[1/10]

175 22 8
                                    

Dia itu selalu...

☆☆☆

Ceklekk...

Hiori membuka pintu kamar nya dan terlihat seorang gadis tengah memandang kosong ke arah luar jendela, "(Name)."

(Name) menoleh, "Oh, Yo-chan. Okaeri." sambut (name) hanya dengan senyum nya

Hiori pun langsung terduduk di kursi gaming nya, dan membuat keheningan terjadi beberapa saat. "Ada surat dari project Blue Lock untuk mu." kata (name)

"Blue lock?"

"Baca saja surat nya yang ada di laci meja mu." kata (name) lalu kembali memandang keluar jendela

Hiori membuka laci meja nya kemudian mengambil surat yang di maksud dan membaca nya dengan seksama, "Aku di undang?"

(Name) beralih menatap Hiori kembali, "Yapp, kau terpilih menjadi salah satu pemain yang mempunyai peluang menjadi stiker terbaik loh." kata (name) lalu tersenyum kecil

"Aku tidak akan pergi." kata Hiori dan membuat (name) mengerjapkan matanya beberapa kali

"Nande?"

"Mana mungkin aku meninggalkan mu di rumah yang hancur ini sendiri, saat aku ada pun mama dan ayah tidak segan-segan menyiksa mu." jawab Hiori dan malah mengundang kekehan dari sang kembaran

"Jangan pikirkan aku, aku malah ingin kau pergi  agar kau bisa bebas dari dua orang gila itu." kata (name) lalu tersenyum

Hiori hanya menatap gadis hangat di hadapan nya ini, "Kau tau? Aku hanya mempunyai mu di dunia ini, jadi mana mungkin aku ingin kau di kekang seperti ini, bukan?"

Hiori hanya diam, (name) menatap salah satu bingkai foto yang tergambar dua anak kembar yang begitu lucu dan keceriaan di wajah kedua orangtuanya.

"...Jadikan Blue Lock sebagai pelarian mu, Yo-chan." kata (name) lalu tersenyum tipis dan mengambil bingkai tersebut

"Aku sudah terbiasa dengan keadaan rumah, jadi jangan khawatir. Aku akan menunggu kepulangan mu, Yo-chan." kata (name) lalu menatap Hiori kembali dengan senyuman yang kurang bisa di jelaskan

"(Name)..."

Keesokan hari nya, benar saja. Hiori pun memutuskan mengikuti perkataan (name), yaitu jadikan Blue Lock sebagai pelarian. (Name) dan kedua orangtuanya pun mengantarkan hiori ke stasiun, "Semoga kau disana sukses nee, Yo-chan."

"Jadilah stiker terbaik di dunia, Yo-chan!" kata mama

"Ayah akan menunggu kemenangan mu itu!" kata Ayah yang sok tersenyum hangat

Hiori hanya diam dan melenggang pergi tetapi sebelum memasuki kereta, Hiori berbalik dan melambai kecil ke arah (name) dan (name) pun membalas lambaian tangan Hiori.

Hiori pun memasuki kereta dan seketika raut wajah kedua orangtuanya langsung berubah, "Ingat perjanjian kita, wanita jalang. Jika Yo-chan tidak bisa menjadi stiker terbaik di dunia, kita akan cerai!"

"Jaga mulut mu itu, bajingan! Dan aku menantikan surat perceraian itu!"

(Name) hanya tersenyum miris, "...lalu bagaimana dengan kami?"

☆☆☆

Memikirkan ku... padahal dia sendiri juga memerlukan tempat pelarian yang sama seperti ku...

Hiori Twins [ Hiori Yo and Reader's ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang