02 - Tamu Kerajaan

76 13 1
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca 💖

***

“Anda tidak apa-apa?” Ella segera membantu Jasmine untuk bangkit. “Pakaian Anda kotor. Apakah ada yang sakit?”

“Nona, Anda tidak papa?”

“Segera bawa mereka ke tabib! Mereka pasti kesakitan.”

Beberapa orang mulai menghampiri Jasmine dan pria yang menyelamatkannya. Jasmine menggeleng. Belum sempat ia menjawab, pria yang menolongnya sudah lebih dulu menyela.

“Tidak perlu. Saya punya urusan penting dan harus segera pergi dari sini,” tolak pria itu. Lalu, tatapannya beralih pada Jasmine. “Anda tidak papa?”

Jasmine mengangguk kaku. “Ya. Berkat Anda.”

Dengan langkah tertatih, pria itu berjalan ke arah sepatu Jasmine yang terlempar cukup jauh. Lalu, ia kembali, bersimpuh di hadapan Jasmine untuk memakaikan kembali sepatu itu. Jasmine sempat terkejut dengan apa yang pria itu lakukan. Ia hendak menolak, tetapi pria itu sudah lebih dulu memegangi kakinya.

“Yang Mulia,” bisik Ella.

“Aku harus berterima kasih, kan, Ella?” tanya Jasmine. Ella mengangguk.

Setelah satu per satu orang pergi meninggalkan mereka, hanya menyisakan mereka bertiga ditambah seorang pengawal pria itu, Jasmine pun kembali buka suara.

“Terima kasih. Jika bukan karena Anda, saya rasa saya akan mendapat masalah yang sangat besar. Maka dari itu, katakanlah, apa yang harus saya lakukan sebagai ucapan terima kasih! Katakan apapun yang Anda inginkan sebagai balasan atas kebaikan Anda hari ini!” ujar Jasmine.

Ella mengangguk setuju. Namun, pria itu hanya tersenyum tipis. Jasmine belum pernah melihat wajah seindah itu sebelumnya. Meski pembawaannya terkesan dingin, tetapi Jasmine bisa merasakan pesona yang begitu kuat dari wajah pria itu.

“Ucapan terima kasih Anda sudah cukup untuk membalasnya,” kata pria itu.

“Tidak! Maksud saya … apa Anda membutuhkan sesuatu? Saya akan memberikannya, apapun itu. Atau, kalau Anda tidak keberatan, boleh kami mengantar Anda ke tabib untuk memeriksakan kondisi Anda? Saya akan bertanggung jawab untuk seluruh biayanya,” tawar Jasmine.

“Maaf, Nona. Tapi kami sedang buru-buru. Jadi, saya rasa itu tidak perlu. Senang mengetahui Anda tidak terluka,” tolak pria itu.

Jasmine masih merasa belum lega jika membiarkan pria itu pergi begitu saja. Apalagi, pria itu tampak seperti sedang menahan kesakitan. Pakaiannya juga tampak kotor karena jatuh ke tanah tadi.

“Tuan, tunggu sebentar!”

Jasmine memutuskan untuk membelikan pakaian baru untuk pria itu di toko terdekat. Ia menemani pria itu memilih, membiarkan Ella dan pengawal pria itu menunggu di luar.

“Bagaimana dengan yang ini? Atau yang ini? Mana yang lebih Anda sukai?”

“Saya benar-benar tidak apa-apa, Nona.” Pria itu masih kekeh menolak.

“Tolong biarkan saya membalas sedikit saja kebaikan Anda, Tuan. Apa yang Anda lakukan hari ini sangat berarti bagi saya,” kata Jasmine.

Pria itu menghela napas panjang. Lalu, ia meraih salah satu pakaian yang ada di tangan Jasmine dan membawanya ke ruang ganti. Tak lama kemudian, ia keluar dengan keadaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Jasmine tersenyum melihatnya. Pria itu bahkan tampak bertambah tampan dalam keadaan bersih seperti ini.

“Baik. Kalau begitu, saya akan membayarnya,” putus Jasmine. Ia segera membayar pakaian pria itu dengan beberapa koin emas. Namun, saat ia baru saja kembali ke hadapan pria itu, pria itu menyerahkan sebuah gaun berwarna merah muda pada Jasmine.

JASMINE: The Royal BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang