Anyelir end

123 21 5
                                    

..

Mala mengendap mencoba keluar dari rumah lewat pintu belakang, Mala sangat tau jika Rakha bakal mengutus beberapa penjaga selama ia tinggal bersama pria itu.

Dengan tekat yang kuat, Mala memanjat tembok di bagian belakang rumah, jangan meremehkan Mala, dia adalah wanita yang suka tantangan, jadi hanya memanjat tembok bukan hal yang sulit baginya.

Hup!!

Mala akhirnya mendarat di luar rumah dengan langkah pasti dan senyuman yang merekah, ia melenggangkan kakinya pergi menjauh dari rumah yang sepi itu, biarkan dia sekali saja melanggar aturan yang di buat Rakha, yang menurutnya itu berlebihan.

"Lalu kenapa jika gue pergi? Dasar pengatur" gerutu mala.

"Permisi"

Tiba tiba seseorang dengan postur tubuh yang sedikit bungkuk menatap lekat wajah Mala.

"Siapa?" Tanya Mala agak sedikit ragu.

Pria itu tersenyum.

_______________________________________

Rakha berlari keluar dari ruangan nya ketika mendapat kabar dari bodyguard nya di rumah jika Mala tidak berada di mansion.

Rakha memasuki mobilnya tanpa perduli jika beberapa orang menyapanya, karena yang di pikiran Rakha hanya Mala nya.

Rakha mengendarai mobil miliknya seperti kesetanan, bahkan rambu lalu lintas tak ia perdulikan.

*

Rakha memarkirkan mobilnya sembarang arah, dan bergegas masuk ke dalam rumah, bahkan bodyguard yang ada di depan pintu sudah Rakha hajar karena merasa tak becus menjaga mala.

"Tuan..tuan" panggil satu bodyguard lagi menghampiri Rakha, ketika Rakha akan melayangkan pukulannya kembali, sebuah suara yang begitu ia khawatirkan menyapa gendang telinganya.

"Stop!!"

Rakha sontak menoleh dan mendapati Mala berada di ambang pintu.

Rakha dengan hati yang masih gelisah akhirnya berlari guna menubruk Mala memeluknya erat seperti tak ada hari esok.

"Kamu kemana saja?" Tanya Rakha sembari mengeratkan pelukannya, seolah jika Rakha melepas barang sedetik saja Mala bakal hilang.

"G-gue, gue pergi sebentar" jawab Mala, dia tidak tau jika perbuatannya yang menurut Mala sepele bakal membuat Rakha sebegini takutnya.

"Jangan pergi lagi Mala, aku udah bilang jangan keluar" ujar Rakha dengan nada yang sedikit bergetar.

Mala dengan cepat melepas dekapan Rakha, dan melihat betapa kacau raut wajah Rakha sekarang.

"Kenapa? Gue bukan tawanan Lo brengsek!!"

Mala kesal, karena lagi lagi ia tak di bolehkan untuk keluar rumah.

"Mala, kamu ngga akan aman kalau pergi keluar sendiri"

Mala berdecih.

"Gue tau, itu karena Lo manusia iblis kan? Musuh Lo banyak dimana mana, dan sialnya gue udah terjebak sama iblis kayak Lo"

Mala sudah tidak perduli dengan bahasa yang ia gunakan.

"Mala.."

"Gue benci sama Lo Rakha, Lo itu orang paling buruk yang pernah hadir dalam hidup gue, masa depan gue ancur di tangan Lo, keluarga gue ancur di tangan Lo, Lo puas udah ngancurin hidup gue?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BARA dan semesta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang