Main cast: Rakha, Naura, Gibran, Irsyad, kevin
Genre: hurt, brother ship
Happy reading ♥️
______________________________________
Selamat datang Lion, terimakasih sudah mau hidup bareng gue.
______________________________________
Seorang pemuda dengan tudung Hoodie yang ia naikkan menyembunyikan wajahnya yang terlihat babak belur berjalan memasuki minimarket membuat seorang kasir memekik ketika melihat wajahnya.
Pemuda itu terlihat mengambil sebuah mie cup dengan satu botol air mineral.
"Terima kasih" ucap Rakha, si pemuda itu sebelum pergi dari sana setelah membayar belanjaannya.
Ketika Rakha berjalan hendak keluar dari minimarket tiba tiba seseorang menabrak tubuhnya membuatnya sedikit terhuyung.
"Kalau jalan pake mata" pria itu berucap dengan nada dinginnya.
"Lo buta yah? Ngga liat kalau gue punya mata" sungutnya sembari membereskan barang barangnya yang sudah berceceran di lantai.
Rakha yang tak perduli pun pergi meninggalkan wanita itu.
Tak berselang lama, teman si wanita membantu nya yang tengah kesusahan mengambil barang barangnya yang berjatuhan.
"Naura, gue bantu bawa sini" ujar teman prianya.
"Thank's del, itu tadi ada cowok songong nabrak gue"
"It's ok nau, itu tidak masalah, kita bisa beli lagi kalau ada yang rusak" ujarnya dan membatu Naura membawa barang barangnya.
"Kita jadi ke markas kan?" Tanya naura.
"Tentu, Kevin sudah menunggu, kita rayakan kemenangan kita," ucap vadel.
"Bentar, gue bakal ambil lebih banyak makanan, buat rayainnya" sambung vadel.
"Lain kali gue pengen ikut turun lapangan" celetuk Naura sembari memasukkan beberapa makanan ke dalam troli.
"Dalam mimpimu nau" jawab si pria membuat si wanita berdecak kesal.
______________________________________
Rakha menyeduh mie cup nya di dapur, tangannya bergetar karena rasa kram yang ia alami, pukulan sang paman sangat menyakitkan ngomong ngomong, hari ini anggota selatan kalah, dan ia mendapatkan pukulan bertubi-tubi oleh sang paman, mungkin tulang lengannya retak atau apa, karena rasanya sangat sakit bahkan hanya untuk mengangkat sendok.
"Anak lemah seperti mu, bagaimana bisa memimpin kubu? Kau itu tak lebih dari seorang sampah pengecut"
"Maaf paman"
"Hanya maaf yang kau berikan? Akan aku ajarkan bagaimana menjadi kuat Rakha"
Rakha mengedarkan pandangannya, Kevin tidak di rumah, mungkin dia sedang merayakan kemenangannya dengan anggotanya, baguslah, setidaknya Kevin tidak melihat seberapa ganasnya sang ayah angkat ketika menghajarnya.
Rakha menyudahi makanya, perutnya mulai terasa tidak enak, mungkin efek pukulan yang paman Jordan layangkan, perlahan ia buang bungkus cup mie yang masih sisa setengah.
