.

"Jungkook...!!!!!" Teriakan menggelegar papanya.

Jungkook menghentikan genjrengan tak beraturannya dan diam memandangi sang papa yang sedang memasang wajah sangar.

"Bisa gak jangan kayak anak kecil gitu? Inget umur!!" Kata papanya.

"Ya papa sih, udah dibilangin masa"

"Maksudnya apa?"

"Si mimi.. Tetangga sebelah."

"Mimi? Jimin maksudmu?" Jungkook mengangguk atas tebakan papanya.

"Kenapa sama Mimi?"

"Mumpung dia ada dirumah mari kita kesana"

"Untuk?"

"Melamarnya. You know" Jungkook mengarahkan jari metalnya pada si papa.

"Sinting!!.. Cari kerja dulu sana yang bener baru ngelamar anak orang"

Jungkook cemberut mendengar ucapan si papa, langsung ia pergi ke luar rumah dan pucuk dicinta Jimin pun tiba.

Jimin sedang siram2 tanaman didepan rumahnya sambil menyunggingkan senyum manisnya.

"Subhanallah.. Anak orang cantik banget" Puji Jungkook, ia memangku dagunya diatas pagar rumah yang bersebelahan dengan Jimin ini.

Jimin merasa ada yang memperhatikan dirinya, dia menengok kekiri, disana sedang ada tetangganya. Dia anak muda teman main Jimin dulu waktu TK. Mereka beda 1 tahun tapi Jungkook seperti suka mendominasi jika mereka hanya berdua, dia akan menjadi bocah yang memperlihatkan kedewaaaannya didepan Jimin ia akan berpura-pura menjadi anak yang lebih tua dari Jimin waktu itu.

Jimin melambai pada Jungkook dan Jungkook pun juga melambai sambil menegap-negapkan badannya agar Jimin terkesima oleh otot yang ia buat akhir2 ini.

"Lagi sibuk ya?" Tanya Jungkook basa basi. Jimin menggeleng.

"Tidak"

"Mau aku bantu siram?"

"Ahaha.. Gak usah kook ah. Cuman sedikit aja" Jimin menolak halus. Jungkook manyun, tapi cepat2 ia meluruskan bibirnya kembali, dia tidak boleh terlihat seperti anak tk didepan Jimin.

Jungkook pakai acara lompat pagar menyeberang ke halaman rumah Jimin. Jimin dibuat terkejut atas tingkah Jungkook.

"Mimi, aku kangen tau. Udah lama kita gak ketemu" Jungkook mencoba menahan tangannya agar tidak langsung memeluk Jimin. Jimin melepaskan selang ditangannya lalu memeluk Jungkook. Seketika bola matanya melebar dan detak jantungnya bertalu kencang.

"Aku juga rindu kook ah. Aku udah lama gak liat kau di sebelah"

"Eh.. Hehe.. Iya. Aku kan kuliah diluar kota. Jadi jarang ada dirumah. Tahun ini udah lulus kok. Hehe.. Tinggal cari jodoh.. Haha.. Bener" Jungkook grogi parah.

"Cari kerja dulu gak sih? Apa mau langsung nikah?" Tanya Jimin. Ia belum melepas pelukannya, ia tidak sadar kelakuannya sangat intim. Seperti sedang pacaran. Nempel2 berdua saling pelukan, yang satu mendongak karena kependekan yang satu harus nunduk karena lebih tinggi.

6 SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang