Prolog

830 92 11
                                    

Happy Reading.....
.
.
.
.
o(〃^▽^〃)o

tandai kalo typo.

Dipagi yang indah terlihat seorang pria sedang berkaca di depan cermin sambil bersiul.

"Beh gantengnya gue pasti jadi incaran para cewek-cewek diluaran sana, hahayyy"Ucap pria paruh baya tersebut.

Ya, ia adalah mc kita yaitu Daren Christopher Lecander.


" Oke waktunya untuk pergi sarapan, roorr"Ucapnya sambil menyugar rambutnya kebelakang.

Namun saat berbalik badan dia dikagetkan oleh seseorang pria yang sedang menyenderkan punggungnya di tembok sambil bersedekap dada sambil manik merah gelapnya menatapnya tajam.

"Ehh anjing kodok sigma ngangkang! "Umpatnya sambil memegang dadanya.

"Tadi bicara apa hm?, coba ulangi"Ujar pria tersebut.

"Cik, kenapa harus ada dia sih? Males banget gue harus berurusan sama dia" Batinnya.

Seorang pria tersebut adalah orang yang sangat dikenali oleh Daren yaitu abang pertamanya atau abang sulungnya bernama Jaffrey Elinson Lecander.

"Ishh, bang Jaff ngagetin Daren aja, untung Daren nggak punya riwayat penyakit jantung hehe" Jawabnya.

"Tidak usah mengalihkan pembicaraan Daren, siapa yang mengajarimu mengumpat ha! bukankah abang sudah bilang jangan mengumpat apa kau tidak mendengar perkataan abang?! " Omel Jaffrey.

Daren pun menundukkan kepalanya "Maaf abang~~~" Ujarnya menyesal, berbeda dengan isi hatinya.

"Anj*ng, tai, ba*bi ngepet, bang*at pagi-pagi udah ngomel aja padahal kan gue reflek, salah siapa ngagetin hahh kuping gue panas dengernya" Batinnya kesal.

"Hahh......" Helaan nafas keluar dari mulut Jaffrey.
"Sudahlah lupakan jangan diulangin lagi ya, ayo semua orang sudah menunggu kita" Ujarnya dengan nada melembut sambil berjalan kearahnya.

"Iya aban-aakkhh" Belum sempat selesai menjawab tiba-tiba tubuhnya terasa melayang yang ternyata pelakunya adalah Jaffrey yang menggendongnya dengan mudah ala bridal style.
Karena perbedaan tinggi badan mereka begitu jauh, tinggi Daren 176 cm sedangkan Jeffrey 189 cm.

"Isshh abang turuninn......" Rengek Daren.

Namun Jaffrey seperti menganggapnya angin lalu sampai tak terasa telah menggendongnya sampai depan pintu lift.

"Abangg turunin Darennn"

"Nurut atau mau dihukum hm? " ucapnya sambil menekan kata dihukum.

Daren akhirnya diam dan lebih memilih menenggelamkan wajahnya di dada bidang abangnya.

Tin

Pintu lift pun terbuka Jaffrey pun keluar berjalan kearah meja makan sambil membawa Daren di gendongannya.

Semua orang yang berbeda di meja makan menoleh kearah suara pintu lift yang terbuka.
Terlibat Jaffrey sedang menggendong ala bridal style kesayangan mereka ya... kesayangan mereka.

Daren pun menoleh keseluruh anggota keluarganya yang sedang duduk di kursi masing-masing kecuali abang keduanya sedang ada urusan di Prancis selama seminggu.

"Selamat pagi semua..... " Sapanya dengan senyum manis kepada seluruh anggota keluarganya.

Mereka pun Menjawab dengan kompak"selamat pagi juga sunshine "

"Papa....... sini duduk di samping Arlan" Ucap Pemuda sambil menepuk kursi disampingnya, bernama Arlan Feanselle Lecander putra sulung Jaffrey.

"Jangan mau pa, sini di samping Rion aja" Ucap pemuda bernama Clarion Fraderico Lecander yaitu putra Bungsu Jaffrey.

Daren pun mendongak kearah Jaffrey.
Jaffrey yang merasa ditatap pun menatap balik Daren.
Lalu mereka berjalan menuju meja makan bukannya memberikan Daren ke Arlan atu Rion dia malah berjalan menuju kursinya sendiri dan mendudukkan Daren di pangkuannya.

Arlan dan Rion hendak perotes kepada daddy mereka namun suara opa mereka menghentikannya.

"Sudah-sudah rebutannya nanti lanjut lagi ini waktunya sarapan" Ucap opa mereka, Matthias Athrova Lecander.

Hal itu membuat mereka berdua kesal apalagi ditambah tatapan mengejek Jaffrey kepada mereka membuat mereka tambah kesal rasanya ingin sekali mereka sobek-sobek wajah sombongnya itu.

Sama halnya dengan Daren yang kesal karena dipangku Jaffrey, hey! dia ini sudah dewasa, duda anak tiga pula bukankah aneh jika masih dipangku?.

Belum sempat perotes suara interupsi ayahnya untuk memulai sarapan memotongnya perkataannya jadi ia memilih untuk diam.

Sarapan pagi itu berlangsung dengan khidmat meskipun ada juga yang kesal.

TBC.

Thank's for reading.

Hai semua, ini itu book pertama aku jadi wajar kalo aneh+banyak typo tapi aku bakal berusaha sebisa mungkin buat book ini sebagus mungkin dan sekali lagi terimakasih.
(*・∀・*)V

See you...

Vote and coment biar semangat updatenya 🗿👍

Daren (DUDA KEREN) On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang