.
.
.
.
.Malam hari tiba membuat widya, keyla, dan rafly harus kembali ke rumah mereka.
"Mill, kita balik dulu ya"Ucap keyla, dan di hanya di balas anggukan oleh kamila.
"Jangan lupa istirahat yaa, jangan terlalu sedih, jangan terlalu banyak pikiran nanti lo sakit"Ucap widya dan hanya di balas anggukan oleh kamila.
"Makasih udah datang"Jawabnya.
"Jaga diri baik baik, kita balik dulu"Ucap rafly.
"Bye mil, deluan ya"Ucap keyla, dan mereka bertiga menuju ke kendaraan mereka, widya dan keyla naik mobil sedangkan rafly sendiri naik motor.
Kamila hanya melihat kepergian mereka dengan tatapan kosong. Tangan nya terkepal ketika mengingat Ucapan terakhir sang mama sebelum meninggal.
Kamila sudah siap dengan seragam sekolah nya, tiba tiba hp nya berdering. Dia mendapat telfon dari rumah sakit membuat dirinya yang tadi niat pergi ke sekolah langsung menuju ke rumah sakit.
Kamila berlari sepanjang koridor rumah sakit.
"Suster "Panggil kamila ketika melihat suster keluar dari ruangan mamanya.
"Keadaan mama saya gimana sus?"Ucap kamila
"Ibu anda sudah sadar, tapi---"Ucap suster itu menggantung.
"Tapi kenapa sus?"
Suster itu tidak menjawab, kamila yang sangat khawatir langsung masuk ke dalam ruangan.
"Mama"Lirihnya. Melihat mama nya sudah kembali sadar.
"Mi-la"Ucap mamanya- Irma sambil tersenyum.
"Ma, akhirnya mama sadar"Ucap kamila sambil memeluk mama nya.
"Nak..."
"Kamu baik baik ya di sini"Ucap irma membuat kamila bingung.
"Maksud mama?"
"Nak, mama udah ngga kuat lagi"Ucap mama nya membuat kamila menggelengkan kepalanya.
"Ngga ma, mama harus sembuh lagi ma, nanti mila temenin terus kok"Ucap kamila tak terasa air mata nya jatuh.
Irma menggelengkan kepala nya.
"Ngga nak, mama udah ngga tahan, mama juga udah kangen sama papamu"Ucap irma membuat kamila menggelengkan keras kepala nya."Ngga maa, hiks~~ mila ngga mau di tinggal, mila hiks~~ ngga mau sendirian lagi maa hiks~~"Ucap kamila sesegukan.
"Mama tau kamu bisa, sayang."Ucap irma.
"Na-k, hapus den-dam kamu ya, mama ngga ma-u kamu hidup ng-ga ten-ang"Ucap irma mulai terbata bata, karena susah untuk bernafas.
"Ngga ma, mereka harus bayar semua perbuatan mereka, mereka udah buat papa pergi dan udah buat mama kayak gini. "Ucap kamila dengan mata memerah menahan amarahnya mengingat kejadian itu.
"Jan-gan ka-yak gi-ni na-k"Ucap irma sambil mengelus kepala anaknya.
"Mama sekarang fokus aja sama kesehatan mama, mila mohon ma jangan bicara sembarangan"Ucap kamila sambil memegang tangan irma.
"Ng-ga bi-sa say-ang"Sekarang irma kesusahan untuk bernafas.
"ja--ga d--iri ba-ik ba--ik y-a, ma--ma sa--y-ang ka--mu, kamila"Ucap irma, dengan matanya yang langsung tertutup, tangan yang kamila pegang tiba tiba terjatuh
