.
.
.
.
.Sepulang sekolah keyla dan widya pergi ke markas REGAS.
"Raf, ada yang nyariin"Ucap rama.
"Suruh masuk"
Keyla dan widya akhirnya masuk ke dalam. Sebenarnya mereka tidak terlalu nyaman, karena hanya mereka berdua perempuan.
Anak anak REGAS yang melihat mereka berdua kaget.
"Ehhh, widyaa ada perlu apa datang ke sini"Ucap ares dengan tersenyum hangat.
Widya yang melihat itu hanya mengabaikan nya.
"Raf jadikan?"Tanya widya.
"Jadi, bentar gue selesain ini dulu"Ucap rafly
"Lo keyla kan?"Ucap akbar yang tiba tiba saja datang.
"Iya, emang kenapa?"Tanya keyla.
"Ngga"Ucap akbar kemudian berlalu pergi.
"Dia kenapa sih" bisik keyla kepada widya.
"Jangan terlalu peduliin, mereka emang suka nakutin orang baru di markas"Ucap widya menenangkan.
"lah dari mana dia tau? emang widya udah kenal lama ya sama mereka?"Batin keyla bingung
"Ayo, gue udah selesai"Ucap rafly kemudian berdiri untuk mengambil jaket dan kunci motornya.
"Ehh, raff lo mau kemana"Tanya ares.
"Gue mau ke rumah kamila bareng mereka"Ucap Rafly.
"Gue ikut dong"
"Yaudah ayo"Ucap rafly.
"Ngapain bawa dia sih"Kesal widya.
"Ngga apa apa dy, lagian buat nemenin rafly juga supaya ada temen nya"Ucap keyla langsung di ancungi jempol oleh ares.
"Yaudah deh"Ucap widya pasrah.
Sesampai mereka di depan rumah kamila mereka kaget karena sangat banyak orang dan ada bendera putih.
"Loh ini kenapa, kok ada bendera putih sih"Ucap widya khawatir.
"Dek, boleh tanya"Ucap rafly menghentikan seseorang.
"Ada apa ya kak"
"Siapa yang meninggal disini?"
"Ohh, itu mama ka kamila yang meninggal"
Mendengar penjelasan adik kecil itu membuat mereka kaget.
Keyla dan widya langsung masuk ke dalam, di sana sudah ada kamila yang duduk di samping jenazah mamanya. Kamila yang melihat kedatangan mereka hanya menatapnya kosong.
"Mil"Ucap keyla sambil mendekati kamila.
"Mill, kenapa ngga bilang"Ucap keyla langsung memeluk kamila.
Kamila yang tidak tahan mengeluarkan air mata nya tetapi dia sudah tidak bersuara, dirinya sudah capek menangis dari tadi.
Rafly yang melihat kamila menangis seperti itu membuat nya sakit.
Widya yang melihat itu ikut memeluk kamila.
"Sabar ya mill"Ucap widya.
"Dek, jenazahnya harus segera di makam kan"Ucap ketua RT.
"Iya pak"Ucap kamila melepaskan pelukannya.
Jenazah nya akhirnya di angkat dan di bawa ke kuburan, kamila sudah tidak sanggup berjalan hampir terjatuh untung ada keyla dan widya yang di samping nya.
