06 - Sisi Kejam Pangeran Eros

49 11 2
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca 💖



***



Saat berjalan-jalan dengan Lady Violetta di dalam rumah kaca, Jasmine dibuat terpukau oleh tanaman yang tumbuh subur di dalamnya. Bunga-bunga sedang mulai bermekaran cantik. Semua tampak terawat. Bunga-bunganya bahkan memiliki ukuran yang cenderung lebih besar dibanding bunga di tempat lain.

"Mendiang Ratu sendirilah yang suka merawat tempat ini dulunya. Apalagi, setelah Beliau dinyatakan sakit. Saat Beliau tidak bisa bekerja, biasanya Beliau meminta diantar ke sini untuk mencari hiburan," ucap Lady Violetta.

"Sepertinya Yang Mulia sangat suka bunga."

Lady Violetta mengangguk membenarkan tebakan Jasmine. "Dan anyelir merah muda adalah salah satu bunga kesukaan Ratu. Ratu pernah berkata, Beliau bisa masuk ke istana ini berkat setangkai bunga anyelir berwarna merah muda yang ia dapat dari seorang anak kecil yang begitu berharga bagi Beliau."

Jasmine diam sambil menyimak. Ia memang belum sempat cari tahu tentang mendiang ratu negeri ini. Namun, dari apa yang ia dengar dari Lady Violetta, sepertinya Ratu adalah orang yang sangat baik.

"Saat sakit Ratu semakin parah, Beliau menitipkan rumah kaca ini pada saya dan teman saya, Lady Lucia. Tapi sekarang, hanya ada saya yang bertanggung jawab atas rumah kaca ini," terang Lady Violetta.

"Maaf, Lady. Kepala dayang istana ingin menemui Anda untuk melaporkan sesuatu," ucap seorang dayang pribadi milik Lady Violetta.

"Oh, baiklah. Katakan padanya aku akan segera menemuinya!"

"Baik, Lady."

Lady Violetta menoleh ke arah Jasmine yang masih memperhatikan bunga-bunga di sekelilingnya. "Apa Anda juga suka bunga?"

"Oh? Ya ... mendiang ibu saya juga sangat suka bunga, sehingga sejak saya kecil, saya diajarkan untuk merawat tanaman bunga," jawab Jasmine. "Jika Anda memiliki urusan, silakan, Lady! Saya akan menunggu di sini sembari berkeliling melihat-lihat."

"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya janji tidak akan lama. Sebagai gantinya, saya ingin memberi hadiah untuk Anda."

"Lady, itu-"

"Anda boleh memetik bunga yang ada di sini sesuka Anda untuk Anda letakkan di kamar. Bagaimana?"

"Apa? Saya mana mungkin berani? Apalagi ini bukan milik saya," tolak Jasmine.

"Tidak papa, Yang Mulia. Seperti yang saya bilang, saya adalah penanggung jawab rumah kaca ini. Dan saya tidak enak hati meninggalkan Anda sendirian. Jadi, mohon terima niat baik saya untuk menebus rasa bersalah saya!" pinta Lady Violetta dengan nada memohon.

Jasmine masih harus menimbang. Bahkan untuk memetik bunga di kebun yang ada di istananya saja ia sangat berhati-hati. Ia tidak ingin sampai merusak tanaman bunga itu. Apalagi ini adalah milik orang lain. Orang yang sudah meninggal dan sangat dihormati di tempat ini.

"Lagi pula, saya lihat Anda suka dan cukup mengerti tentang bunga. Saya percaya, Anda tidak akan merusak bunga yang ada di sini. Silakan, Yang Mulia! Ambilah semau Anda!"

Jasmine mencengkram gaunnya. Ia sangat ingin, melihat bagaimana indahnya bunga-bunga yang sedang bermekaran itu.

"Serius tidak apa-apa?"

Lady Violetta mengangguk sambil tersenyum.

"Baik. Saya akan mengambil beberapa tangkai untuk saya letakkan di kamar saya. Terima kasih, Lady," ungkap Jasmine.

"Baiklah. Kalau begitu, saya pamit undur diri dulu, Yang Mulia. Silakan nikmati waktu Anda! Oh ya. Saya akan memanggilkan satu atau dua dayang Anda untuk menemani Anda di sini, bagaimana?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JASMINE: The Royal BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang