3. Kerja

216 25 2
                                    

Winsa hari ini tampak bahagia, terlihat dari pagi ia terus tersenyum. Raya sebagai teman sebangku Winsa sampai takut dibuatnya.

Kemarin malam Raya menelfon berkata bahwa om nya setuju untuk menempatkan Winsa.

"Gue tau lo lagi seneng, tapi senyum kayak gitu bikin agak merinding juga." Raya menatap temannya yang duduk disebelahnya. "Aku seneng, Ray. Aku kira om mu gak bakal terima bocah kayak aku."

"Dia izinin lo kerja dari sore sampe malem aja, katanya gak mau ganggu sekolah lo." Winsa mengangguk mengerti. "Aku tau kok, kemarin kan udah dikasih tau semua sama om mu."

"Oh ya, Raya... Hari ini bisa bantuin pindahan gak? Tadi pagi sih udah bilang sama pakde."

"Oh ya boleh lah... ntar gue bantuin, selow."

• • •

"Pake mobil?" Tanya Winsa pada Raya. "Ya iyalah? Ntar dibawain sama supir gue." Ucap Raya sambil sibuk menaikkan barang Winsa ke Mobil.

Winsa menatap Raya sambil tersenyum, ia bersyukur punya teman yang bisa membantu dia kayak gini. Apalagi keluarga Raya cukup berada, jackpot hehe.

"Kost nya gimana Win? Aman?"

"Aman, Bagus terus strategis tempatnya. Kemana - mana jadi deket." Raya yang mendengar itu mengangguk pelan.

Sampainya di kost, Raya cukup terkejut dengan kamar Winsa yang lumayan besar dengan kamar mandi dalam. "Buset, berapaan nih kost?"

"Kata ibu kost lima ratus ribu, cuman kalo mau pake wifi nambah lagi." Kata Winsa.

Mereka mulai memasukkan barang Winsa ke dalam. "Gapapa Raya, ngacak aja dulu. Biar nanti aku yang beresin."

• • •

Sore ini, Winsa sudah berada di cafe. om nya Raya, pak Fatah ikut disana untuk sekedar memberi tahu soal cafe.

"Kalo kerja disini kamu bisa pake kemeja putih aja ya.. Nanti bakal dikasih tau sama Mia, Dia temen sekerjaan kamu mulai sekarang." Kata pak Fatah.

"Salam kenal ya, Winsa.." Winsa menanggapi dengan senyuman terbaiknya. "Salam kenal, kak. Aku Winsa."

"Udah kenal kan? Mia nanti kasih tau ya. Udah bisa saya tinggal ini?" Mia menjawab "Bisa, pak."

Setelah pak Fatah pergi, Mia mulai menjelaskan pekerjaan yang harus Winsa kerjakan. "Jadi Win... Kamu handle kasir ya. Ikut aku sini, biar aku kasih tau caranya."

Winsa mulai mengikuti Mia dan memperhatikan dengan fokus bagaimana cara Mia mengotak atik bagian kasir.

"Ngerti kan? Nanti kenalan juga ya sama orang dapur. Kamu kerja aja dulu." Winsa mengangguk dengan semangat "Iya, kak!"

Mia hanya terkekeh, ia tampak senang sama kehadiran Winsa. Kayaknya dia akan menikmati kerja dengan orang baru ini.

"Misi, panas panas!" Ucap seseorang dengan membawa makanan di tangannya, ia mempunyai rambut panjang bermata sipit... Seperti kucing.

"Itu siapa, Kak?" Tanya Winsa.

"Dia kerja disini juga.. Yasmine namanya. Orangnya emang gitu, kelebihan batre." Kata Mia sambil terkekeh.

Setelah selesai mengantar makanan, Yasmine menuju kasir dan menatap Winsa. "Oh ini anak barunya.. Salam kenal ya, gue Yasmine! Paling cakep disini."

"Halah nipu! Gue yang paling cakep!" Saut orang satu lagi, ia laki - laki namun rambutnya agak panjang.

"Yang itu namanya Bimo, mereka emang sering gini.. Berantem mulu." Bisik Mia ke Winsa.

Winsa mengangguk mengerti. Yasmine mengalihkan atensinya pada Bimo "Cakep dari lobang sedotan kali."

Love Come. (Winrina) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang