10

14 1 0
                                    


.
.
.
.
.

Di bawah gelapnya malam ada seorang gadis sedang menyendiri di taman.

"Mau sampai kapan mau lo sembunyiin kek gini"Ucap seorang lelaki dari belakang membuat gadis  itu menoleh.

"Gue juga ngga tau"Ucap gadis itu

Dia adalah widya dan seorang lelaki itu adalah Ken.

"Dia juga harus tau semuanya"Ucap ken.

"Gue hanya takut dia ngingat kejadian itu, dan hanya bakal ada rasa benci di hidup dia."

"Tapi cepat atau lambat dia bakal ingat semuanya" Ucap ken

"Mata mata gue bilang kalau dia akhir akhir ini kayak ngingat sesuatu"Lanjutnya

"Hm. Gue tau, dia pernah bilang ke gue"Ucap widya

"Terus rencana alvan apa"Tanya widya.

"Gue ngga tau, tapi dari sekarang kita harua jagain keyla lebih ketat lagi, waktu itu ada yang ngirim paket ke dia isinya tuh foto foto dia bareng alvan"Ucap ken

"kapan? Kok gue ngga tau"Ucap widya kaget.

"Emang keyla ngga ngasih tau lo"Ucap ken, dan di jawab gelengan oleh widya.

"Apa jangan jangan dia?"Ucap widya.

"Gue juga sempat berfikir itu dia, tapi bukannya dia udah meninggal karena kebakaran itu"Ucap ken.

"Iya sih, gue bingung harus kayak gimana sekarang."Ucap widya.

"Dia gimana?"Tnya ken.

"Dia siapa?"

"Lelaki itu"

"Ares?"

"Hm."

"Emang kenapa"

"Engga usah ngelak deh dy, gue tau kok lo ngejauhin dia hanya karena kejadian itu"Ucap ken.

"Tapi dyy, itu bukan semua kesalahannya"

"gue juga masih bingung, tapi setiap gue ngeliat ares, seakan akan kejadian itu terputar di ingatan gue"Ucap widya.

"Tapi lo harus belajar buat ngehargai dia"Ucap ken.

"Gue jahat ngga sih ken?"Ucap widya

"Gue jahat banget ya, harus nyakitin dia dan juga nyakitin diri gue sendiri"

"Hati gue sakit banget kalau gue harus ucapin kata kata nyakitin ke dia"

"Gue selalu kasih dia kata kata kasar supaya dia benci ke gue"

"Tapi kenapa itu malah bikin dia ngejar gue terus sih"

"apa yang dia sukain di gue sih, sampe dia harus berjuang kayak gini"

"Gue capek buat nyiksa diri gue sendiri ken, dan nyakitin hatinya terus, gue ngga sanggup. Hiks~~"Ucap widya, sedari tadi menahan rasa sesak yang ada di dalam hatinya.

Ken tak tega melihat widya serapuh itu dia langsung memeluk sahabatnya, tangis widya tiba tiba pecah saat di pelukan ken.

"Hiks~~ hikss.... Ken gue harus gimana lagi ken"Ucap widya dengan sesegukan.

"Gue ngga sanggup lagi"

"Sabar dy, gue tau lo ngelakuin ini demi kebaikan mereka"ucap ken

"Tapi dyy, lo harus ingat diri lo juga, jangan terlalu mikirin orang lain"

Widya melepaskan pelukan nya dia matanya merah akibat menangis

"Udah, jangan nangis lagi muka lo jelek banget kek gitu"Ucap ken membuat widya kesal.

"Ihh apaan sih, gue ini lagi sedih loh, lo malah ngajak gue berantem"Ucap widya.

"Widya, gue ingatin ke elo, lo boleh baik ke semua orang tapi lo juga harus mikirin perasaan lo sendiri, jangan sampai itu nyakitin diri lo sendiri"Ucap ken

"Hm"

"Udah jangan murung lagi, sini gue anter lo pulang"Ucap ken.

"Gue mau disini dulu"Ucap widya

"Pulang"

"Engga ihh ngga mau"Rengek widya

"Widya, kalau gue pulang sendiri nanti mama lo tanyain gimana "Ucap ken.

"Yaudah deh"Ucap widya dan langsung berdiri dari duduknya.

Mereka berdua langsung pergi menuju motor ken dan langsung pergi ke arah rumah.

Ken dan widya sudah sahabatan dari kecil rumah mereka pun berdekatan, orang tua mereka juga sahabatan. Mereka seperti kakak adik kandung walaupun tak sedarah dan beda agama, ken sangat tidak suka widya sedih karena dia menganggap widya seperti adiknya sendiri, begitupun  sebaliknya. Mereka sudah mempunyai orang yang mereka sukai masing masing.
.
.
.
.
.
.

Keyla sedari tadi mondar mandir di kamarnya, dia sters karena tidak bisa memecahkan teka teki kenapa dia tidak bisa mengingat kejadian dia waktu kelas 9 SMP.

"Akhh, kok gue ngga bisa ingat yahh, padahal baru 3 tahun lalu masa gue ngga ingat sih"

"apa jangan jangan gue lupa ingatan lagi"Ucap keyla

"Akhh tapi ngga mungkin deh, kalau iya pasti ayah udah bilang ke gue"keyla sudah sangat sters memikirkan nya.

"Apa gue tanya ke ayah aja ya?"Tanya keyla pada dirinya sendiri.

"Tapi gue takut"

"Tapi gue juga penasaran sih"Ucap keyla

"Akhh gue tanya aja lahh"Putusnya, dan langsung pergi menuju ke ruang tamu.

Saat keyla sudah berada di tangga dia melihat ayahnya sedang berkutat dengan leptop nya, keyla merasa kasihan kepada ayah nya karena harus bekerja siang dan malam, keyla tidak bisa benci kepada ayahnya walaupun ayah nya sering nyakitin dia tapi dia tetap sayang kepada sang ayah.

Keyla memberanikan diri untuk turun dan pergi mendekati ayahnya, ayahnya yang menyadari keyla datang masih tetap berfokus kepada leptopnya.

"Ayah key bole nanya sesuatu?"Ucap keyla mebuat ayah nya menoleh sebentar dan kembali fokus ke leptopnya.

"Hm"

"tapi ayah jangan marah yah"Ucap keyla

"Hm"

"Kenapa key engga bisa ingat pas key kelas 9"Ucap keyla membuat aktivitas  ayahnya langsung terhenti.

"Kenapa kamu nanya kayak gitu"

"Yah key bingung aja kenapa key ngga  ingat apa apa waktu keyla kelas 9"

"Belum saat nya kamu tau"ucap ayahnya langsung berdiri dan membawa leptopnya

"Emang kenapa keyla belum boleh tau"Ucap keyla.

"kamu bakal tau, tapi belum waktunya"Ucap ayahnya langsung pergi meninggalkan keyla sendiri.

"maksud ayah apa, kenapa gue ngga boleh ingat sekarang, emang apa sih yang terjadi 3 tahun lalu"Tanya keyla pada dirinya sendiri.

"Akhh udah ah, pusing otak gue kalau kayak gini"Ucap keyla langsung berdiri dan pergi menuju kamarnya.

Sedangkan di sisi lain seorang lelaki sedang berada di ruang kerjanya.

"kenapa dia udah nyadar" ucapnya.

"Maafin key, belum saatnya kamu tau"

"Maafin ayah key".
.
.
.
.
.
.
.

SEGITU DULU YA, MAAF KALAU SINGKAT......
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA GYS

Forgotten MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang