chapter 11

15 3 2
                                    

★ JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT SEBAGAI TANDA MENGAPRESIASI AUTHOR.

★ TOLONG JADI READERS YANG BIJAK, CERITA INI TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN KEHIDUPAN FACE CLAIM, JANGAN PERNAH MEMBAWA ALUR CERITA INI KE RL.

★ JIKA TIDAK SUKA MOHON UNTUK DI SKIP.

★ KALIAN BISA TOLONG AUTHOR UNTUK PROMOSIKAN BOOK INI KEPADA TEMAN KALIAN.

-🦋 : TERIMAKASIH💝!

____________________•____•___________________

selesai dengan acara memakan ayam gepreknya kini mereka tengah bersantai di ruang keluarga milik kaluna, bahkan sekarang hadian dan jean tengah memainkan mainan tradisional milik kaluna yang tersedia disana.

"lun," panggil mikaila ditengah-tengah agenda bersantai nya itu.

yang merasa dipanggil pun menoleh dan berkata "iya?,"

"maaf kalo mengarah ke privasi lo, tapi kenapa lo tinggal sendirian dirumah yang bisa terbilang gede ini?," sebenarnya mikaila sudah sangat penasaran sedari tadi tetapi baru berani bertanya sekarang.

"kai," ucap tristan memperingati takutnya kaluna merasa tak nyaman oleh pertanyaan yang dilontarkan oleh kekasihnya itu.

"ehh kalo lo merasa keberatan gak dijawab pun gapapa,"

"iya lun kalo gak bisa ngejawab jangan dijawab aja," ucap winterina

"omongan mikaila jangan dibawa serius lun, dia anaknya emang suka asbun," juan kini bersuara setelah melihat raut muka kaluna yang sepertinya tak nyaman(?)

"eh gapapa ko, aku tinggal disini sendirian karena orang tua ku sibuk kerja hehehe," jawab kaluna pada akhirnya

"tuhkan udah gue duga kalo ortu lo gak ada disini karena sibuk kerja," ujar hani dengan sedikit menaikan nada suaranya.

"lo gak kesepian disini lun?," tanya hadian yang penasaran juga

"kalo ditanya kesepian ya iya aku kesepian," jawab kaluna pada pertanyaan hadian

"lo sekarang gak usah sedih lagi lun karena udah ada kita yang bakalan nemenin lo biar gam kesepian lagi," ucap jean dengan nada tekadnya

"bener lun, sekarang kamu udah jadi temen kita jadi kamu gak bakalan kesepian lagi," tambah syakila dengan senyuman hangatnya

"kamu jangan sungkan-sungkan buat cerita ke kita ya kalo lagi ada masalah," ucap winterina yang setelahnya para anak perempuan mengumpul dan berpelukan ala teletubis

"makasih ya semuanya," ujar kaluna masih di posisi berpelukan.

"iwhhh alay banget," ucap hadian yang melihat peristiwa itu.

"iri aja lo," balas juan pada ucapan hadian

"mending kita berpelukan juga, mau gak?, " tanya jean pada anak laki-laki

yang lainnya saat mendengar itu lantas saling tatap-menatap satu sama lain hingga setelahnya berkata

"NAJIS!,"

✩✩✩✩


Tak terasa hari telah berganti, rasanya baru tadi para anak-anak muda berkumpul di rumah kaluna sembari saling berbagi cerita dan bersantai.

kini mereka semua harus bersiap untuk pergi ke sekolah untuk menuntut ilmu, dan jangan lupakan juga hari ini akan diadakan upacara rutin setiap hari senin.

"non, a louis udah nunggu diluar," ucap bi inah kepada syakila yang kini sedang sarapan.

"oke bi, terimakasih," balas syakila dengan senyuman hangatnya sebelum bergegas pergi ke luar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Barudak 04LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang