5. Senang

141 20 1
                                    

Bener aja, Karin datang lagi. Kali ini bareng Ghea. Ghea awalnya senang bakal di traktir makan sama Karin, tapi sekarang dia agak sedikit nyesel.

Karin dari tadi gak berhenti senyum melihat Winsa di depannya, secara terang terangan. Winsa menunggu Karin menyebutkan pesanannya sambil tersenyum canggung.

Notebook kecil dan pulpen di tangan Winsa belum juga menyatat pesanan Karin, Winsa bingung dalam hatinya. emang muka dia terlalu imut kah sampai diliatin kayak gini?

Ghea sendiri dari tadi mencoba menyadarkan Karin. Ntah dia mengetuk ngetuk meja, pura pura batuk, tapi Karin kayaknya udah nyaman mandangin Winsa.

Winsa menghela nafas dan berkata. "Mbak.. Udah mandangin saya nya, mbak mau pesen apa?" Ia cukup berani, oh tentu! Pekerjaan Winsa masih banyak.

Karin akhirnya sadar dan ia tampak tidak malu sama sekali "Oh ya, saya samain aja kayak temen saya." Kata Karin

'Anjing!' Umpat Ghea, ia menunduk malu dan merasa tak enak pada Winsa. Winsa sendiri hanya bisa tersenyum dan mengangguk. "Baik, ditunggu kak."

Tersenyum pasrah lebih tepatnya.

"Goblok, lo ngapain ngeliatin dia sampe kayak orang gila?" Kata Ghea setelah melihat Winsa pergi. "Gapapa, gue mau aja." Karin menjawab dengan santai.

Ghea sungguh tak habis pikir dengan jalan pikiran Karin, seharusnya ia tak usah kaget, kagetlah jika Karin begitu pada seorang pria.

Tapi, secara terang terangan?! Ghea sendiri tak tahu kalo sahabatnya bisa jadi cegil kayak gini...

• • •

"Kak Yasmine... Kakak aja yang nganterin." Kata Winsa dengan nada memohon, ia membawa makanan milik Karin dan temannya.

Tapi jujur, Winsa merasa gak enak buat ketemu Karin dan temannya lagi.

"Aduh... Win. Aku disuruh Mia buang sampah, penuh soalnya. Tanganku masih bau sampah."

Winsa menghela nafas pasrah, ia mengangguk lalu memutuskan mengantarkan makanan itu sendiri. Datanglah ia ke meja tempat Karin dan Ghea berada.

"Ini kak makanannya.." Ucap Winsa dengan ramah dan senyum manis.

"Eh iya.. Makasih ya." Ucap Ghea sambil tersenyum canggung, lagi lagi dibuat malu oleh Karin yang menatap Winsa. ( Lagi )

Winsa memilih untuk tidak memperdulikan Karin dan segera berjalan menjauh dari meja mereka.

"Tunggu!"

Karin agak berteriak, memanggil Winsa. Gadis berambut pendek itu menghela nafas pelan sambil berbalik berjalan menuju Karin.

"Iya kak? Ada masalah sama makanannya?" Winsa bertanya, Karin menggeleng pelan. "Gak ada, tapi aku mau nanya."

"Apa kak?"

"Aku boleh minta ig kamu gak?"

Karin berkata dengan senyuman terbaiknya, suaranya pun ia lembut lembutkan berharap Winsa luluh olehnya.

Ghea? Gak usah ditanya. Ia hanya meneruskan makan nya biar bisa cepat selesai, lain kali ia harus memukul Karin pakai uang segepok agar diam.

Winsa menggaruk belakang lehernya. 'Kalau gak dikasih nanti malah gak mau dateng lagi kesini..' Ucapnya dalam hati.

Akhirnya Ia mengangguk pelan, menerima hp Karin dan mulai mengetik username Instagram nya.

• • •

Karin merebahkan dirinya di kasur kamarnya, setelah misinya berhasil dan bonus omelan dari Ghea... Ia berhasil mendapatkan apa yang dia mau.

Karin segera membuka hpnya.

Senyum terukir di bibir Karin, ia melihat semua postingan itu sampai pada satu foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum terukir di bibir Karin, ia melihat semua postingan itu sampai pada satu foto.

"Raya? Ini Raya sekolah gue kan?" Karin menyerngit heran, Winsa dan Raya tampaknya sangat akrab.

Dia berfikir sejenak, wajah Winsa pun menurutnya tidak terlalu asing.

Karin melihat lagi hp nya untuk memastikan, ah.. Winsa juga ternyata suka bermain badminton.

Tunggu.. Badminton?

"Badminton... Olahraga... Sekolah... Raya... " Karin berfikir lagi... Tak lama ia menyadarinya.

"Jadi, Yang waktu itu main badminton sama Raya itu dia?!" Karin menutup mulutnya dengan tangannya.

"Terus kenapa gue repot repot tiap hari ke cafe nya anjing! HAHAHAH emang jodoh gak akan kemana!"

Karin kesenengan, ia berguling guling di kasurnya. Benar juga, selama ini mereka satu sekolah? Karin tak usah repot setiap hari pergi ke cafe kalau begini.

Ia yang akan mengejar Winsa di sekolah.

TBC.

Love Come. (Winrina) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang