Sinopsis:
Cerita bertema fantasi, sebuah kisah perjalanan dan petualangan Mahiru Kanata di berbagai dunia, kisah yang menceritakan kesedihan, kebencian, amarah, dendam, kesenangan, kebahagiaan, kedamaian dan mimpi.
Mahiru Kanata seorang perempuan ya...
Sekolah Tinggi Akazuka, sebuah sekolah tingkat institusi yang berfokus pada pelajaran akademi dan olahraga, Sekolah tinggi Akazuka menghasilkan banyak lulusan berbakat yang mempengaruhi sosial, politik dan atlet.
Banyaknya lulusan berbakat dari Sekolah Tinggi Akazuka, sekolah tersebut menjadi sekolah bergensi selama 60 tahun lebih, Sekolah Tinggi Akazuka juga dilengkapi fasilitas terbaru dan setiap fasilitas memiliki kualitas tertinggi untuk kenyamanan siswa-siswi.
Selama berpuluhan-tahun, setiap generasi dari murid Sekolah Tinggi Akazuka, memiliki skor dan pencapaian ranking tingkat nasional teratas dan beberapa kali memenangkan kejuaraan internasional.
Masa sekarang, Generasi ke-120 atau generasi Mahiru Kanata, seorang gadis cantik dengan tampilan albino, rambut warna putih yang megah dan berkilau, mata merah seperti kristal dan kulit putih bersih, halus dan lembut.
Wajahnya yang menawan, cantik dan indah bagaikan ukiran para mahkluk atas, Mahiru Kanata yang saat ini berjalan pergi menuju ke sekolah dengan pakaian khusus dari sekolah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blazer yang dipakai Mahiru Kanata, pakaian khusus para murid Sekolah Tinggi Akazuka.
Pakaian yang seperti gaun formal, tampilan warna dominan biru tua dengan kancing warna emas serta dasi putih lebar setengah kupu-kupu.
Samping kanan bahu pakaian itu, ada emblem sekolah berbentuk elang terbang ke atas langit, kemudian celana sekolah khusus perempuan yang terlihat seperti rok lebar berwarna putih dengan garis panjang biru muda.
Membawa tas, berjalan menuju ke sekolah, Mahiru Kanata yang saat ini berjalan sambil berpikir pelajaran yang akan datang, pelajaran biologi tentang adaptasi tubuh mahkluk hidup.
"Pelajaran itu, teorinya rumit... Haaah~" Gumam dan helaan nafas Mahiru Kanata, setelah berjalan cukup lama, Mahiru Kanata sampai pada sekolah cukup awal.
Masuk gerbang sekolah yang pagarnya terbuka lebar, pagar yang tampilannya megah dan tinggi. Setelah masuk, Mahiru Kanata masuk ke bangunan sekolah yang besar kemudian berjalan mengarah ke kelas 1-A.
Kelas 1-A, kelas yang ditempatkan untuk dirinya belajar bersama murid lain yang ditempatkan di kelas 1-A.
Setelah masuk ke kelas, Mahiru Kanata yang tanpa ekspresi saat ini mengawali di kelas dengan membersihkan kelas dan papan tulis, hari ini dialah yang piket untuk membersihkan kelas.
Mahiru Kanata tidak menunggu murid lain yang piket bersamanya, karena dia datang terlalu awal. Karena itu Mahiru Kanata membersihkan keseluruhan kelas 1-A.
"Mmm~" Menyapu lantai kelas 1-A sambil bersenandung nada musik yang dia sukai.
Ada beberapa musik yang disukai oleh Mahiru Kanata, seperti A-Live dari Lycoris, Sparkle dari Kimi no nawa dan lainnya.
Setelah selesai menyapu, Mahiru Kanata melanjutkan mengepel kelas 1-A, dia mengepel sambil menghafal rumus teori biologi adaptasi morfologi dan fisiologi.
Dalam kepala Mahiru Kanata, saat ini ada banyak tentang perumusan adaptasi mahkluk hidup, memikirkan itu membuat Mahiru Kanata mendapatkan suatu ide, membuat teorinya sendiri dan mencoba bereksperimen pada ide tersebut.
Setelah mengepel lantai, Mahiru Kanata duduk di bangku dan bersandar, menyandarkan kepalanya di sebelah tangan kiri.
Melihat jam tangan di pergelangan tangannya, masih jam 06.30, apakah dia datang terlalu awal? Menghela nafas, dia bangkit dari bangku dan berjalan keluar kelas.
Berjalan di lorong lantai 2, Mahiru Kanata melirik ke jendela dan melihat ke arah luar jendela. Terkejut karena melihat monster, namun saat dia berkedip, monster itu tidak ada.
"Apa aku berhalusinasi? Apa ini efek terlalu kelelahan?" Tanya Mahiru Kanata pada dirinya sendiri, menggelengkan kepalanya, dia berjalan menuju ke rooftop sekolah yang luas.
Setelah sampai ke rooftop, dia menikmati angin sepoi yang melewati tubuhnya, memejamkan matanya dan menghirup perlahan angin segar.
Saat membuka matanya, dia melihat ada burung raksasa yang terbang di atas langit, terkejut, dia memejamkan matanya.
Setelah 3 detik memejamkan mata, membuka lagi, sekarang dia tidak melihat apapun kecuali langit biru yang indah.
"....." Mahiru Kanata Menggerutu, dia tidak yakin dengan penglihatannya, apa dia harus pergi ke psikiater untuk pencegahan?
Dia benar-benar tidak yakin, namun Mahiru Kanata menenangkan dirinya dan berusaha tidak memikirkan terlalu berlebihan atau hal aneh.
Setelah 10 menit, waktu cukup lama di rooftop, menikmati angin sepoi yang sejuk, Mahiru Kanata masuk ke ruang lagi dan turun menuju ke lantai 2.
Berjalan menuju ke kelasnya, saat di lorong, Mahiru Kanata merasakan atmosfer aneh di lorong, pengliatannya di lorong menjadi warna merah dan lantai mengeluarkan darah, bau kematian ada di sekitarnya.
Saat mendapatkan pengliatan ini, Mahiru Kanata merasakan pusing yang kuat, kepalanya merasakan kesakitan, tanpa Mahiru Kanata sadari, matanya yang merah berubah menjadi biru, detik berikutnya hitam.
Setelah dua perubahan pada matanya, sekarang matanya memiliki tiga warna yang saling tumpang tindih dengan pupil lambang waktu yang berdetak.
Angka berjalan mundur di tengah matanya, mulai dari 10 dan setiap berkurangnya detik, kepala Mahiru Kanata semakin sakit.
Saat mencapai angka 1, Mahiru Kanata yang tidak tahan mulai kehilangan kesadaran, saat dia mulai kehilangan kesadaran dan matanya akan tertutup.
Terlihat sekilas, matanya berubah dari tiga warna tumpang tindih menjadi warna unguh cerah dengan pupil lingkaran tidak beraturan.
Setelah pingsan dan jatuh ke lantai lorong, Mahiru Kanata tanpa diketahuinya sekitarnya berubah drastis, Mahiru Kanata berpindah ke isekai saat dia pingsan.
Saat ini, dalam keadaan pingsan, lokasi Mahiru Kanata berada sekarang di sebuah ruangan putih dengan ukiran asing dan indah.
Patung wanita yang tinggi tampak indah, dengan fitur sayap cantik, patung itu menyerupai dewi.
"Sungguh menakjubkan, jiwamu berhasil bertahan dari distorsi dimensi, berkat itu kau berhasil mendapatkan kekuatan yang kuat." Ucap mahkluk asing dengan tampilan sangat cantik dan tidak bisa terbilang kecantikan tapi melampaui konsep kecantikan.
Setelah mendengar perkataan mahkluk asing itu, detik berikutnya Mahiru Kanata atau jiwanya menghilang dari tempat itu dan kembali ke tubuhnya yang berada di dunia lain.
■■■■■■■■■■■■■■■■■■ Bersambung...!!!
Name: Mahiru Kanata
Race: Human
Outfit: Black T-Shirt with White Jacket, 20,000 Yen necklace purchased, and other accessories.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.