Pagi ini aku masih menikmati waktu cutiku. Beberapa hari lagi aku baru kembali masuk kerja pekerjaan ku sekarang tidak seberat di kantor sebelumnya namun kali ini lebih ke tanggung jawab yg lebih besar yg harus aku emban.
" ayah mau ngapain ?" tanyaku ketika melihat pak yan bawa sapu dan tong sampah.
"mau bersih bersih taman yg di depan" jawabnya
"ayah disini kan bukan pembantu. Bukan pekerja atau tukang kebun" jawabku.
"ya tapi ayah ngak punya kesibukan badan malah kaku semua kalau hanya diam. Biar lebih rapi saja tamannya"
"terserah ayah saja. Yg penting aku ngak nyuruh ayah "
" iya tenang saja. Ayah ngak minta bayaran. Kamu cukup duduk manis disana sambil nemeni ayah"
Dengan cekatan pak yan membersihkan semua baik dari memotong daun dan ranting yg terlalu tinggi bahkan memotong rumput agar tingginya sama rata. Entah darimna beliau nemu gunting potong itu.
Ketika sedang asyik bekerja pak yan sedikit kesal karna rokoknya habis
" yah habis rokoknya" sambil melemparkan bungkus ke tong sampah.
"ya sudah tunggu sebentar rendi belikan sekalian beli kopi juga habis. Bapak tunggu sebentar "
" ya jangan lama lama hati hati"
"iya yah"
Entah kenapa semenjak kemarin hatiku rasanya damai dan bahagia menjalani kehidupan berdua bersama pak yan. Seperti ini. Walau aku tahu dia sudah berkeluarga dan masih beristri. Mungkin karna tempat ini jauh dari desanya. Pak ya. Jad pribadu yg perhatian. Tidak dingin. Bahkan dia juga ngak mau menunjukka rasa cinta dan sayangnya kepadaku . Mungkin ini yang menbuatku baper.
Setalah aku pulang dari membeli rokok aku membawa 2 gelas cangkir yg aku bawa untuk pak yan.
"istirhat dulu pak" ucapku.
"enak kalau kerja ada istri yg perhatian dan mau nunggu suaminya kerja"
"istri bapak juga sudah pasti sering melakukannya"
" kali ini kan beda . Kan sama istri muda ayah" ucapnya sambil menyalakan rokok.
"ayah kapan pulangnya ?"
" ngusir ayah . Ini ceritanya"
"hemzz . Ya takut saja istri ayah curiga" balasku sekenanya
"mungkin besuk siang"
" ya udah kalau gitu. Nanti ayah mau nemeni rendi beli stok kebutuhan. ?" tanyaku
" dengan senang hati tapi ayah selesaikan kerjaan ayah dulu.
"oh yah"
Ketika pak yan sedang asyik bekerja aku malah secara diam diam mengambil beberapa foto secara diam dia.
Apalagi mulai besuk mungkin saja menjadi pertemuan terakhir dengan beliau.
Setelah semua selesai dan rapi aku dan pak yan segera siap siap untuk pergi ke pusat perbelanjaan untuk mengisi beberapa stok makanan dan keperluanku.
Sebenarnya bukan minta bantuan pak yan . Tapi aku ingin mengajak beliau jalan jalan bersama juga.
Kami sama sama selesai mandi agar tidak tercium bau yg tidak enak disana.
Pak yan memakai kemeja lengan panjang motif garis warna hitan biru. Dengan celana panjang warna putih.
Sedangkan aku memakai celana panjang hitam san kaos hitam juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetanggaku Pak Yan
FanfictionCerita lama yang up lagi. Kisah cerita bersama tetanggaku pak yan. Yang. Berakhir dengan happy ending Pak yan seorang petani berhasil bangkit dari keterpurukan dan hidup bahagia bersama orang yg dia benci sebelumnya. Bahkan mereka bisa membangun ru...