2•DevinaFerran

181 41 9
                                    

Happy reading


Ferran Stevano Xavier namanya.
Laki-laki yang merupakan putra kedua dari keluarga Xavier itu memang selalu menarik perhatian publik. Wajahnya jarang disorot oleh media, tidak seperti kakaknya Darren yang lebih sering berkecimpung di dunia bisnis mirip sang ayah. Ferran memilih menutup dirinya dari publik, ia lebih sibuk dengan dunianya sendiri daripada berurusan dengan media yang tiada habisnya.

Keluarga Xavier memiliki tradisi dimana seluruh anggota keluarga harus tinggal di satu kawasan. Xavier sebagai anak tertua dari keluarga konglomerat keturunan Belanda itu tetap menjalankan tradisinya. Meskipun adik dari Xavier yang juga laki-laki yaitu Michael —pamannya Ferran ini tinggal disatu kawasan namun berbeda rumah. Terkadang saat weekend dua keluarga itu akan mengadakan makan malam bersama.

Malam ini keluarga Ferran sedang makan malam, karena ini bukan weekend jadi mereka tidak makan malam bersama keluarga Paman Michael alias adik dari Xavier Papanya.

"Cewek kamu kapan dibawa kesini Fer?" Tanya Xavier sang ayah.

"Secepatnya, Papa tenang aja." Ferran menyunggingkan senyum penuh arti.

"Ferran, deketin dengan sewajarnya aja. Mama gak mau kamu ngelakuin aneh-aneh ke anak gadis orang." Peringat Anaya sang ibu, ia sudah mewanti-wanti setiap putra-putranya agar memperlakukan wanita dengan baik. Jangan sampai ada yang merasakan seperti dirinya lagi.

"Yang sewajarnya kaya Kak Darren kan Ma?" Ferran terkekeh melihat ekspresi sang ibu yang terlihat kesal kepadanya.

Darren adalah anak pertama keluarga Xavier, meskipun bukan anak kandung dari Xavier namun Darren sangat disayangi oleh Xavier seperti anak kandungnya sendiri. Beberapa bulan yang lalu, Darren mengalami konflik yang cukup merepotkan dengan seorang wanita. Darren tiba-tiba membawa seorang wanita hamil, itupun Darren terpaksa membawa wanita itu ke keluarganya karena Papanya mengetahui tingkah laku Darren dan memintanya untuk segera menikahi dan membawa perempuan itu kesini. Kini perempuan itu sudah resmi menjadi istri Darren dan sedang hamil bulan ke enam.

"Jangan sok kamu, masih sekolah jangan macem-macem dulu. Lagipula kakak udah kerja dan mapan, memangnya kamu?" Cetus Darren merasa tersindir dibawa-bawa ke pembahasan mereka. Lagipula itu sebuah kesalahan yang kini sudah ia selesaikan, masih saja dibahas-bahas.

"Aku udah mapan karena ada warisan Papa yang cukup sampai tujuh turunan sekalipun, jadi gak apa-apa kan Ma, kalau aku kaya Kak Darren? Tiba-tiba bawa perempuan lagi hamil, padahal nikah aja belum." Ucap Ferran tanpa memikirkan bahwa perempuan yang ia bahas ada di meja makan, tepatnya duduk di sebelah Darren, Clashava istri dari Darren.

Clashava hanya bisa menunduk, ia merasa harga dirinya dijadikan becandaan oleh para pria di keluarga ini.

"FERRAN!"

"Cukup ya! Mama gak mau kamu bahas kaya gini lagi. Kalau sampai Mama denger kamu memperlakukan perempuan dengan seenaknya, Mama bakal——"

"Mama bakal ngapain? Mama nggak akan bisa ngatur-ngatur aku, itu urusan aku, Mama gak berhak ikut campur." Potong Ferran kuat, ia tidak suka diatur oleh siapapun termasuk Mamanya sendiri. Lagipula dari kecil hingga sekarang Mama nya itu sibuk dengan Papanya, terdengar lucu jika sekarang sok-sokan mengatur.

Baru saja Anaya hendak menjawab perkataan putranya, tiba-tiba ia merasakan lengannya ditekan kuat oleh seseorang yang ia yakini suaminya. Anaya melirik Xavier yang menatapnya seolah memberikan kode untuk diam.

Anaya membuang nafas panjang. "Mama peduli sama kamu, Mama harap anak-anak Mama jadi laki-laki yang baik."

"Gak perlu sok peduli, nyatanya Mama cuma sibuk sama dunia Mama sendiri."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 18 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shackled In Bonds Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang