[00:30]

9.3K 548 60
                                        

Tandai kalo ada typo

Happy Reading

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎


30. Obsesi Eliza

Saat ini Azura berada di suatu tempat bersama Jayden, pria itu lah yang mengajaknya kemari. Dia bilang ingin menunjukkan sesuatu padanya.

Azura menatap sekelilingnya, ia baru saja turun dari mobil Jayden. Menatap bangunan tinggi di depannya.

Nebula Entertainment

Azura kenal nama gedung itu, sebuah agensi yang menaungi Jayden dan artis-artis terkenal lainnya. Azura menatap Jayden yang kini sedang menatap ke arahnya juga.

“Jadi, Jayden lolos dalam audisi itu?” ucap Azura dalam hati. Tak lama kemudian segaris senyuman terpatri di wajahnya. Azura ikut senang saat mengetahui Jayden lolos dalam audisi itu.

“Ayo, ikut aku ke dalam.” Suara Jayden menyadarkan Azura dari lamunannya, ia mengangguk kecil dan mengikuti Jayden dari belakang.

Saat masuk ke dalam gedung itu Azura dibuat takjub, ia sedikit kegirangan dalam hati, siapa tau ia bisa bertemu artis-artis lainnya yang biasa ia lihat di televisi.

Dan paling beruntung lagi siapa tau ia bisa bertemu dengan artis yang ia sukai di sana.

Dugg!

Azura memegang keningnya saat ia menabrak sesuatu di depannya, memang tidak sakit tapi ia sedikit terkejut karena Jayden tiba-tiba mendadak berhenti dan membuatnya menabrak punggung lebar pria itu.

“Kenapa kau berhenti?”

Jayden tak menjawab, ia memutar badannya dan sedikit menunduk menatap gadis yang tingginya hanya sebatas dadanya.

“Jangan berjalan di belakangku, berjalanlah di sampingku.” Tangannya terulur memegang tangan Azura dan menggenggamnya erat.

Mendapat perlakuan seperti itu tentu saja Azura terkejut ia menatap tangannya yang kini sedang di genggam oleh Jayden.

Kini mereka berdua berjalan beriringan menyusuri gedung ini, sepanjang perjalanan Azura hanya diam saat Jayden membawanya entah ke mana.

Sampai akhirnya mereka tiba di depan pintu bercat hitam, Jayden melepaskan genggamannya, sontak membuat Azura menatap tangannya yang terasa kosong.

“Ayo masuk.”

Azura mendongak, ia melangkah masuk ke dalam. Ruangan bercat putih itu sangat luas dan terlihat sangat nyaman.

“Ini studio musik ku yang baru.”

Azura menoleh ke arah Jayden, dilihatnya pria itu sedang duduk di sofa panjang yang berada di sana. Ia berjalan mendekat dan ikut duduk di sebelah Jayden saat pria itu mengisyaratkan untuk duduk.

“Selama tiga hari ini aku tinggal di sini," ungkap Jauden.

Azura mengangguk mengerti, ia melihat sekelilingnya lagu sebelum kembali menatap Jayden.

“Jadi, itu artinya kau lolos dalam seleksi audisi itu?” tanya Azura. Kerutan samar terlihat di keningnya saat melihat Jayden langsung membuang mukanya setelah ia bertanya seperti itu pada Jayden.

Ia juga sempat melihat raut wajah Jayden yang langsung berubah drastis mendengar pertanyaannya.

“Kau baik-baik saja?” tanya Azura hati-hati. Sebagai seorang psikiater di kehidupan sebelumnya Azura mengetahui perasaan emosional yang ditunjukkan lawan bicaranya.

Terlihat sekali dari pancaran mata Jayden yang kini sedang melihat ke arahnya. Tatapan kesedihan terlihat jelas di sana.

“Aku baik-baik saja, memangnya aku kenapa?” elak Jayden cepat. Azura tau jika Jayden sedang menyembunyikan sesuatu padanya, tapi ia tak ingin bertanya apa pun. Ia menghargai privasi Jayden.

“Tidak, aku kira ka–“ ucapannya tergantung di udara saat mendengar suara pintu terbuka dan muncul seorang gadis cantik dengan tatapan terkejut saat melihatnya.

“Oh! Ternyata ada tamu, aku kira kau sedang sendiri di sini,” ucap gadis itu yang tak Azura kenal namanya.

“Apa aku mengganggu obrolan kalian?” tanya gadis itu lagi. Azura menoleh ke arah Jayden yang masih diam menatap gadis itu.

Ia bertanya-tanya apakah Jayden dan gadis itu saling mengenal?

“Sepertinya aku mengganggu waktu kalian, ya? Baiklah kalau begitu aku permisi.”

“Tunggu!”

Gadis itu menoleh ke arah Azura yang menghentikannya saat hendak keluar dari sana. Azura beranjak dari tempatnya dan berjalan mendekat ke arah gadis itu.

“Kenapa kau ingin pergi? Bukankah kau ingin bertemu dengannya?” tanya Azura.

Gadis itu melirik Jayden sekilas lalu kembali menatap Azura.

Ia menelisik penampilan Azura dari atas sampai bawah. “Iya, tapi sepertinya dia sedang bersama kekasihnya di sini.”

Kening Azura mengkerut tak mengerti maksud perkataan gadis di depannya ini, “Maksudmu?”

Gadis itu berjalan ke arah Jayden yang masih diam di tempatnya. “Kau kekasihnya bukan? Kemarin dia bilang akan mengajak kekasihnya kemari, dan sekarang kau ada di sini.”

Mata Azura terbelalak mendengarnya, ia menatap Jayden meminta penjelasan. Namun, Jayden hanya acuh. “Itu tidak ben–“

“Apa kau masih belum percaya juga, Eliza?” ucap Jayden menyela ucapan Azura, pria itu berdiri dari tempatnya. Memasukkan tangannya ke dalam saku celana dan menatap Eliza datar.

Eliza melipat kedua tangannya di depan dada, ia sedikit mendongak karena tinggi badannya dengan Jayden hanya sebatas pundak.

“Tentu saja aku percaya, tapi itu tidak akan membuatku berhenti untuk mendekatimu,” sarkasnya, lalu melirik sekilas Azura yang terlihat kebingungan di tempatnya.

“Terserah, berusahalah semampu.” Jayden melewati Eliza begitu saja. Ia menggenggam lengan Azura menariknya pergi dari sana meninggalkan Eliza yang terdiam di sana dengan tatapan tajamnya.

“Kau salah menantangku Jayden, selama ini, apa yang aku inginkan pasti akan selalu aku dapatkan,” ucapnya tersenyum miring.

☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎

To Be Continued

Bagaimana part kali ini?

Apakah ada yang mau di sampaikan untuk tokoh-tokoh tersayang ini ಡ ͜ ʖ ಡ

Jayden?

Azura?

Eliza?

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (~ ̄³ ̄)~

Thread of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang