Pertemuan tak disengaja

176 21 1
                                    

Di sebuah sekolah bernama SMA Hololive 62, seorang gadis baru saja sampai.

Sinar matahari menyinari wajahnya yang cantik, rambut panjang ungunya tertiup angin. Banyak murid disana yang terpesona dengan kecantikannya.

Moona Hoshinova, itulah namanya.

Selain cantik, Moona juga cukup kuat dan bisa bela diri. Walau tidak mengikuti ekskul bela diri, tapi setidaknya dia tau dasar-dasarnya.

Moona berjalan ke kelasnya yang berada di lantai atas. Ia kelas 11 sekarang.

Moona duduk sendirian di bangku paling belakang barisan kiri, tempat duduknya dekat dengan jendela. Kenapa ia duduk sendiri? Itu karena jumlah murid di kelasnya ganjil.

Ada sepucuk surat beserta coklat kecil di atas mejanya. Moona mengambil itu dan melihatnya sebentar. Lalu ia berjalan keluar kelas untuk membuang kertas itu. Sementara coklatnya ia makan.

Moona memang biasa mendapatkan surat confess seperti itu. Tapi biasanya ia membuangnya dan mengambil hadiah makanan jika ada. Moona tidak terlalu tertarik pada dunia percintaan.

Ia memakan coklat itu sambil melihat keluar jendela, melihat ke langit biru yang cerah.

Tiba-tiba seseorang menggebrak mejanya dengan cukup keras, membuatnya terkejut.

"Reine?! Kau membuatku kaget saja.."

Gadis tinggi berambut putih yang mengejutkan Moona adalah Reine, Pavolia Reine. Teman Moona sejak SD. Mereka selalu sekelas sampai SMP, namun SMA beda kelas dan kelasnya pun agak jauh.

Lalu Reine duduk di kursi kosong di samping Moona.
"Kamu ini tega banget sih Moon, kau membuang surat ini tapi mengambil coklatnya" Ujar Reine sambil menunjukkan surat yang baru saja dibuang oleh Moona.

"Darimana kau tau kalau aku yang membuang surat confess itu?"
"Aku melihatmu tadi"

"Ohh, hehehe.."
"Kau tidak memikirkan perasaan pemilik surat ini? Tidak mendapatkan jawaban apapun tapi coklatnya kau makan begitu saja. Minimal kau menjawab surat ini dan mengembalikan coklat itu Moon"

"Enak aja, makanan gratis tidak akan kulepaskan begitu saja"
"Tch, dasar! Pikiranmu hanyalah makanan"

"Biarin lah! Btw kamu mau?" Moona menawarkan coklat itu
"Mau dong, yakali kagak" Walaupun Reine menegur dan mengomelinya tadi, namun pada akhirnya Reine ikut memakan coklat itu.

Singkat cerita, bel masuk telah berbunyi. Reine pun kembali ke kelasnya dan pelajaran dilaksanakan seperti biasa.

Lalu jam istirahat pertama telah tiba. Reine menghampiri kelas Moona untuk mengajak Moona istirahat.

Kantin berada di lantai bawah, merekapun berjalan bersama sambil mengobrol tentunya.

Sebenarnya, Moona dan Reine adalah murid yang cukup populer karena mereka cantik. Banyak yang menganggapnya mereka bersaing soal popularitas, padahal mereka bersahabat.

Tapi yang jadi sasaran surat confess hanyalah Moona, karena satu sekolah tau kalau Reine sudah ada yang punya. Dan yang punya pasti akan menghajar siapapun yang berani macam-macam dengan dirinya maupun Reine.

Mereka akhirnya sampai ke kantin. Suasana ramai seperti biasa. Kantin dipenuhi para manusia kelaparan yang sangat padat. Jajan di kantin sudah seperti war saja.

Tapi para ibu kantin disini hebat, mereka sudah terbiasa dan bisa mengatasi para manusia kelaparan ini.

Moona dan Reine berpisah karena mereka membeli halyang berbeda. Moona membeli rice box sambal yang ia sukai dan juga air mineral karena botol minumnya ketinggalan.

Aku Takkan Pernah Melepaskan Mu - IoMoon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang