『Journey and Search 4/8』

21 3 0
                                    

Sadar kembali, membuka matanya, Mahiru Kanata melihat sekelilingnya dan terkejut karena apa yang dia lihat adalah pemandangan berdarah.

Monster serigala 5 meter terbunuh semua, tubuh dan kepala terlepas dan semua bagian dalam tubuh monster serigala keluar.

Melihat isi perut, usus, jantung, mata dan lainnya tergeletak di tanah hingga membuat Mahiru Kanata yang melihatnya muntah.

Mahiru Kanata tidak bisa menahan dari pemandangan mengerikan itu, dia muntah terus di bawah batang pohon.

Setelah agak tenang, Mahiru Kanata menarik nafasnya dan menoleh kembali ke pemandangan mengerikan itu, matanya berdenyut takut, pemandangan yang mengerikan terlihat di depan matanya.

"Apa yang sebenarnya terjadi...?" Mahiru Kanata bertanya-tanya apa yang telah terjadi, dia tidak tahu karena dia yakin bahwa dia sudah mati tercabik-cabik oleh monster serigala 5 meter itu.

Menggelengkan kepalanya, tidak ingin memikirkan hal apapun, dia segera lari meninggalkan tempat mengerikan ini.

Mahiru Kanata lari sejauh mungkin dan berharap tidak bertemu dengan mahkluk mengerikan lainnya, keringat membasahi tubuhnya saat dia berlari menjauh dari pemandangan mengerikan itu.

Mahiru Kanata berhenti karena lelah berlari, dia merasakan haus karena dari tadi belum minum air sedikitpun, berharap dia menemukan sungai dan itu juga tujuannya.

Berjalan menelusuri tempat yang dia lewati, menjelajahi sedikit dan berharap menemukan sungai, Mahiru Kanata berjalan dengan pikiran sedih.

"Aku... Apa yang harus aku lakukan, aku tidak bisa mati, tersiksa oleh dunia asing, apakah ada cara untuk kembali?" Pikiran Mahiru Kanata bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kesedihan dan putus asa karena tersiksa.

Tenggelam dalam pikirannya, Mahiru Kanata mempertanyakan banyak pertanyaan yang tidak bisa dijawab, tidak ada seorangpun yang menjawabnya.

Saat sibuk tenggelam dalam pikirannya, Mahiru Kanata tersadarkan kembali dan terkejut karena mendengar suara air terjun, reflek, tubuhnya langsung berlari ke sumber suara.

Saat sudah sampai di sumber suara, mata dia berair, dia menangis tersedu-sedu karena dia menemukan sungai untuk menghilangkan rasa hausnya.

Dengan cepat Mahiru Kanata mendekati sungai, meminum air sungai menggunakan tangannya sebagai wadah menampung air untuk dia minum.

Setelah puas minum air sungai, Mahiru Kanata memandang sungai itu mengalir deras dari air terjun yang jatuh ke arah selatan.

"Aku akhirnya menemukan sungai, apakah diselatan ada pemunkiman?" Mahiru Kanata bertanya-tanya dengan harapan ada pemunkiman.

Berjalan mengikuti arus sungai ke selatan, Mahiru Kanata berharap bisa bertemu dengan orang yang bisa dia ajak bicara.

Namun sesaat Mahiru Kanata berharap, dia menemukan sarang monster yang sangat besar, ukuran sarang burung yang 5× ukuran diameter gedung.

Takut karena melihat sarang raksasa, Mahiru Kanata langsung pergi jauh meninggalkan tempat sarang raksasa itu berada.

Sementara Mahiru Kanata berlari menjauh dari tempat sarang raksasa, di sisi lain tempat yang sangat jauh dari Mahiru Kanata.

Rumah besar yang indah dengan warna putih indah, marmer yang berkilau dan pilar-pilar yang luar biasa dengan simbol kuno.

Dalam rumah besar seperti kuil itu, seorang gadis mengambek keluar dari rumah karena marah dengan ayahnya, gadis itu meninggalkan rumah dan pergi dari rumah dengan emosi menggebu-gebu.

Gadis itu terlihat seperti anak berusia 13 tahun, meski umurnya jauh dari penampilan, untuk penampilannya sendiri, gadis itu terlihat sangat cantik dengan rambut putih perak berkilau, pupil perak kebiruan, menggunakan pakaian kimono putih polos.

Rasa kesal terpancar darinya, pipinya mengembung, "Ayah bodoh! Kenapa aku tidak boleh? Hmph!" Gadis itu bergumam dan mengumpat kecil pada ayahnya.

Mencapai ujung taman rumah besar, gadis itu memandang ke bawah, dibawah taman rumah besar itu ada awan yang sangat tebal.

"Kurasa turun ke permukaan tidak masalah, lagian aku kuat, bahkan Heavenly Dragon tidak berani denganku!" Gadis itu membanggakan diri dan dengan percaya diri melompat yang membuatnya jatuh dari ketinggian.

Gadis itu jatuh dengan sangat cepat, namun meski begitu tidak terlihat tanda-tanda permukaan, itu berarti rumah besar gadis itu berada di atas langit yang lebih tinggi.

Meski jatuh, gadis itu dengan santai sambil berpose duduk sila "Mmm... Apa yang aku lakukan dipermukaan? Aku harap ada yang menarik, seperti 1.000 tahun lalu." Ucap Gadis itu, berharap ada yang menarik dipermukaan.

"Aahh.. Benar-benar lama mencapai permukaan, aku gunakan itu saja." Menggerakan sedikit tangan kanannya ke kanan, gadis itu menghilang dari tempatnya.

Kemudian langsung muncul kembali ke permukaan, melihat sekitar, gadis itu tahu bahwa sekarang gadis itu berada di hutan.

"Hutan ini.. Terlihat tidak asing?" Gadis itu mencoba mengingat sesuatu dalam ingatannya.

"Aah! Aku ingat! Grand Ancient Forest! Tidak masalah, telusuri dan temukan hal menarik, pasti banyak, kan... Monster berbahaya disini!" Ucap gadis itu dengan semangat untuk menjelajahi hutan ini.

Gadis itu menelusuri jalan lurus, melihat sekeliling dan berharap menemukan hal menarik yang dapat dia temukan, saat dia melihat-lihat sekitar.

Gadis itu melihat seseorang manusia berlari ketakutan, "Manusia? Tunggu! Tadi manusia, kan?" Tidak yakin dengan apa yang dia lihat, dia mencoba mengikuti manusia yang berlari itu secara diam-diam.

Membuntuti manusia yang berlari ketakutan, gadis itu tepat berada di belakang manusia berlari itu, gadis itu berhenti dan menyembunyikan keberadaan karena melihat manusia itu berhenti berlari.

"Aneh sekali, aku yakin dia manusia, tapi kenapa energi yang terpancar dari tubuhnya seperti Dewa Terberkati? Apa dia sungguh manusia?" Masih bersembunyi di belakang manusia itu, gadis itu kaget mendengar manusia itu telah mati berulang kali.

Memastikan ucapan manusia itu benar, gadis itu dari jarak agak jauh membaca ingatan manusia itu, dalam ingatan yang dilihat gadis itu.

Gadis itu bisa melihat kesengsaraan dan putus asa yang manusia ini alami, "Apa manusia ini memiliki Extra Revival?" Gadis itu bertanya-tanya pada dirinya sendiri setelah dia melihat ingatan manusia itu.

Gadis itu tersenyum dan senang "Sepertinya aku menemukan sesuatu yang menarik~ bantu dan ikuti manusia itu, aku yakin manusia ini akan membuat petualangan yang seru!" Gumam kecil, senang gadis itu menemukan hal menarik baginya.

■■■■■■■■■■■■■■■■■■
Bersambung...!!!

Name: Keter

Title: Descendant of the Brightest Light

Race: Primordial Goddess

Age: 1 Billion (Young)

Ability: Reality Creation (M-Class) | Law Creation (M-Class) | Principle Creation (M-Class) | Space-Time Creation (M-Class) | Nothingness Creation (M-Class) | Light of Glory (O-Class)

Location: Shrine of the Light Throne (Home) | Grand Ancient Forest

Location: Shrine of the Light Throne (Home) | Grand Ancient Forest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Higher-Adventure - Mahiru KanataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang