Airi menghirup udara pagi dalam-dalam. Kemudian menghembuskannya perlahan. Setelah hujan deras kemarin,Airi disambut pagi yang cerah. Langit terlihat bersih. Pohon pohon masih basah. Jemari Airi yang nakal menyentil daun hingga embun itu jatuh.
Kedua kakinya melangkah masuk melewati gerbang. Hari masih pagi. Airi menyukai suasana pagi ini. Tenang dan syahdu.
"EH!"
Airi hampir terjungkal ke belakang jika saja dirinya tidak menahan tubuhnya. Tasnya ditarik ke belakang oleh seseorang. Dengan rasa pensaran beecampur kesal,Airi menoleh ke belakang.
"Ohayou!"
Sang pelaku menyengir lebar sambil melambaikan tangan. Ya,Eiji.
"Ohayou,"balas Airi menatap heran Eiji.
Bagaimana tidak? Laki-laki itu mensejajarkan langkahnya dengan menaiki sebuah skateboard hitam polos. Pagi-pagi begini? Ke sekolah?
Memang jarak gerbang ke gedung kelas cukup jauh. Halaman dengan sekolah mereka memang ditanami banyak tumbuhan sehingga membentuk taman taman yang cantik. Apakah laki-laki itu malas jalan ke kelas?
"Malah ngelamun! Mikirin apa hayo?!"
Airi menggeleng.
"Kemarin tiba-tiba hujan. Lo kehujanan gak?"celetuk Eiji.
Ah,iya.
"Kemarin bawa payung,aman."
Eiji mengangguk paham.
"AIRI!"
Airi maupun Eiji tersentak saat suara cempreng nan melengking milik seseorang menginterupsi mereka.
"Ck! Ganggu aja makhluk satu itu!" Gerutu Eiji bergumam.
"Good morning all!"
Chiasa berlari kecil menghampiri Airi. Menggandeng lengan Airi manja seperti biasanya. Kemudian tatapan gadis itu menyorot Eiji yang nampak julid menyadaei kehadirannya.
"Lo ke sekolah mau belajar apa mau main?"sewot Chiasa julid.
"Lo sendiri ke sekolah apa mau kondangan? Menor amat neng!"
"Apa lo bilang menor?!"teriak Chiasa tidak terima,"ini namanya trend make up doiyin!"
Chiasa memberenggut kesal. Enak aja make up ala cewek China miliknya dikatakan menor. Ya,memang Chiasa selalu menggunakan make up ketika sekolah. Biasanya natural,tapi entah kenapa hari ini sedikit berbeda. Agak menonjol.
"Presetan trend! Gak ada bedanya sama ondel-ondel!"
"What?! Ondel-ondel? R u kidding me?"
"Tahu kan ondel-ondel? Nah kayak itu."
Eiji memijak ujung skateboard hingga skateboard itu terduduk. Saat tiba di koridor Eiji memisahkan diri dengan mereka. Sambil menenteng skateboard itu Eiji berjalan menuju kantin.
Sedangkan keduanya berjalan masuk kelas. Dengan Chiasa yang terus bercermin lewat kameran iphone keluaran terbaru milik gadis itu.
"Cantik kok! Masa iya kayak ondel ondel?" Chiasa bergumam.
Airi menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Bingung menjelaskan.
"Ri! Make up gue emang kelihatan kayak ondel ondel?"
"Cantik kok,tapi kayaknya terlalu berlebihan kalo kamu pakai ke sekolah,"jelas Airi hati-hati.
"Masa iya?"Chiasa bukannya tersinggung malah sedikit tersadar.
![](https://img.wattpad.com/cover/362561881-288-k519021.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Downpour
Ficção AdolescenteTepat di bawah lampu jalan yang remang-remang, suara gemericik air hujan dan sebuah payung biru asing. Airi tidak menyangka pertemuan singkat saat hujan deras di malam hari itu menjadi awal dari segalanya. Note📌 • Segala jenis plagiarisme dilarang...